Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Tuesday, July 29, 2014

Menghalau Galau

Menghalau Galau

Galau adalah sebuah perasaan yang sangat tidak nyaman, siapa pun tak mau dihampiri oleh sang galau. Namun bila galau menghampiri, entah karena dikecewakan, patah hati, kenyataan tak sesuai dengan harapan , dan sebagainya, maka berdiam diri saja sangat tidak dianjurkan. Maaf ini menurutku, karena bila hanya berdiam diri saja maka rasa galau akan dirasakan semakin mendalam.

Memang sangat disarankan ( baca: saranku) untuk menumpahkan kegalauan tersebut, misalnya dengan menangis, berteriak maupun dengan menuliskan kegalauan tersebut, dan sebagainya. Tentu saja sebatas yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Menangislah bila perlu karena dengan menangis beban kegalauan akan berkurang. Paling tidak seperti itu.

Berdoa adalah hal terpenting untuk menghalau rasa galau itu. Menyerahkan segala persoalan dan beban hidup pada Tuhan, sudah sepantasnya. Berbicara langsung dengan Tuhan dalam bentuk doa cukup meringankan beban.

Melupakan penyebab galau dan hal yang berhubungan dengan kegalauan tersebut memang tidak secara instan begitu saja, namun butuh waktu. Harap maklum.

Jadi cobalah menghalau (menghilangkan) galau dengan :
  1. bertemu atau menghubungi orang lain;
  2. menikmati udara di luar rumah;
  3. mencari aktifitas di rumah, misalnya membersihkan rumah, menata rumah, berkebun, dsb;
  4. melakukan yang menjadi hobinya, misalnya menjahit, memancing;
  5. dan sebagainya.
Yang penting adalah pikiran menjadi teralihkan, sehingga lama-kelamaan rasa galau menghilang. Setelah melakukan aktifitas yang melelahkan, maka tidur bisa lelap dan nyenyak. Pikiran galau pun menghilang sedikit demi sedikit. Sibukkan diri dengan aktifitas yang bermanfaat dan alihkan pikiran pada kesibukan tersebut. Bila sudah mengantuk, maka bisa langsung tertidur tanpa banyak pikiran lagi, dan mungkin tanpa air mata lagi.

Hal penting lain yang disarankan adalah:
  1. Bila itu menyangkut patah hati, cinta yang bertepuk sebelah tangan, maka pantas untuk dipertimbangkan lagi pilihan tersebut, lupakan saja bila memang tak bersambut;
  2. Bila gagal dalam usaha, periksa kembali mulai dari rencana usaha sampai dengan kegagalannya, tentu ada hal yang diusahakan secara kurang maksimal;
  3. Bila gagal dalam pilihan legislatif, mungkin kurang sosialisasi, kurang bermasyarakat, dsb;
  4. Dan sebagainya.
Jangan galau lagi ya ( saran untuk diriku sendiri) wk wk wk ......

Sunday, July 27, 2014

Makna Lebaran Bagi Kita


Hikmah Lebaran Bagi Kita

Sendirian di rumah bangun agak siang. Solat Ied berkumandang, aku buru-buru mandi. Laptop lebih menarik bagiku daripada berdandan. Eh ada tetangga yang mengetuk pintu yang belum aku buka. Tetanggaku mengantar seperangkat menu lebaran lengkap berupa 3 buah lontong besar, opor ayam, pindang telur dan sambal goreng. Di rumah ini cuma ada aku doang tapi makanan yang dikirim banyak banget. Syukurlah, aku juga belum memasak jadi tak ada apapun yang bisa kumakan pagi ini.

Kemarin juga ada yang ngantar ketupat dan opor ayam ke rumah. Nanti sore aku disuruh makan lagi di sana. Tentu saja menunya sama, yaitu opor ayam. Terus terang opor ayam bukanlah makanan favoritku. Tapi mau bagaimana lagi sebab opor ayam adalah makanan tradisi saat lebaran. Di mana-mana hampir dipastikan dijumpai opor ayam lengkap dengan saudara-saudaranya. Ini khususnya di Pulau Jawa ya. Kalau di luar Jawa aku tak begitu mengerti.

Lebaran ternyata milik semua kalangan dan semua agama. Liburan bersama tentu saja juga dimanfaatkan oleh yang non muslim. Yang non muslim juga biasa memasak hidangan lebaran seperti yang muslim. Kemarin yang ngantar makanan adalah orang Kristen. Dia memasak hidangan lebaran karena banyak familinya yang muslim yang biasa datang berlebaran pada ibunya. Mau gak mau dia menyediakan juga hal itu kan?

Lebaran juga bermakna bahwa kita harus saling memaafkan. Rencananya aku berkunjung ke Semarang, tapi rencana gagal karena "temanku" tidak jadi datang kali ini. Ya udahlah gpp. Tadi aku toh udah nelpon kerabat (keluarga mantanku) di Semarang. Bermaaf-maafan sudah tentu. Semoga dengan bermaaf-maafan seperti itu dosa kita dihapuskan. 

Bagaimana pun manusia tak bisa lepas dari salah dan dosa terhadap satu sama lain. Bisa saja orang merasa tak pernah bersalah. Mungkin saja begitu, tetapi kesalahan yang dibuat secara tak sengaja adalah juga salah namanya. Janganlah menjadi orang yang sombong yang merasa bersih dari segala salah dan dosa. Lebih baik kita merendahkan hati kita untuk meminta maaf dari yang lain.

Dari kotbah yang sering aku dengarkan dikatakan bahwa lebaran bermakna kemenangan bagi yang telah menjalankan puasa sebulan penuh. Dikatakan juga bahwa mereka akan kembali fitri seperti bayi yang baru lahir, suci lagi. 

Semoga saja setelah berpuasa sebulan menjadikan terbiasa untuk menahan hawa nafsu, makan tidak berlebihan dan berempati pada yang membutuhkan pertolongan kita. Dan, tentu saja juga semakin menjadikan hubungan kita semua menjadi lebih baik. Semoga.

Membuat Rok Seragam Sendiri


Membuat Rok Seragam Sendiri

Di setiap awal tahun ajaran baru di sekolah yang baru, orangtua selalu disibukkan antara lain dengan menjahitkan seragam baru juga. Untuk itu sepulang mendapatkan kain seragam, kami mampir ke Beteng Trade Center (BTC) bermaksud menjahitkan seragam di sana. Tapi ternyata untuk satu potong saja dikenai ongkos Rp. 60.000,-. Ini ada 4 stel ditambah sebuah jas, jadi lumayan juga ongkosnya.

Setelah dipikir-pikir akhirnya untuk 4 kemeja dan 1 jas aku serahkan pada penjahit kampung dekat rumah yang memang biasa mengerjakan kemeja. Bahkan si bapak itu juga biasa menerima jahitan dari pabrik-pabrik batik ternama di Solo, bahkan menerima juga orderan partai besar dari luar kota terutama Jakarta. Tentu saja aku sangat percaya akan kualitas jahitannya.


4 Kemeja dan 1 jas langsung aku serahkan kepada penjahit tersebut, sementara 4 roknya akan aku buat sendiri. Ceritanya mau ngirit gitu deh. Tidak biasanya aku membuat baju apalagi ini adalah seragam sekolah. Kalau hasilnya jelek tentu Dinda tidak mau memakainya karena tidak nyaman. Seragam sekolah harus nyaman dikenakan karena dipakai seharian. 

Membuat Rok Seragam Sendiri

Dengan rasa percaya diri yang kubuat-buat akhirnya aku potongi kain-kain tersebut. Mesin jahit portabel sudah punya, hanya masalahnya injakan dinamonya ikut terjual ke loak waktu mau pindah rumah dulu. Aku sungguh teledor, aku kira itu barang yang sudah tidak terpakai, ternyata masih dipakai. Waduh! Gpplah toh beli juga murah aja kok.

Esoknya aku ke toko mesin jahit untuk membeli injakan dinamonya, tapi aku dibuatnya terkejut bukan alang kepalang. Pertama-tama penjaga toko bilang tidak punya yang seperti itu, tapi setelah tanya temannya akhirnya didapat jugalah barang yang kumaksud itu. Namun saudara-saudara .............. harganya tiga ratus lima puluh ribu rupiah! Ampun deh! Tapi ya gimana lagi, mau gak mau dengan sangat terpaksa aku beli juga tuh injakan dinamonya. Kalo gini bukan ngirit tapi malah ngorot-orot alias tekooooor!

Ya sudahlah. Akhirnya dengan try and error alias jahit dedel jahit dedel,berhasil juga aku selesaikan 4 rok seragam tersebut. Sebelum aku finishing, dicoba dulu sama Dinda. Begitu sudah sreg dan enak dikenakan, maka aku selesaikan sudah. Coba kalau hasilnya jelek tentu saja Dinda akan ngambeg. Dinda jadi terlihat langsing mengenakan rok seragam tersebut. Syukurlah, satu langkah telah kulalui.

Temen-temenku bilang jahitanku halus, syukurlah. Sebelumnya mereka gak percaya aku bisa menjahit. Mereka bilang aku bisa terima jahitan. Emoh! Menjahit bagiku adalah hobi, sekarang. Namun suatu saat bila ada modal, bolehlah aku membuat konfeksi. Apalagi toko-toko batik di mana aku pernah menjadi supplier mereka, masih membuka kesempatan untukku. Kalau dulu aku membuat batik handicraft, saat ini aku ingin  membuat batik fashion. Semoga terlaksana. Amin.

Dengan adanya mesin jahit yang jarang aku gunakan ditambah injakan dinamonya yang mahal, maka aku bertekad akan menjahit bajuku sendiri. Tinggal membeli kain atau memenfaatkan kain-kain sisa produksi dulu, maka akan jadilah baju yang bisa dikenakan. Ngirit daripada beli di departemen store, apa-apa sudah mahal sekarang. Lagipula modelnya tidak pasaran, tidak ada yang akan menyamai. Paling tidak seperti itu.

Nasi Dos Hantaran

Nasi Dos Hantaran

Bisa masuk ke sekolah negeri bagi sebagian masyarakat merupakan suatu kebanggan tersendiri. Begitu pun dengan keluarga mantanku yang masih mengagung-agungkan sekolah negeri. Sekolah negeri selain berbeaya murah juga berkualitas baik. Kualitas akademis anak akan terlihat dari sekolah negeri mana yang berhasil dimasuki.

Aku pun bertekad agar anakku, Dinda dapat masuk ke SMAN di Solo. Syukurlah Dinda berhasil diterima di SMAN 2 Solo jurusan IIS karena nantinya akan melanjutkan ke Fakultas Hukum UNS (semoga berhasil). Cita-citanya adalah menjadi jaksa seperti papanya.

Seperti ketika Dinda berhasil masuk ke SMPN 27 Solo, begitu pun ketika berhasil masuk ke SMAN 2 Solo aku membuat syukuran kecil-kecilan. Syukuran itu berupa beberapa nasi dos yang aku bagi-bagikan ke tetangga sekitar. Sedangkan SD-nya bukan SDN melainkan kumasukkan Dinda ke SD Tarakanita Solo Baru. Hal ini dimaksudkan agar Dinda mendapatkan dasar-dasar agama Katholik yang memadai. Selanjutnya aku menginginkan Dinda bersekolah di sekolah-sekolah negeri, toh pendidikan agamanya juga tersendiri sesuai agamanya.Bukan fanatik lho, tapi begitulah baiknya menurutku.

Untuk syukuran kali ini aku akan menyajikan nasi ayam lengkap dengan sambal lalap, dll. Semula aku agak kebingungan menentukan jenis ayam goreng apa yang paling cocok. Pertama-tama aku mencobanya dulu memasak dan memakannya sendiri. Ayam goreng Kalasan yang kucoba ternyata tak sesuai dengan lidahku, dan kurang umum. Selanjutnya aku mencoba memasak ayam goreng kremes ala Mbok Berek. Nah, yang kali ini ayam gorengnya cukup garing dan enak rasanya. Jadilah aku memilih menu ini untuk sajian syukuran kali ini.

Sehari sebelumnya aku belanja segala kebutuhan di Pasar Gemblegan,sedangkan ayamnya aku beli di Pasar Gede pagi harinya karena aku bisa mendapatkan ayam yang sama besarnya. Karena ini adalah bulan puasa, maka aku membuat sambalnya sehari sebelumnya, pada malam hari Aku tidak mau mengganggu orang yang sedang berpuasa dengan aroma sambalku yang menyengat. Semua kukerjakan sendiri, aku tidak suka dibantu kalau sedang memasak. Sebenarnya bukan tidak mau dibantu,tetapi aku butuh ketenangan saat memasak. Terkadang orang mengomentari cara kita memasak padahal cara orang memasak itu berbeda-beda. Aku tidak mau kehilangan mood saat memasak sesuatu yang penting.

Resep Ayam Goreng Kremes ala Mbok Berek kudapatkan dari sini. Resepnya adalah sebagai berikut :

Bahan :
1ekor ayam kampung/pejantan/buras
1000 ml santan dari 1/2 butir kelapa
2 lembar daun salam
2 tangkai serai dimemarkan

Bumbu halus :
6 siung bawang putih
5 siung bawang merah
4 butir kemiri
1/2 sendok makan ketumbar
2 ruas jari kunyit
1/2 sendok makan garam
1 sendok teh bumbu kaldu bubuk rasa ayam
1 sendok teh gula pasir

Bahan kremesan :
350 ml air rebusan ayam
3 sendok makan tepung beras

Bahan sambal :
5 siung bawang merah
6 buah cabe merah
3 buah cabe rawit merah
1 sendok teh terasi
1 buah tomat
1 sendok teh gula merah
garam secukupnya

Cara membuat :
Rebus ayam, bumbu halus dan semua bumbu lain dalam santan. Ungkep dengan api kecil sampai matang, sampai jangan sampai santannya habis ya sisakan 350m ml untuk bikin kremesan.
Saring sisa rebusan ayam dan ukur 350 ml, lalu tambahkan tepung beras. Aduk rata.
Celupkan ayam ke adonan kremesan, lalu goreng hingga kuning keemasan.
Hidangkan dengan sambal dan lalap.

Cara membuat sambal :
Goreng semua bahan hingga matang, kecuali garam dan gula. Uleg dan tambahkan garam dan gula lalu tumis lagi hingga matang. Sajikan.

Aku sengaja membeli dos yang berukuran paling besar untuk nasi dos hantaran, lengkap dengan tempat sambal, tempat kue, tissue dan ucapan syukurnya. Dos itu berisi nasi, ayam goreng, sambal, lalap (ketimun, kemangi, tomat dan selada), mie goreng, krupuk udang, emping, kue mandarin, dan pisang.

Aku puas dengan nasi dos buatanku, hanya saja kue mandarinnya kurang empuk. Tadinya rencana akan menambahkan kue tiramisu yang agak aneh, tetapi hari sudah terlalu siang dan mendung jadilah aku mengambil kue seadanya di supermarket.

Orang-orang yang memakan masakanku bilang kalau ayam gorengnya enak, mie gorengnya juga enak, bahkan sambalnya pas tidak terlalu pedas, pokoknya pas. Padahal sebagai pecinta rasa pedas, aku selalu membuat sambal yang super pedas. Ini kan untuk umum jadi kubuatlah sambal yang sedang pedasnya. Hanya satu saja yang kurang enak, yaitu kue mandarinnya. Benar kan sesuai kataku? Ya sudahlah, toh tak ada yang sempurna seratus persen. Ada aja kurangnya. Yang terpenting masakan buatanku sendiri dinilai enak oleh semua yang memakannya. Terima kasih Tuhan.

Ayam goreng adalah makanan favorit keluarga kami. Kalau biasanya membumbui ayam goreng hanya dengan bawang putih, ketumbar dan garam saja, kini ada resep andalan yang bisa dibanggakan. Terima kasih Diah Didi’s Kitchen.

Mutiara Yang Berharga

Mutiara Yang Berharga

Misa pagi jam 08.00 ini dipandu Romo Billy, seorang romo yang ganteng yang kata anakku seperti artis Sultan Jorghi. Seperti biasa Romo Billy berkotbah (homili) sambil berjalan menuruni altar mendekati umatnya. 
Beberapa pertanyaan dilontarkannya, terkadang gurauannya yang ringan membuatku tertawa. 
Banyak yang sedang mudik mengangkat tangannya saat romo menanyakannya. Ada yang dari luar kota bahkan dari luar pulau. Ada yang rela menempuh perjalanan darat selama 30 jam. Itu dilakukan semata ingin berkumpul dengan keluarganya, menengok keluarganya atau karena pengin pulang ke tempat asalnya, Solo. 

Pantaslah bila di misa Minggu pagi ini banyak umat yang hadir. Beberapa orang nampak terlambat masuk gereja. Hampir semua bangku penuh dengan umat. Tua, muda dan anak-anak bercampur menjadi satu.

Berkumpul bersama keluarga adalah tujuan orang-orang mudik. Mereka rela berkorban dengan membeli segala kebutuhan, bahkan rela berdesak-desakan agar bisa sampai ke kampung halamannya. Keluarga menjadi sangat berarti dan berharga bagi mereka. Romo Billy mengibaratkannya sebagai mutiara yang berharga, yang pantas diperjuangkan dan berkorban untuk dapat menjumpai mereka.

Begitu juga pedagang yang tertarik dengan mutiara yang berharga akan rela berkorban untuk mendapatkannya. Mutiara yang berharga bisa diartikan apa saja. 
Anak jelas merupakan mutiara yang sangat berharga, di mana kita harus mendidiknya dengan baik sehingga bisa menjadikannya anak yang bisa dibanggakan. 
Seorang pria akan berkorban dan berjuang entah bagaimana caranya untuk bisa menemui kekasihnya, tentu saja bila kekasihnya dianggapnya sebagai yang spesial seperti mutiara yang berharga.

Aku jadi teringat dengan masalahku sendiri, menantikan kedatangan kekasih yang tak kunjung datang. Segalanya telah kupersiapkan untuk menyambut kedatangannya, jadi pantaslah kalau aku kecewa berat. Apalagi jarak Jakarta - Solo bukanlah jarak yang sangat jauh.

Aku juga sudah tidak punya keluarga lagi, satu-satunya keluargaku adalah Dinda, anakku. Kedua orangtuaku dan semua kakakku sudah dipanggilNya, aku pun juga sudah bercerai. Lengkaplah sudah penderitaanku, kini.

Mendengarkan lagu persiapan persembahan “Ambillah, Tuhan” yang dinyanyikan secara perlahan dan syahdu membuat airmataku menetes deras. 

"Hanya rahmat dan kasih dariMu yang kumohon menjadi hartaku 
Hanya rahmat dan kasih dariMu kumohon menjadi hartaku"

Kurasakan beratnya hidupku .............................. 
Kapan ya berakhir, Tuhan ?

Saturday, July 26, 2014

Katakan Alasanmu


Katakan Alasanmu

Memang sakit bila sesuatu yang udah aku nantikan sekian lama tak terwujud atau tepatnya belum terwujud. Impian itu masih berupa mimpi di siang bolong. Begitu bangun hanya rasa kecewa yang kurasakan. Sesuatu itu masih tergantung di awan, dan belum turun menjejak bumi. Apa lagi yang menghalangimu menginjakkan kaki di bumi ini? Aku tak mengerti dengan semua alasan yang tak kau ucap. Diam beribu bahasa adalah sikapmu belakangan ini. Mengapa tak kau katakan saja terus terang? Barangkali saja aku bisa mengerti. Toh selama ini aku penuh pengertian seperti yang kau kenal.

Aku tak menyesal menyayangimu (mencintaimu). Cinta bagiku cuma ada satu dan bulat. Tak bisa aku 'tuk mendua atau mentigakan cinta. Aku tak bisa mengkhianati cintaku sendiri. Katamu kamu juga bersikap yang sama denganku. Aku membutuhkan bukti dari semua itu, sekarang atau dalam waktu dekat ini. Aku tak berharap lebih, aku takut lebih kecewa lagi. Aku mengerti tentang dirimu yang mempesonakan wanita, apalagi ketika sedang mengenakan baju seragammu itu dan berada di balik kemudi mobil sedan mulusmu. Barangkali saja aku sama terpesonanya seperti mereka.

Tak bisakah kau katakan apa alasanmu sehingga kau tak jadi datang menemuiku, saat yang telah lama kunantikan? Sikapmu yang hanya diam atas semua pertanyaanku sangat membungungkanku. Katakan sajalah apa adanya. Atau kamu memang sedang dalam perjalanan darat ke sini? Yah, libur bersamanya ternyata baru dimulai hari ini. Aku masih menunggumu.

Bila tidak bisa datang saat-saat ini kuharap kamu bisa datang di kesempatan libur week end mendatang. Jarak Jakarta-Solo bukanlah jarak yang jauh. Kamu yang ke sini atau aku yang ke Jakarta, tak masalah. Yang sangat kusesalkan adalah janjimu sejak beberapa bulan lalu untuk berlibur di sini. Dan, janjimu itu sangat kupegang erat. Bila kenyataannya kamu tak jadi datang menemuiku, tentu aku sangat kecewa.

Sayang, katakan saja sejujurnya apa masalahmu. Aku bukanlah manusia pemaksa kehendak. Cuma masalahnya apakah aku masih pantas 'tuk menyayangimu? Itu saja.

Thursday, July 24, 2014

Sekedar Mimpi

Sekedar Mimpi


Ketika kenyataan tak sesuai dengan harapan 
Ketika impian ternyata hanyalah sekedar mimpi 
Ketika diri merasa diabaikan dan dicampakkan 
Masih adakah kekuatan di diri untuk lanjutkan hidup? 

Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun 
Kurajut asa untuk memulai bersamamu berlayar bersama 
Aku tidak mengerti perahu mana yang ‘kan kau pilih 
Navigator mana yang akhirnya ‘kan kau ajak serta 

Aku mengerti bahwa jodoh, mati dan rejeki tlah digariskanNya 
Namun sebagai manusia biasa aku tak mengerti secara pasti 
Hanya meraba-raba yang bisa kulakukan dalam gelap pertanyaan 
Bila toh memang bukan jodohku biar kuterima dengan lapang 

Bukan maksudku berharap lebih 
Telah kubatasi harapku padamu 
Namun kenyataan sekecil ini pun terasa pahit 
Nyatanya yang kuterima hanyalah sekedar mimpi

Cukup Sudah


Cukup Sudah

Cukup sudah bagiku untuk merasa
Bila semua ini memang tak nyata
Janji itu terasa sangat manis
Namun menjadi sangat tak berarti

Kini kutahu siapa sebenarnya kamu
Pemberi janji dan harapan palsu
Sungguh tega dirimu permainkan hatiku
Hati yang selalu mencinta dan merindumu

Mengapa kamu tega lakukan ini padaku?
Apa sebenarnya kesalahanku padamu?
Harapan akan bahagia tlah berakhir sendu
Benarkah hal ini tak mengganggu pikiranmu?

Terbuat dari apakah hatimu yang setega itu?
Tak menjawab semua rasa ingin tahuku
Mengapa aku selalu terlena pada pesonamu yang semu?
Haruskah hanya kusalahkan diriku sendiri?

Tak adakah rasa bersalahmu padaku?
Setelah sekian lama melenakanku dalam impian
Tak sadarkah kamu akan semua katamu?
Begitu manis katamu namun hanya impian

Wednesday, July 23, 2014

Inikah Akhir Penantian ?

Inikah Akhir Penantian

Beberapa bulan lalu kamu tak jadi datang karena sesuatu hal yang bisa kumaklumi. Dan, hari ini kamu janji datang menemuiku namun sampai detik ini belum ada kabar apapun darimu. Pesan singkat terkirim, tapi tak terbalas, begitu pun telponku yang selalu bernada sibuk. Haruskah kumaklumi semua ini? Haruskah kumaklumi setelah penantian panjang? 

Terus terang aku tak mengerti semua ini. Pertemanan kita memanglah bersifat maya selama ini, namun aku punya kesetiaan untukmu. Konyolkah sikapku? Katamu kamu sayang aku, sejak kemarin sore tak ada kabar darimu. Terutama hari ini kamu pun mengabaikan semua pesan singkatku. Beginikah perlakuanmu? Pantaskah?

Seolah ada sesuatu yang tercabut dari hatiku secara tiba-tiba. Itu karena kamu adalah belahan jiwaku. Benarkah kamu adalah belahan jiwaku? Mengapa kamu tega perlakukanku seperti ini? 

Terus terang aku mengkhawatirkanmu, apalagi karena kamu sedang sakit. Tapi kenapa tak kamu balas pesan singkatku sekedar memberitahu tentang keadaanmu dan rencanamu?

Bila memang kamu tak jadi menemuiku di sini, tolong katakan terus terang agar aku tak begitu lama menantimu. 
Barangkali benar kata mantanku bahwa aku cuma "ngimpiiiiiiii". Ah kasihannya diriku. Adalah pantas aku mengasihani diriku sendiri. Kesetiaan hati dan tubuhku yang hanya untukmu terasa tercampakkan.
Kamu adalah teman sejawat mantanku. Kalian tentu saling kenal, tapi mantanku tak mengetahui tentang hal ini. Bila mantanku bilang aku cuma bermimpi, ya mungkin benar juga. 

Jodoh memang rahasia Tuhan dan Tuhanlah yang menentukan. Kata Pak Mario Teguh kira-kira begini: "Tentukanlah pilihanmu akan jodohmu biar Tuhan yang menyetujui". Aku sudah lakukan hal itu. Kurasa usahaku sudah maksimal. Yang kunantikan sekarang adalah persetujuan dari Tuhan. Aku pasrah dengan ketentuan atau ketetapan dari Tuhan. 

Katanya manusia dilahirkan untuk hidup berpasang-pasangan, pertanyaanku adalah siapa ya pasangan hidupku? Hampir setengah abad aku menantikan jodohku, belum kutemukan juga. Apa yang salah dengan diriku?

Tuhan, 
Setelah sekian lama aku hidup dengan berbagai cobaan, sekarang ijinkan aku hidup berbahagia selamanya.
Berikanlah aku bahagia seperti yang lainnya, dapat hidup berdampingan dengan pasangan hidupnya.
Segera pertemukan aku dengan pangeran cintaku, belahan jiwaku, pasangan hidupku.
Bahagiakan kami selamanya. Amin.

Wednesday, July 2, 2014

Cintaku Pada Produk Lokal

Cintaku Pada Produk Lokal

Indonesia adalah negeriku tercinta, tanah tumpah darahku, dan kebanggaan bangsaku. Banyak keaneka-ragaman dijumpai di sini, di negeri seribu pulau ini. Indonesia memiliki suku bangsa dan bahasa daerah paling banyak di dunia. Masyarakat Indonesia pun hidup dalam kerukunan di antara berbagai agama dan kepercayaan yang dianut. Kunjungan para wisatawan asing yang tertarik dengan berbagai tujuan wisata di Indonesia pun tiada henti. Aneka flora dan fauna tumbuh dan berkembang subur di bumi ini. Juga tentang sumber daya manusia Indonesia yang tak kalah kualitasnya bila dibandingkan dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.

Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, maka tak heran bila Indonesia menjadi rebutan di antara bangsa-bangsa lain baik dahulu maupun saat ini. Ingatlah bahwa dahulu Indonesia pernah diperebutkan karena rempah-rempahnya, dan beberapa waktu lalu Indonesia diperebutkan karena keindahan tempat wisatanya. Untuk itu Indonesia harus kita jaga dari tangan-tangan asing yang mencoba mengambil-alih sebagian wilayah atau yang menghasut agar sebagian wilayah keluar dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Indonesia adalah negeri yang unik karena memiliki adat, budaya, wisata, agama, penduduk, ketrampilan, kuliner, flora, fauna, dan sebagainya yang juga unik yang beberapa di antaranya hanya terdapat di Indonesia. Juga tentang produk-produk lokalnya yang beberapa di antaranya sudah mendunia. Tentu saja semua ini sangat membanggakan bagiku sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).


Apa saja produk buatan Indonesia?

Bila ditanyakan demikian, tentu saja bangsa Indonesia bisa membuat apa saja, dari kerupuk sampai pesawat terbang, bahkan merekayasa bayi tabung pun bisa dilakukan oleh dokter-dokter Indonesia. Semua ini didukung oleh sumber daya manusia dan sumber daya alam Indonesia yang memadai. Hal yang paling fenomenal dan sudah diakui oleh dunia adalah batiknya sebagai salah satu karya agung bangsa Indonesia.

Sebenarnya bila Indonesia dikelola dengan baik di bawah pemimpin yang baik, tentu kita akan mencapai swasembada di berbagai bidang. Terutama di bidang pangan, seharusnya kita tak perlu lagi mengimpor bahan kebutuhan pokok, tentu saja bila hal ini mendapat perhatian khusus. Gemah ripah loh jinawi merupakan gambaran keadaan bumi Pertiwi Indonesia yang berarti Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah dalam keadaan yang tenteram.

Cintaku Pada Produk Lokal

3 Produk lokal yang terkenal di luar negeri adalah

1. Batik, proses pembuatannya yang rumit sangat menarik minat orang luar untuk membelinya;
2. Rokok kretek, bagi pencinta tembakau dunia, kretek dari Indonesia sangat terkenal;
3. Indomie, ternyata orang luar juga menyukai Indomie sebagai makanan sehari-hari seperti di sini.

Cintaku Pada Produk Lokal

Produk lokal yang dikira produk luar negeri :

1. Lea Jeans, sering dikira merk luar padahal buatan lokal. Jeans ini berkualitas ekspor dan bisa disejajarkan dengan jeans merk luar negeri di pusat perbelanjaan mana pun;
2. Tomkins, sepatu olah raga, namanya mengesankan sebagai produk luar negeri padahal adalah produk asli lokal;
3. J.CO Donuts and coffe, racikan donat dan kopinya bercita rasa internasional;
4. Maspion, elektronik. Produk alat–alat elektronik keperluan rumah tangga ini sudah diproduksi sejak 1960;
5. Polygon, sepeda. Strategi bisnisnya adalah menjual produknya ke luar negeri terlebih dahulu sebelum dijual di dalam negeri;
6. Polytron elektronik meliputi televisi, radio, dan lainnya. Produknya tidak kalah dengan produk dari Jepang dan Korea;
7. Byon notebook. Byon mempunyai konsep unik, dapat di-up grade seperti komputer desktop, harganya pun terkenal murah karena buatan lokal;
8. CFC (California Fried Chicken). Nama California yang digunakan sering mengecoh bahwa CFC merupakan produk luar, padahal CFC adalah produk lokal;
9. Essenza keramik. Keramik ini telah diekspor ke luar negeri, bahkan sampai ke Italia, negara penghasil keramik terbaik dan terbesar di dunia;
10. Excelso Café merupakan anak perusahaan Kopi Kapal Api. Excelso Café adalah ikon gaya hidup kota besar;
11. Buccheri sepatu dan tas kulit. Banyak orang menyangka bahwa produk Buccheri buatan dari Italia;
12. Terry Palmer, handuk. Handuk Terry Palmer produksi Tangerang ini terkenal sebagai handuk paling higienis dan sudah diekspor sampai ke Jepang, Australia, Amerika hingga Eropa;
13. Hoka Hoka Bento merupakan restoran dengan konsep “Japanese Fast Food”. Dari namanya terlihat sebagai produk luar tetapi sesungguhnya Hoka Hoka Bento adalah produk dalam negeri;
14. Casablanca merupakan merk parfum. Parfum Casablanca yang sekilas berkesan merk luar ternyata  diproduksi di Jakarta;

Cintaku Pada Produk Lokal

15. Bodypack and Eiger, kedua merk ini dikenal dengan produk tas berkualitas yang buatan asli Indonesia;
16. Magno, radio kayu yang difinihsing dengan minyak kayu, bukan pernis. Radio yang diciptakan oleh Singgih Susilo Kartono ini sudah sampai ke Jepang, Amerika, Finlandia, Inggris dan Perancis; 17. GT Radial, ban untuk truk, mobil angkutan dan bus. GT Radial yang diproduksi oleh PT Gajah Tunggal ini telah diekspor ke lebih dari 80 negara di dunia;
18. The Executive, brand pakaian resmi ini telah merambah negara-negara Asia Tenggara;
19. Edward Forrer, sepatu dan tas. Edward Forrer yang diproduksi di Bandung ini memiliki 50 gerai tersebar di Indonesia, Hawai, Malaysia dan Australia;
20. Sophie Martin Paris, tas. Sophie Martin didirikan oleh pasangan berkebangsaan Perancis, Bruno Hasson dan Sophie Martin. Brand asing ini diproduksi di Indonesia;
21. Nexian, ponsel asli Indonesia. Nexian adalah pelopor ponsel lokal Indonesia;
22. Hypermart, pasar swalayan besar lokal yang mampu bersaing dengan Carefour dan Giant yang merupakan brand asing.


Cintaku Pada Produk Lokal

Bangsa kita masih percaya bahwa produk asing lebih berkualitas dibanding produk sendiri. Itulah sebabnya merk-merk dagang yang tadi saya sebutkan hampir semua menggunakan merk yang terkesan asing. Hal ini antara lain dimaksudkan untuk menarik minat belanja masyarakat kita. Adalah sangat ironis apabila ada WNI yang sedang berada di Singapura berbelanja tas bermerk Eiger yang ternyata buatan lokal Indonesia. Bukankah membeli produk Eiger di Indonesia lebih murah ketimbang membelinya di luar negeri?


Kenyataan membuktikan bahwa produk lokal kita telah merambah ke luar negeri dan tak kalah bersaing dengan produk sejenis buatan asing. Kita haruslah berbangga hati terhadap sumber daya manusia kita yang sangat terampil dalam berbagai bidang. Itulah mengapa aku lebih mencintai produk lokal. Semboyan dari Maspion sangat tepat untuk mengekpresikan cintaku pada produk lokal 

 “CINTAILAH PRODUK-PRODUK INDONESIA!