Sunday, July 27, 2014

Nasi Dos Hantaran

Nasi Dos Hantaran

Bisa masuk ke sekolah negeri bagi sebagian masyarakat merupakan suatu kebanggan tersendiri. Begitu pun dengan keluarga mantanku yang masih mengagung-agungkan sekolah negeri. Sekolah negeri selain berbeaya murah juga berkualitas baik. Kualitas akademis anak akan terlihat dari sekolah negeri mana yang berhasil dimasuki.

Aku pun bertekad agar anakku, Dinda dapat masuk ke SMAN di Solo. Syukurlah Dinda berhasil diterima di SMAN 2 Solo jurusan IIS karena nantinya akan melanjutkan ke Fakultas Hukum UNS (semoga berhasil). Cita-citanya adalah menjadi jaksa seperti papanya.

Seperti ketika Dinda berhasil masuk ke SMPN 27 Solo, begitu pun ketika berhasil masuk ke SMAN 2 Solo aku membuat syukuran kecil-kecilan. Syukuran itu berupa beberapa nasi dos yang aku bagi-bagikan ke tetangga sekitar. Sedangkan SD-nya bukan SDN melainkan kumasukkan Dinda ke SD Tarakanita Solo Baru. Hal ini dimaksudkan agar Dinda mendapatkan dasar-dasar agama Katholik yang memadai. Selanjutnya aku menginginkan Dinda bersekolah di sekolah-sekolah negeri, toh pendidikan agamanya juga tersendiri sesuai agamanya.Bukan fanatik lho, tapi begitulah baiknya menurutku.

Untuk syukuran kali ini aku akan menyajikan nasi ayam lengkap dengan sambal lalap, dll. Semula aku agak kebingungan menentukan jenis ayam goreng apa yang paling cocok. Pertama-tama aku mencobanya dulu memasak dan memakannya sendiri. Ayam goreng Kalasan yang kucoba ternyata tak sesuai dengan lidahku, dan kurang umum. Selanjutnya aku mencoba memasak ayam goreng kremes ala Mbok Berek. Nah, yang kali ini ayam gorengnya cukup garing dan enak rasanya. Jadilah aku memilih menu ini untuk sajian syukuran kali ini.

Sehari sebelumnya aku belanja segala kebutuhan di Pasar Gemblegan,sedangkan ayamnya aku beli di Pasar Gede pagi harinya karena aku bisa mendapatkan ayam yang sama besarnya. Karena ini adalah bulan puasa, maka aku membuat sambalnya sehari sebelumnya, pada malam hari Aku tidak mau mengganggu orang yang sedang berpuasa dengan aroma sambalku yang menyengat. Semua kukerjakan sendiri, aku tidak suka dibantu kalau sedang memasak. Sebenarnya bukan tidak mau dibantu,tetapi aku butuh ketenangan saat memasak. Terkadang orang mengomentari cara kita memasak padahal cara orang memasak itu berbeda-beda. Aku tidak mau kehilangan mood saat memasak sesuatu yang penting.

Resep Ayam Goreng Kremes ala Mbok Berek kudapatkan dari sini. Resepnya adalah sebagai berikut :

Bahan :
1ekor ayam kampung/pejantan/buras
1000 ml santan dari 1/2 butir kelapa
2 lembar daun salam
2 tangkai serai dimemarkan

Bumbu halus :
6 siung bawang putih
5 siung bawang merah
4 butir kemiri
1/2 sendok makan ketumbar
2 ruas jari kunyit
1/2 sendok makan garam
1 sendok teh bumbu kaldu bubuk rasa ayam
1 sendok teh gula pasir

Bahan kremesan :
350 ml air rebusan ayam
3 sendok makan tepung beras

Bahan sambal :
5 siung bawang merah
6 buah cabe merah
3 buah cabe rawit merah
1 sendok teh terasi
1 buah tomat
1 sendok teh gula merah
garam secukupnya

Cara membuat :
Rebus ayam, bumbu halus dan semua bumbu lain dalam santan. Ungkep dengan api kecil sampai matang, sampai jangan sampai santannya habis ya sisakan 350m ml untuk bikin kremesan.
Saring sisa rebusan ayam dan ukur 350 ml, lalu tambahkan tepung beras. Aduk rata.
Celupkan ayam ke adonan kremesan, lalu goreng hingga kuning keemasan.
Hidangkan dengan sambal dan lalap.

Cara membuat sambal :
Goreng semua bahan hingga matang, kecuali garam dan gula. Uleg dan tambahkan garam dan gula lalu tumis lagi hingga matang. Sajikan.

Aku sengaja membeli dos yang berukuran paling besar untuk nasi dos hantaran, lengkap dengan tempat sambal, tempat kue, tissue dan ucapan syukurnya. Dos itu berisi nasi, ayam goreng, sambal, lalap (ketimun, kemangi, tomat dan selada), mie goreng, krupuk udang, emping, kue mandarin, dan pisang.

Aku puas dengan nasi dos buatanku, hanya saja kue mandarinnya kurang empuk. Tadinya rencana akan menambahkan kue tiramisu yang agak aneh, tetapi hari sudah terlalu siang dan mendung jadilah aku mengambil kue seadanya di supermarket.

Orang-orang yang memakan masakanku bilang kalau ayam gorengnya enak, mie gorengnya juga enak, bahkan sambalnya pas tidak terlalu pedas, pokoknya pas. Padahal sebagai pecinta rasa pedas, aku selalu membuat sambal yang super pedas. Ini kan untuk umum jadi kubuatlah sambal yang sedang pedasnya. Hanya satu saja yang kurang enak, yaitu kue mandarinnya. Benar kan sesuai kataku? Ya sudahlah, toh tak ada yang sempurna seratus persen. Ada aja kurangnya. Yang terpenting masakan buatanku sendiri dinilai enak oleh semua yang memakannya. Terima kasih Tuhan.

Ayam goreng adalah makanan favorit keluarga kami. Kalau biasanya membumbui ayam goreng hanya dengan bawang putih, ketumbar dan garam saja, kini ada resep andalan yang bisa dibanggakan. Terima kasih Diah Didi’s Kitchen.

0 comments: