Saturday, January 18, 2014

KEADILAN YANG COMPANG -CAMPING

Keadilan tanpa pandang siapa

Bukan maksud hatiku ingin melukai, entah siapa
Aku hanya ingin mengungkapkan secara jujur dan gamblang
Tentang segala perasaan yang mendera dan menyiksaku kini
Lalu mengapa kamu marah? Dia marah? Kalian marah?
Di sini kukatakan bahwa semua kemarahan kalian itu .....
Ya, kemarahan kalian itu berdasar dari keberpihakan
Keberpihakan kalian melawan aku seorang
Sungguh keadilan yang compang-camping
Kalian marah karena membela seorang atau dua orang
Tapi pertanyaannya adalah.........................
pantaskah dibela?
Bukankah seharusnya orang membela kebenaran dan keadlian?
Lalu di manakah letak kebenaran dan keadilan?
Apakah ada di atas awan-awan di langit?
Ataukah berada di kedalaman bumi?
Harusnya kebenaran dan keadilan ada di hati kita
Namun sungguh sayang, hati manusia tak lagi bersih
Hati manusia sekarang dipenuhi oleh ego dan tuntutan materi
Semua yang bersifat orang lain adalah salah
Apalagi bila merugikan, berani protes, demo, kritis
Yang benar adalah saudaranya, keluarganya, kelompoknya
Persetan dengan pihak lain, biar saja menderita
Tutup mata, tutup hati, tak mau berpaling 
Aku hanya ingin memperbaiki sesuatu yang salah 
Salah menurut banyak orang, bukan menurutku semata
Tapi kalian selalu menganggap diri selalu benar
Kalian tak mau menerima kritikan yang baik sekalipun
Bukannya aku membenci, sama sekali tidak
Justru kritik ini kusampaikan demi kebaikannya
Tentu saja akan berdampak pada adanya kebenaran dan keadilan
Coba buka hati kalian atas nama kebenaran dan keadilan
Bayangkan diri kalian berada di posisiku sekarang
Bayangkan saja dan rasakan .......
Bisakah kalian bayangkan?
Bisakah kalian rasakan?
Betapa pedihnya, bukan?
Bila tidak bisa membayangkan dan merasakan
Barangkali suatu saat akan diberi kesempatan
Kesempatan untuk merasakan secara nyata
Siapkah kalian?
Siapkah kalian untuk menerima penderitaan seperti ini?
Oleh karena itu menyerahlah
Menyerah dari keangkuhan hati yang beku
Mengertilah orang lain, yang adalah aku
Memang tak ada lagi kata maafku yang terucap
Berucap kata maaf bagiku kini adalah khianat bagi hatiku
Hatiku yang terbiasa dengan hunjaman kata-kata menohok
Aku sungguh kasihan pada hatiku yang terdera
Entah apa lagi yang akan kulakukan
Aku sudah lelah dengan semua perjalanan ini
Sudah menderita tapi masih dipersalahkan
Entah kata apa  yang pantas untuk melukiskan
Semoga kalian puas dengan semua kejadian yang menimpaku ini

0 comments: