Friday, January 31, 2014

Perayaan Imlek di Solo

 


 “Gong Xi Fa Chai. Xin Nian Jin Pu. Wan Shi Ru Yi” “Selamat sejahtera. Memiliki kemajuan yang lebih baik pada tahun baru ini. Semoga semua keinginan terpenuhi.".

Perayaan Imlek di Solo diawali dengan Solo Imlek Festival 2014 yang berlangsung dari tanggal 23 sampai 29 Januari 2014 bertempat di halaman sebelah barat dan utara Benteng Vastenburg Solo. 
Solo Imlek Festival kali ini menampilkan :



  • Fashion show;
  • Kulinary;
  • Barongsay;Wushu;
  • Fortune teller;
  • Lampion;
  • Musik performance;
  • Fire work;
  • Traditional Medicine;
  • Tai chi;
  • Wayang potehi;
  • Foto busana Imlek

Kesenian digelar setiap harinya. Yang cukup menarik perhatian adalah wayang potehi, wayang asli dari Daratan Tiongkok ini justru didalangi oleh Widodo yang adalah orang Jawa asli. Ini membuktikan bahwa budaya warga asli Tionghoa diterima di Solo dengan sangat baik. 



Imlek kali ini lebih mengedepankan alkulturasi budaya antara Jawa - Tionghoa yang benar-benar ada di sekitar kita. 
Stan-stan yang berjajar di acara ini menampilkan beragam produk sandang, kuliner, perumahan, kaligrafi Tiongkok, otomotif, ramalan, dan sebagainya. 



Penutupan Solo Imlek Festival dilakukan pada pukul 19.00 oleh Walikota Solo dan ditandai dengan menerbangkan seribu lampion  warna-warni. Warga Tionghoa berbaur dengan warga lainnya melepaskan seribu lampion ke udara. Langit yang tadinya gelap tertutup mendung menjadi semarak oleh warna-warni lampion. Pelepasan lampion tersebut sekaligus sebagai perantara permohonan yang mereka panjatkan. 


Sementara itu, menjelang dan selama perayaan Imlek, di sekitar Pasar Gede dihiasi dengan ribuan lampion warna merah. 
Pada tanggal 26 Januari 2014 di Pasar Gede diadakan Grebeg Sudiro. Sudiro atau Sudiroprajan adalah nama kelurahan yang terletak di dekat Pasar Gede yang banyak dihuni warga Tionghoa.


Grebeg Sudiro merupakan alkulturasi antara Jawa - Tionghoa. Di grebeg ini juga ada gunungan yang diperebutkan banyak orang seperti grebeg-grebeg pada umumnya. Gunungan berisi berbagai jenis makanan, misalnya bakpia Balong, kue keranjang, onde-onde, gembukan, sayur mayur, dan buah-buahan.
Perarakan Grebeg Sudiro dimulai dari Klentheng Tien Kok Sie (berada di sebelah Pasar Gede) - Jl. Sudirman - Jl. RE Martadinata - Jl. Urip Sumoharjo - Pasar Gede.  



Gempita perayaan Imlek di Solo juga terasa sampai di mal-mal, pertokoan-pertokoan maupun hotel-hotel. 
Di Solo persembahyangan dan perayaan menyambut datangnya Imlek tidak hanya dilakukan di klenteng-klenteng dan vihara-vihara  tetapi juga di gereja-gereja.

0 comments: