Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Monday, March 31, 2014

Hi Nyah! Hati-hati Dengan Kontenmu!

Hai Nyah! Hati-hati Dengan Kontenmu!


Hi Nyah! 

Belum banyak yang aku ketahui dari blogmu. Ini karena sedang ada gangguan dengan loading yang terlalu lama. Namun demikian aku sudah menangkap maksud dan tujuanmu. Oke, jadilah aku ikutan GA-mu Nyonya Besar. 
Tak banyak yang aku ketahui tentang seluk beluk ngeblog, seperti tampilan blog, widget, SEO atau yang lainnya. Aku hanya akan mengulik sedikit tentang kontennya aja, itupun juga bukan tentang bagaimana menulis yang bagus. Soal itu pun aku tak begitu paham. Jelas bahwa aku tak hendak mengajari atau menggurui dan memberi contoh tentang konten yang bagus. 


Hi Nyah! 

Dengan mempunyai blog pribadi, terkadang kita tergoda untuk menuliskan segala yang dirasakan dan segala kejadian yang kita alami. Itu sah-sah saja. Namun tahukah bahwa ada orang-orang yang mungkin saja tidak terima dengan apa yang kita tulis. Pernahkah kita meminta ijin dulu pada mereka yang terlibat dalam tulisan kita? Meskipun itu adalah teman dekat, bahkan saudara sekalipun? Apalagi bila menyangkut hal-hal yang sensitif. 


Hi Nyah! 

Tahukah bahwa saat ini aku sedang menghadapi ancaman akan dilaporkan ke polisi gara-gara konten tulisanku yang menyinggung perasaan satu keluarga? Sebetulnya aku tak hendak berbuat demikian. Semua yang aku tuliskan adalah kebenaran semata, tak ada yang ditambah-tambahi. 

Aku menuliskan tentang beberapa dari mereka karena terdorong keluar dari perasaan terdalamku yang sudah tidak kuat lagi menanggung semua ini. Ini aku yang merasakan, bukan mereka. Bila tidak aku tuliskan, barangkali aku sudah gila. Menulis bagiku adalah juga sebagai terapi bagi jiwaku agar tak terlalu larut dengan masalah. 

Bila dipikir lebih lanjut, semua ini menyangkut masalah sudut pandang terhadap suatu masalah. Dan tentu saja tentang pemahaman dan pengertian terhadap masalah tersebut. Bukankah tak semua orang bisa mengerti orang lain? Atau tak mau mengerti? Tepatnya seperti itu. Keberpihakan yang terkadang salah tempat. Sungguh ironis bila kejujuran dan kebenaran digugat. 

Pengaruh gaya hidup perkotaan membuat sebagian orang menjadi egois. Egois mementingkan diri, kelompok atau keluarga sendiri, tak mau merugi secara materi dan tak mau tahu tentang nasib orang lain yang sebenarnya masih menjadi tanggungjawab dari seorang keluarganya. 

Aku tak hendak berbicara tentang apa yang menjadi masalahku, cukup aku saja yang tahu. Yang jelas kita mesti berhati-hati menulis bila itu ada sangkut pautnya dengan pihak lain. Barangkali meminta ijin terlebih dahulu ada baiknya. Namun ide bisa saja menjadi batal dituliskan karena masalah perijinan yang lama. 


Hi Nyah! 

Itu saja yang ingin kuungkapkan tentang menuliskan konten blog. Ke-hati-hati-an adalah hal mutlak. 


 "Postingan ini diikutkan dalam Nyonya Besar Give Away"



Thursday, March 27, 2014

Jodoh Bertingkat-tingkat


Jodoh Bertingkat-tingkat


"Jadi adik iparku aja gimana, mau?" itu kata Ndari tetanggaku di saat aku bertandang ke rumahnya. Heri suaminya menimpali: 
"He'e" sambil senyum-senyum melirik istrinya. 
Aku mengenal Ndari sewaktu ada pertemuan di perkumpulan RW, sementara Heri sering aku lihat karena sering main ke rumah Pak Saman si pemilik rumah ini. Meskipun begitu aku baru berbicara dengan Heri sehari sebelumnya, karena dia mengajakku untuk mendatangi sebuah acara.

Nampaknya mereka tidak main-main.  Ditambah lagi Jeki, asisten Pak Saman yang ikut-ikutan berkomentar dan berpromosi: 
"Dia kaya lho mbak rumah warisannya udah ditawar 1,5 M dibagi lima orang. Mau aja mbak. Dia duda, anak-anaknya di Jakarta tapi dia kerja di sini". Aku cuma cengengesan. Emang kekayaan bisa membuatku jatuh cinta?

Aku baru mau menjemput Dinda dari tempat les, ketika kulihat Heri duduk-duduk ngobrol dengan Pak Saman di depan rumah. Aku ketawa aja melihatnya. 
"Mau ke mana?" tanya Heri
"Mau yang-yangan ha ha ha .... ya Pak Saman?" aku menggodanya. 
Heri langsung mendekatiku sepertinya mau bicara rahasia, aku mengelak:
" Emoh moh!" 
Aku tahu apa yang mau dibicarakannya, pastilah mau mengajakku kenalan dengan Rudi, adiknya.
Sepulang dari menjemput Dinda, kudapati kali ini Ndari, istri Heri yang sedang duduk-duduk ngobrol dengan Pak Saman di ruang tamu rumahnya.
Jeki menyusulku masuk rumah :
"Mbak ke rumah Ndari sebentar yok, ada yang penting pokoknya penting"
"Gaklah mbak, mau apa?
Belum lagi Jeki menjawab, Ndari sudah ada di ambang pintu:
" Ayolah mbak ke rumahku sebentar aja" sambil matanya berkedip-kedip. 
Melihat kesungguhan mereka bertiga, hatiku luluh juga. Okelah, toh hanya berkenalan. Apa salahnya? Meski sebenarnya hatiku tak terima dan tak bisa menerima. Aku belum melihatnya yang katanya ganteng itu, aku baru mendengar tentang pekerjaannya dan gajinya. Itu sudah cukup bagi hatiku untuk menolak. Tapi demi menghormati mereka, aku jalan juga ke rumah Ndari-Heri.

Aku memasuki sebuah rumah kuno berbentuk limasan yang kelihatannya sudah direnovasi pada bagian atapnya dan bagian lainnya. Rumah ini sangat besar dan mobil bisa masuk, pantaslah bila harganya mencapai 1,5 M.

Aku benar-benar dikenalkan dengan Rudi, adik mereka. Bagiku tak ada yang istimewa. Mereka berpromosi tentang Rudi, padahal orangnya ada di sebelahku, bukan persis di sebelahku lho. Jeki terang-terangan bilang:
"Mbak minta nomor HP-nya. Yang satu duda yang satu janda kan cocok. Udah mau aja mbak".
"Dari biasa kan bisa menjadi cinta", Heri menimpali.
"Ini orangnya rajin bekerja dan mau disuruh apa aja", Ndari menambahi.
Wah wah yang menilai itu kan hatiku, apalagi ketika Rudi bilang:
"Aku itu mencari wanita yang bisa ngertiin aku, tidak yang neko-neko, yang bisa terima apa adanya", rasanya nilainya semakin jatuh saja di mata hatiku.

Akhirnya kami berempat pergi ke wedangan terdekat di pinggir jalan besar dengan berjalan kaki. Mereka membiarkan kami duduk di tikar berdua, sementara mereka duduk di bangku panjang depan hik. Nampaknya Rudi benar-benar tertarik padaku. Hal ini terlihat ketika dia mencondongkan badannya ke dekat badanku, berbicara dekat sekali dengan telingaku.

Dia mulai bercerita tentang perkawinannya yang kandas, tentang anak-anaknya dan tentang pekerjaannya. Dia sekarang pegang bus Nusa, bus yang sering ditumpangi Dinda sepulang sekolah. Sekarang Dinda jarang naik bus karena akulah yang mengantar dan menjemputnya, baik ke sekolah maupun ke tempat lesnya.

Dia mengharapkan wanita yang akan menjadi istrinya kelak bisa mengatur ekonomi keluarga, tidak meminta yang muluk-muluk, yang terpenting adalah bisa "nrimo". Aku tak menanggapi perkataannya, aku hanya diam dan berpikir:
"Selama ini aku sudah sangat nrimo diperlakukan sembarangan oleh mantanku dulu dan sampai kini. Lantas bila aku masih disuruh nrimo lagi bagi pasangan berikutnya, sampai kapan aku prihatin? Aku butuh mengubah nasibku, bukan seperti ini yang sabar dan nrimo terus".
Tapi tentu saja aku tak mengatakannya secara terus terang. Dari semula, dari sebelum aku melihatnya langsung, aku sudah tidak tertarik. 

Dia juga sempat bertanya tentang pekerjaanku, justru itulah kalimat awal yang keluar dari mulutnya ketika pertama kali bertemu di rumahnya. Tentu saja setelah saling menyebutkan nama masing-masing. Mendengarnya aku "agak berpikir". Nyatanya tadi dia juga mengusulkan agar aku buka warung atau menjahit saja.
"Hmm ...", aku pikir betapa sederhananya cara berpikirnya.
"Tidak bisa menjahit?" tanyanya.
"Dulu aku punya beberapa penjahit tapi usahanya sekarang udah bangkrut", aku buru-buru menjelaskan.

Kenyataan ini membuatku agak shock. Mukaku seperti ditampar agar aku serius dalam mencapai keinginanku, meningkatkan kualitas diriku.
Aku ingat kata-kata Pak Mario Teguh : 
"Jodoh itu banyak dan bertingkat-tingkat. Maksudnya adalah wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan wanita dengan kelas yang lebih tinggi akan mendapatkan laki-laki dengan kelas yang lebih tinggi pula. Sekarang pertanyaannya adalah di mana Anda tumbuh dan di mana Anda akan berhenti tumbuh?? Apakah Anda puas dengan kondisi sekarang atau Anda masih ingin meningkatkan diri??                   
Karena jodoh itu bertingkat-tingkat dan banyak, tentu saja yang seharusnya kita lakukan adalah meningkatkan kualitas diri. Jadi bukan menuntut orang di kelas bawah dimarahi karena dia tidak bisa di kelas tinggi tetapi kita harus meningkatkan diri untuk bisa menjadi kelas yang lebih tinggi dengan menganggunkan diri sendiri. Jika kita bisa analogikan, seorang ratu tidak mungkin akan dinikahkan dengan seorang yang pemalas, penunda, dan juga sombong karena kelasnya sudah berbeda.
   Jodoh itu bukan satu tapi banyak hanya saja yang boleh dipilih hanya satu tidak boleh diambil semuanya akan tetapi ambillah sesuai dengan impian Anda. Jika Anda ingin memiliki jodoh yang mulia, yang harus kita lakukan tentu saja memuliakan diri kita dahulu agar bisa terlihat pantas dihadapannya".

Aku harus lebih serius dan fokus lagi dalam mewujudkan segala keinginanku. Sebagai ibu rumah tangga, maka waktu terasa kurang. Bayangkan aku harus bangun pagi-pagi menyiapkan sarapan untuk Dinda, mengantar jemput ke dan dari sekolah dan tempat les, menyiapkan makanan, membersihkan rumah, ngeblog, ngurusi kedua toko online-ku, dsb. 

Sehat Ala Boyke 



Wednesday, March 26, 2014

Wanita Yang Kuat

Wanita Yang Kuat

Kau angkat ku di atas gunung batu
Kau angkat ku melewati badai

Menjadi kuat karna Kau penolongku
Lebih dari yang dapat kuperbuat

Kembali aku hadiri lagi Ibadah untuk Kaum Wanita, lanjutan dari bulan lalu. Kali ini temanya adalah "Wanita yang Kuat".

Ibadah diawali dengan beberapa lagu pujian yang riang tepat pukul 18.00. Jemaat diajak bernyanyi dan bergoyang. Hmm, barangkali hanya aku yang berdiri mematung, sementara yang lainnya turut menggoyangkan badannya seirama musik yang terdengar. Suaranya hingar bingar penuh semangat dan suka cita. 

Nyaris semua jemaat ikut mengangkat tangannya sambil bergoyang. Ketauan gak ya kalo aku ini aslinya bukan jemaatnya? Mungkin saja sedikit kelihatan. Tapi yang jelas tak ada cap di dahiku apakah aku ini orang katolik atau orang kristen. Jadi pasti orang tak mengerti kecuali beberapa teman yang kukenal. 

Sebelum masuk ke acara inti, yaitu mendengarkan firman Tuhan, ada sedikit selingan yang penting untuk kaum wanita. Ini tentang seputar masalah kewanitaan, yaitu pentingnya seledri bagi penderita tekanan darah tinggi dan cara diet. 

Cara memanfaatkan seledri adalah seledri dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil kemudian dimasukkan ke sebuah wadah lalu disimpan di kulkas. Bila makan nasi maka seledri disertakan sebagai lalapan. Cara ini lebih praktis dan enak ketimbang harus membuat dan meminum jus seledri, yang belum tentu setiap orang bisa mengkonsumsi.

Cara diet yang cocok terutama bagi penderita maag, yaitu dengan mengurangi porsi nasi, mengurangi roti dan gorengan, dan tidak memasukkan unsur gula ke dalam tubuh kita. Bila haus cukup minum air putih saja.
Pembicara telah membuktikan cara diet ini selama 24 hari dan kenyataan menurunkan berat badannya sebanyak 7 kilogram.

Sekarang masuk ke acara inti, yaitu mendengarkan firman Tuhan yang dibawakan oleh Ny. Obaja.


Wanita yang kuat

Wanita ditetapkan untuk menjadi penolong bagi pasangannya. Oleh karena itu wanita harus menjadi kuat, kalau tidak kuat maka tidak akan bisa menjadi penolong.
Wanita diibaratkan sebagai leher, sementara pria dibaratkan sebagai kepala. Bila wanita tidak dapat menopang kepala, maka kepala tidak dapat bekerja dengan baik. 
Wanita harus kuat, kalau tidak kuat tidak dapat dipakai oleh Tuhan.

Wanita yang kuat didefinisikan sebagai wamita yang kuat menolong suaminya sehingga suaminya bisa menjadi pria yang bertanggungjawab. Tugasnya adalah mendukung dan memperjuangkan suaminya.
Contohnya adalah istri Nabi Nuh. Saat Tuhan memberikan tugas membangun sebuah bahtera besar kepada Nabi Nuh, istrinya kuat menolong suaminya sampai bahtera selesai.
Contoh wanita yang tidak kuat untuk menolong suaminya adalah Hawa yang tergoda. 

Contoh lain adalah Ratu Wasti. Karena kecantikannya maka dia dijadikan ratu atau permaisuri saja. Namun dia tidak dapat menolong suaminya tetapi hanya mementingkan dirinya sendiri. 
Pada saat raja mengadakan perjamuan kerajaan, ternyata istrinya juga mengadakan pesta juga. Pada saat raja memanggil permaisuri untuk dikenalkan pada para tetamu, dia menolak. Itu artinya bahwa ratu atau permaisuri tidak tunduk dan taat pada suaminya. Akhirnya dia dibuang tidak dijadikan ratu lagi, rugilah dia. 

Kuncinya adalah mata, telinga dan perkataan. Mata janganlah melihat yang tidak-tidak, telinga jangan untuk mendengarkan gosip saja, dan perkataan haruslah perkataan berdasarkan iman.

Pada Amsal 16 ayat 32 dikatakan bahwa:
"Orang yang bisa menguasai dirinya
melebihi orang yang merebut kota"

Kuat di dalam mengasihi dan memberi. Jangan malah melarikan diri dari kenyataan hidup, melainkan bisa memberi maaf dan pengampunan. 
Contohnya adalah istri yang memaafkan suaminya yang membawa selingkuhannya ke rumah mereka. Istri ini berdoa pada Tuhan dan menyerahkan permasalahannya pada Tuhan. Pada akhirnya suaminya melihat sendiri wanita selingkuhannya tersebut pergi berduaan dengan pria lain. Istri tersebut adalah wanita yang kuat yang bersedia memaafkan kesalahan suaminya. Akhirnya suami meminta maaf pada istrinya dan mereka kembali hidup rukun.

Pada saat mendengarkan cerita ini temanku melirikku beberapa kali, dan akhirnya mengatakan bahwa aku sangat kuat. Iya, kuakui hal itu, sebab yang lain ada juga yang bilang begitu.

Wanita juga harus trampil mengatur dan mengelola rumah tangganya dengan baik, ini juga salah satu wanita yang kuat.

Wanita seharusnya tidak lari dari masalah tapi berani menghadapi masalah tersebut sampai ia menang terhadap masalahnya.

Cara menjadi wanita yang kuat:
  1. membangun hubungan pribadi yang kuat dengan Tuhan;
  2. berpegang teguh pada Tuhan dan menjadi firman Tuhan.
Adalah merupakan anugrah bagi kita apabila menjadi wanita kuat maka suami akan menjadi pria yang sukses.
Aku berbisik pada temanku: "Setelah sukses ditinggal pergi he he he". Aku menertawakan nasibku sendiri. Temanku hanya tersenyum.
 
Ibadah Kaum Wanita berakhir di pukul 20.15.

Artikel Terkait :

Tuesday, March 25, 2014

Pengin Pergi

Pengin Pergi


Kalo ada GA tentang perjalanan ke mana yang kamu inginkan atau perjalanan yang pernah dilakukan yang mengesankan ...................... aku pasti gak ikutan. Pengin ikutan, itung-itung buat ngisi blogku, tapi apa yang mau diceritakan? 

Bukannya aku tak pernah pergi, tapi ..... rasanya semua perjalanan yang aku lakukan tak berkesan dan tak pantas buat diceritakan. 
Di dalam negri, tempat paling jauh di mana aku pernah menjejakkan kaki adalah Pulau Bali, sementara di luar negri adalah Singapura dan Malaysia. Tak ada yang berkesan, semua terasa biasa-biasa saja. 

Bicara tentang perjalanan, maka aku pasti teringat waktu aku masih SMA. Waktu itu akan diadakan semacam karya wisata ke Kediri. Yossie, ketua OSIS yang waktu itu naksir aku, demikian juga aku sebaliknya, mendatangi kelasku. Dia menyatakan kegirangannya saat tahu kalo aku mau ikutan. Tetapi ternyata orangtuaku tak membolehkan aku ikut. Dan, acara itupun juga bukanlah merupakan kewajiban bagi seluruh siswa. 

Tibalah waktu untuk pergi ke Kediri, aku gak jadi ikut. Rasa kecewa mendalam sangat kurasakan sampai detik ini bila mengingatnya. Ibuku hanya memberiku sebuah majalah remaja. Aku membaca tapi cemberut, kuhela nafas panjang beberapa kali. Melihat itu ibuku marah-marah. 

Sementara di sana, Yossie selalu mendekati teman sekelasku Evi, bertanya-tanya tentang aku. Hal ini aku ketahui karena Evi menceritakan semuanya. Tetapi tentu Evi tak bercerita tentang fitnah-fitnah tentangku yang diceritakan pada Yossie. Sejak itu Yossie tak mendekatiku lagi. Cinta pertamaku kandas sudah. 

Padahal Yossie adalah satu-satunya "orang dekat" yang seiman. Setelahnya belum pernah aku temukan "teman dekat" yang seiman lagi. Kabar terakhir beberapa tahun yang aku tahu lewat facebook, dia sekarang bekerja di Mabes Polri Jakarta. Lagi-lagi orang hukum, dan lagi-lagi Jakarta. Betapa Jakarta banyak menyimpan cinta.

Cukup, aku tak mau cerita lagi tentang hal itu. Hidup itu harus berjalan, sementara aku tak pernah merasakan adanya cinta pertama. Aku melewatinya begitu saja, tapi ini bukan mauku. 

Betapa iriku saat mendengar mereka dengan riangnya menceritakan tentang pengalaman mereka bepergian dengan yang dicinta. Meskipun tempat tujuannya bukanlah tempat-tempat yang mewah tapi “bersama dengan siapa” nya itulah yang membuat mereka gembira. 

Pernah aku pergi ke Bali dengan “seseorang”, tapi aku tahu bahwa dia mengenang “seseorang”-nya. Aku lirik, matanya menutup, tapi ketika matanya terbuka, matanya nampak sembab. Jadi buat apa aku pergi “dengannya” jauh-jauh kalo dia memikirkan yang lain yang jauh? Kurasa itu cuma hal percuma. 

Bepergian atau travelling sebenarnya adalah hobiku, tapi apa daya belum ada hal yang mendukung. Ya sudah terima dulu kenyataan ini. 

Suatu saat aku ingin menjejakkan kaki di negri orang–orang lain. Semoga. Dan, tentu bersama “yang dicinta”. Semoga. 

Artikel Terkait :


 <iframe frameborder="0" src="http://kumpulblogger.com/machor.php?b=214763" width="100%" height="200px" marginwidth=0 marginheight=0 ></iframe>
                

Monday, March 24, 2014

Mengenal Boyke

Mengenal Boyke


Boyke, dengan nama lengkap Dr.H.Boyke Dian Nugara, SpOG, MARS, Ginekolog dan Konsultan Seks terlahir dari pasangan Subagya Danusasmita yang seorang tentara dan Milly Ratna Numala yang seorang guru. Sejak kecil Boyke selalu diajarkan kedisiplinan dari sang ayah, sementara dari sang ibu diajarkan tentang pendidikan agama dan kasih sayang. Boyke sangat dekat dengan kedua orangtuanya.

Boyke dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul. Pendidikan SD dijalaninya di Bandung. Seiring dengan profesi ayahnya sebagai tentara yang berpndah-pindah tempat dinas, maka ketika SMP dia lalui di SMPN 1 Jakarta, dilanjutkan di SMAN IV Jakarta. Selain mudah bergaul, Boyke juga dikenal dengan kecerdasannya.

Karena kecerdasannya, maka tak heran bila selulus SMA, Boyke diterima di tiga Perguruan Tinggi ternama, yaitu Fakultas Kedokteran UI, Fakultas Kedokteran Unair dan Teknologi Industri ITB, namun Boyek memilih masuk ke Fakultas Kedokteran UI.

Selepas menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kedokteran UI, Boyke menjalani Wajib Kerja Sarjana (sekarang PTT) di Puskesman Palas, Lampung Selatan. Di sana, Boyke benar-benar mengabdi bagi kepentingan masyarakat luas. Salah satu karyanya adalah mendirikan sebuah SMA yang dikepalainya sendiri. Dengan banyak bergaul dengan remaja, Boyke semakin tahu banyak permasalahan yang dihadapi remaja sehubungan dengan seks. Oleh karenanya kemudian Boyke mengambil spesialisasi di bidang kebidanan dan penyakit kandungan. Berkat kiprahnya di Lampung tersebut kemudian Boyke mendapatkan anugerah sebagai Dokter Puskesmas Teladan se-Propinsi Lampung pada tahun 1985.

Boyke lulus sebagai dokter kandungan pada tahun 1990, kemudia dia wajib menjalani  Wajib Kerja Sarjana II sebagai dokter spesialis di RS Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Di sana Boyke menangani kasus-kasus kandungan dan mengajari calon bidan desa di SPK Palopo. Sejak saat itu Boyke mengkhususkan diri di bidang seks dan kesehatan reproduksi. Setelah selesai menjalani kerja wajibnya di Luwu, Boyke kembali ke Jakarta dan menjabat sebagai Kepala Humas Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kemudian Boyke mempunyai ide untuk mendirikan sebuah klinik yang khusus menangani  pasien-pasien yang mengalami gangguan keharmonisan.

Boyke tertarik pada dunia reproduksi dan kandungan karena banyaknya orang yang bertanya ke mana mereka harus mengadu. Itulah yang membuat Boyke memutuskan untuk lebih berkonsentrasi pada dunia reproduksi dan kandungan, karena banyak pasangan suami istri yang membutuhkan pertolongan. Terwujudlan Klinik Pasutri, klinik pertama yang menangani hubungan antara suami istri. Boyek juga mempunyai Sebuah perusahaan yang memproduksi sendiri  produk pembersih bagian vital wanita, yaitu WISH (Wanita Indonesia Sehat Harmonis). WISH ini kemudia dikenal dengan sebutan TDM (Tissue Double Majakani).

Mengenal Boyke

Tissue Double Majakani (TDM) adalah tissue kesehatan yang digunakan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim. Dengan formula bebas alkohol, PH balance, dan extract bahan alami, yang menjadikannya sebagai pembasuh yang sangat lembut dan aman, bebas iritasi dan segar sepanjang hari.
Produk TDM ini bisa dibeli di sini.

Menjaga Hati

Menjaga Hati

“Tak ada jaminan bahwa pasangan kita akan menjadi milik kita sepenuhnya ......... Barangkali kita bisa miliki fisiknya tapi bukan lagi hatinya ........ Karena yang namanya terpanah asmara itu tidak tahu kapan, di mana dan karena apa . Pada dasarnya hati itu pengelana yang bisa melesat jauh , tuk jatuhkan pilihan ...... “ 

Ini adalah statusku sebagai pengantar untuk mengajak mereka mampir ke blogku. Postingan yang aku tautkan adalah sebuah puisi tentang pengembaraan hati, judulnya “Di Saat Hati Memilih”, seperti ini :

"Di Saat Hati Memilih 

Tak ada lagi yang bisa diingkari di saat hati telah jatuhkan pilihan 
Terkadang pilihan itu tak bisa diterima oleh orang lain 
Bahkan juga tak bisa diterima akal sehatnya sendiri 
Tetapi itulah hati, tak bisa dinyana tak bisa diduga
Terbang melesat dan jatuh memilih pada satu hati
Tak selamanya hati yang terpilih akan memilihnya juga 
Bila demikian dunia rasanya berputar tak terkira arah 
Namun ada juga hati yang memilih pada beberapa hati sekaligus 
Benarkah hati bisa dibagi-bagi sedemikian rupa? 
Bukankah hati itu utuh satu? 
Bila dibagi-bagi maka akan menjadi serpihan-serpihan hati 
Bila satu hati mendapatkan satu serpihan, bahagiakah? 
Ini sama saja dengan hati yang tersakiti oleh yang terpilih 
Hanya ada satu hati yang terpilih di antara sekian banyak pilihan 
Bila berbagi pada dua, tiga, empat bahkan lima hati sekaligus ..... 
Bisa dipastikan bahwa hanya ada satu hati terpilih di antaranya 
Namun hati juga bisa terbang melesat pada hati yang jauh 
Hati mampu menembus segala bentuk benteng pertahanan 
Hati bisa menembus benteng mahligai, perseteruan, kekuasaan, juga batas usia 
Terkadang hati bergerak melesat tak tentu arah 
Agama dan norma sosiallah yang membatasi geraknya 

 Salah satu komentar teman adalah sebagai berikut::
 “TAK BISA PINDAH KE LAIN HATIIIIIIII HANYA PINDAH LAIN BODYYYYYYYYYYY” 
Pernikahan bukanlah sesuatu yang sempurna dimana seorang suami atau istri akan memiliki pasangannya selamanya. Di jaman sekarang bahkan sejak dahulu pun sudah banyak kendala yang mengganggu hubungan suami istri dalam sebuah mahligai pernikahan. Suami selingkuh atau istri selingkuh banyak kita dengar, yang mengakibatkan goyahnya bahtera rumah tangga. Akibat terburuk dari perselingkuhan adalah karamnya rumah tangga alias terjadinya perceraian.
Semua ini bersangkut paut langsung dengan masalah 
"hati"
Hati yang tak ingin dikekang pada satu hati yang lain. Hati bisa jatuh cinta kapan saja, di mana saja dan dengan siapa saja. Terkadang hal ini terjadi tanpa kita duga sama sekali. Banyak hal yang menyebabkannya, bisa karena kedekatan secara fisik (sering bertemu), sering dicurhati, jatuh cinta pada pandangan pertama, kebutuhan secara finansial, kebutuhan secara biologis, berhubungan dengan pekerjaan, dan sebagainya. 

Namun bagiku pribadi, harus kuakui aku sangat sulit jatuh cinta. Bila hatiku sudah terisi dengan seseorang, maka itu menjadi tak tergoyahkan. Setia adalah kata lainnya. Yang aku takutkan adalah setia pada seseorang yang tak seharusnya. 
"Tak bisa pindah ke lain hati tapi bisa ke lain body" seperti kata temanku, bagiku juga tak bisa kujalani. Cinta bagiku adalah penyerahan total tubuhku dan hatiku. Jadi aku tak bisa menyerahkan tubuhku bila tak ada perasaan cinta. Lagi-lagi hati yang berbicara.


Beberapa hari berikutnya aku menulis status lagi yang berkenaan dengan perilaku seorang pengacara terkenal, masih berhubungan dengan kesetiaan hati:

“Perselingkuhan secara terbuka dan seolah direstui pasangan selingkuhannya. Waaaah apik tenan. Mau jd caleg yg akan memperbaiki nasib bangsa, katanya. Jd rakyatnya mau diajak selingkuh bareng2 dan abaikan anak istri, Gt to? Yg pilih dia ya yg pro selingkuh dan abaikan anak istri. Horeee negri ini akan jd negri antah berantah . . . Indahnya dan kacaunya . . . “ 

Seorang teman mengomentari statusku seperti ini :
“trend trend para tokoh” 

 Perselingkuhan yang dilakukan oleh tokoh ini adalah bukti bahwa hatinya sedang mengembara dan dia membebaskannya memilih yang lain. Tokoh yang satu ini justru membiarkan hatinya secara tak terkendali memilih beberapa hati sekaligus meskipun mungkin tidak secara bersamaan. Kontrol terhadap hati jelas tidak dia lakukan, dia tidak bisa menjaga hati. Sehingga dengan demikian banyak wanita yang menjadi korbannya. Tidak cuma wanitanya tetapi juga anak-anak yang dilahirkan dari hubungannya dengan tokoh ini. 

Sungguh ironis bila semakin banyak saja tokoh, petinggi, orang terkenal yang membiarkan hatinya mengembara ke mana saja yang hati mau. Tentu saja wanita-wanitalah yang menjadi pelabuhan hatinya. Mohon jangan jadikan perselingkuhan sebagai trend seperti kata temanku tadi.

Selalu menjaga hati kita agar dapat mencintai seseorang secara benar dan total. Jangan biarkan hati mengembara pada hati-hati yang tak beertanggungjawab. 

Hati-hati dengan
"HATI"

 Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Blogger Dengan Dua Status di BlogCamp.

Sunday, March 23, 2014

Ajari Aku Jatuh Cinta

Ajari Aku Jatuh Cinta
Gambar aku ambil dari sini.



Tadi tetanggaku main ke rumah, dan di antara obrolannya dia bercerita tentang seorang tetangganya wanita yang telah berumur 70 tahun menikah lagi. Besar-besaran katanya, juga diadakan pengajian. Katanya, wanita yang 70 tahun yang seorang guru ini masih terlihat awet muda, putih mulus terawat. Sekarang  wanita ini dibawa  oleh suami barunya keluar negeri.  Aku terperanjat mendengar ceritanya, bagai tersengat aliran listrik. Bayangkan wanita berumur 70 tahun menikah lagi dirayakan besar-besaran.  Lalu dia bilang: ”Njenengan ampun kalah mbak”. “Kamu jangan kalah mbak”. “Iya” jawabku pasti.


Di acara Golden Ways, seorang wanita bertanya pada Pak Mario Teguh dengan pertanyaan yang kurang lebih sama. Dia bilang ibunya yang telah berumur 70 tahun ingin menikah dengan seorang pria yang sama-sama telah tua. Pria ini pernah melamar si wanita sewaktu masih remaja, tetapi ditolak si wanita. Dan, ternyata si pria masih menyimpan cintanya selama puluhan tahun. Begitu ada kesempatan, si pria melamar si wanita yang sudah berumur 70 tahun, sama-sama sudah tua. Mendengar cerita ini aku bagai tersengat aliran listrik untuk yang kedua kalinya. Aku kaget dan terperanjat, tapi cepat merenungkan.


Kalo yang sudah berumur 70 tahun saja Tuhan masih memberikan jodoh untuknya, tentu untukku yang beberapa puluh tahun di bawahnya sudah pasti Tuhan juga sediakan jodoh untukku. Yang menjadi masalah adalah siapakah gerangan jodohku itu? Eng ing eng ........ Siapa ya? Terus terang aku belum mengetahui rahasia Tuhan ini. Ingin mendapatkan bocoranNya sedikit saja, tapi ya belum mendapatkan juga. Bila aku bertanya pada hatiku ........ hmm ......



Ajari aku jatuh cinta 


Hampir dua tahun aku memendam cinta yang kukira salah. Aku sangat letih dengan perjalanan hatiku kini. Bila bukan yang sekarang berada jauh di dalam lubuk hatiku ini, lalu siapa ya? Kunanti dan selalu kunanti seseorang untuk dapat menggantikan kedudukannya di hatiku. Terus terang sampai saat ini belum ada. Entah Tuhan menyembunyikannya di mana. 


Aku merasa tak tertarik pada siapa pun, mungkin ini salahku. Tapi bukankah hati tak bisa disalahkan? Jadi bagaimana sebaiknya? Bisakah ajari aku untuk mudah jatuh cinta? Aku memiliki hati yang “keukeuh”, berpendirian kuat, keras kepala, Tak semudah itu untuk menggantikan si penghuni hatiku. Telah kucoba untuk tertarik pada yang, tapi gagal. Hatiku kembali dan kembali lagi mencintai yang ini.


Dari manakah datangnya cinta? Atau ke manakah jalan menuju cinta? Ada orang bilang cinta datang dari perut, maksudnya lewat makanan, ada juga yang bilang cinta datang dari pandangan pertama, dari kebiasaan, dan sebagainya. Bagiku sendiri, cinta itu datangnya dari pandangan pertama. Barangkali ini pendapat yang salah. Entah mengapa terlalu lama cinta berada di hati ini, untuknya. Sebuah cinta yang tak terjawab atau belum terjawab.

Jika semua usahaku ini salah, tolong ...........

ajari aku jatuh cinta


Artikel Terkait :

                   

Sang Penguasa

Sang Penguasa

Berdiri tegak dan gagah di hadapan para petinggi dan rakyat 
Disanding seorang istri yang cantik dan putra yang rupawan 
Berusaha meneguhkan diri sebagai penguasa yang bijaksana
Senyum ditebarkan ke seantero negeri sebagai daya pesona 

Barangkali tak lagi kau ingat bahwa di satu dua sudut negeri ini 
Ada satu dua anak yang kau telantarkan dengan perasaan keji 
Kedua anak perempuan telah lahir sebelum engkau menjadi 
Ratap tangis mereka hanya kau anggap sebagai pengganggu diri 

Sekuat tenaga kau bungkam mulut-mulut yang coba ungkapkan 
Kenyataan itu bagimu hanyalah kekelaman hidup di masa lalumu 
Tak ingin kau akui karena hanya akan mengganjal jalan mulusmu 
Mereka terpaksa mengerti keadaan yang tak mereka mengerti 

Engkau korbankan mereka demi harta, tahta dan wanita 
Kini semua itu telah kau dapatkan dalam genggamanmu 
Telah puaskah kau dengan segala sandiwara keji ini? 
Bagaimana pun suatu saat semua kedokmu ‘kan terbongkar 
 
Cobalah kau bertanya pada hatimu pada kepekaan rasamu 
Sesungguhnya itu semua hanya menyisakan pedih perih 
Bagaimana pun mereka itu adalah juga titipan Tuhan
Sama kedudukannya dengan kedua anakmu yang lain 

Sayang, mereka tak boleh mengakuimu sebagai ayah 
Sebagaimana kau juga tak mengakui mereka sebagai anak 
Jelas bahwa Tuhan mendengar tentang semua berita ini 
Dan, tak takutkah kau pada amarah dan hukumanNya? 

Artikel Terkait :
Menjadi Tumbal Demi Harta, Tahta Dan Wanita 

Saturday, March 22, 2014

Bila Bertemu Denganmu

Bila Bertemu Denganmu

Bila bertemu denganmu, hal pertama yang kulakukan adalah berucap terima kasih padamu. Kamu telah membantu aku yang gaptek dan menjagaku dari kesan yang buruk. Itu semua lewat media online. Kamu memang hebat, kuakui hal itu. Hampir 2 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dan selama itulah aku mengharapkanmu hadir nyata di sisiku. 

Tentang perasaanku padamu, kukira kamu pun telah tahu. Namun yang pasti bahwa aku mencoba untuk menghapus segala pesonamu dari hatiku. Aku merasa hal itu sangat tak pantas untuk kulakukan. Karena bila aku menikah muda, maka aku akan dapatkan anak seumurmu, he he he .... tua bener ya aku? Itulah yang membuatku malu bila bertemu kamu yang masih sangat muda. 

Namun entah perasaan ini datangnya dari mana, begitu tiba-tiba, begitu sekonyong-konyong koder .... he he he. Percayalah bahwa aku akan bisa melupakanmu bila sudah bertemu nanti. Aku hanya dipenuhi rasa penasaran yang membabi buta dalam dadaku. Ini salah, ini jelas salah. Tatapan matamu di Photo Profile facebook itu begitu menghunjam ke dalam dadaku menembus masuk ke relung-relung hatiku. Wow puitisnya! 

Mungkin segalanya tak akan pernah sama lagi jika kita bertemu. Kita negosiasikan hubungan kita, mau seperti apa. Aku tak berharap banyak, sungguh!. Jika boleh berteman pun aku sangat senang. Mempunyai teman sepertimu yang jaksa muda tentu membanggakan. Sama seperti mempunyai mantan yang seorang jaksa juga. Aih aih. Oh bukan itu maksudku. Aku tak terlalu melihat profesi kok, yang penting mempunyai pekerjaan yang baik. 

Tahukah, bahwa kamu ibarat ombak yang menderu di tepian pantai? Sekali di atas sekali di bawah. Sekali good mood sekali bad mood. Itulah kamu. Seperti beberapa hari belakangan ini, kamu terlihat sangat bad mood terhadapku. Mengapa? Aku tak merasa salah apapun. Barangkali kamu sedang kepincut pada pesona wanita Jakarta yang glamor dan berkarier. Tak masalah sebenarnya. 

Yang tak bisa aku mengerti adalah begitu kontrasnya sikapmu terhadapku dalam beberapa hari saja. Seolah kamu melambungkan anganku terbang tinggi di awan, tetapi setelah itu kamu menghempaskanku ke tanah, hingga aku kesakitan. Namun seolah kamu tak pedulikanku karenanya. Kamu bilang akan menemuiku di sini suatu saat nanti, tetapi beberapa hari tak ada kabar darimu. Semua akses ke kamu dimatikan. Banyak pertanyaan tentang hal ini yang belum terjawab. Aku hanya bisa meraba-raba, karena apa dan kenapa. 

Jangan pernah berpikir bahwa aku ingin memilikimu selamanya. Tidak. Tidak seperti itu. Bila aku ingin berteman atau bersaudara denganmu selamanya, apa salahnya? Tetapi untuk soal jodoh, itu rahasia Ilahi. Saat ini komunikasi kembali terputus. Aku merasa sedih, seolah ada yang hilang dari jiwaku. Tak ada yang bisa kuperbuat untuk memperbaiki bila aku salah. Nyatanya tak kutemukan kesalahanku. Jadi tolong tunjukkan apa salahku. 

Di sini di Kota Solo ini kita pasti bertemu, biar Tuhan berkenan pertemukan kita. Bukankah Tuhan juga yang telah perkenalkan kita, meskipun itu lewat dunia maya? Pasti ada maksud Tuhan yang tersembunyi yang belum kita ketahui. Jangan takut, aku tak akan memakanmu he he he. Jadilah temanku, paling tidak. Temanku yang nyata. Eh ngarep ya? 

Artikel Terkait :


 

Perjalanan Hati

perjalanan hati

Tiba-tiba tabir-tabir pikiranku tertutup 
Senyap dingin malam adalah sahabat 
Tak ada senyum yang terukir di bibir 
Degub itu menghentak-hentak di dada 
Ingin berontak namun tak bisa meronta 
Hasratku terjerat dalam sanubari pilu 

Ini adalah satu babak dari perjalanan hati 
Tak hendak aku berharap dan meminta 
Biar kuikuti aliran sungai kehidupan
Barangkali kali ini aku terantuk batu 
Aku hanya sakit tapi tak terjungkal 
Kembali kuat adalah harapku kini

Kecewa tak harus surutkan langkah 
Ini hanya satu rintangan untuk maju 
Berteman sendiri memanglah sulit 
Ingin kupeluk erat diriku yang sedih 
Bangkit dan bangkitlah aku segera 
Tujuan masih jauh di ujung sana

Friday, March 21, 2014

CARA ATASI STRESS

cara atasi stress

Hidup tak bisa terlepas dari yang namanya kegagalan dan kekecewaan. Hampir setiap saat dapat kita temui kenyataan pahit tersebut. Banyak hal yang dapat menyebabkannya. Terkadang hal tersebut terjadi bahkan bukan karena kesalahan kita. Semua terjadi begitu saja tanpa bisa kita kendalikan. Bila sudah demikian, maka perasaan stress atau galau menghinggapi kita.

Bila stress atau galau terlalu lama bercokol di pikiran atau hati kita, maka akan merusak sistem kerja keseharian. Maksudnya adalah semangat kerja menjadi berkurang, menjadi bersedih hati, bahkan yang paling fatal adalah tidak adanya semangat hidup lagi. Wah, kacau ya?

Bisa jadi saat kita stress, orang yang membuat kita stress tak pernah berpikir sedikit pun tentang kita, tak pedulikan kita. Siapa yang rugi kalau sudah begini? Tentu kitalah yang rugi sendiri.

Untuk itu, kita perlu bangkit dan tinggalkan segala yang membuat kita stress atau galau. Beberapa

cara atasi stress :

1. Pergi keluar dari rutinitas. Bila stress melanda, biasanya membutuhkan ruang yang baru agar pikiran menjadi fresh. Untuk itu cobalah berjalan keluar rumah atau tempat kerja. Pergilah ke taman, taman kota, mall, nonton bioskop, pasar, dsb;


2. Hubungi teman-teman lama. Dengan menghubungi mereka, siapa tahu stress bisa diurai, maksudnya bisa terpecahkan masalahnya;

3. Kunjungi teman atau famili. Dengan mendatangi mereka, maka akan lebih puas menceritakan hal ihkwal kegelisahan kita. Selain itu tentu juga untuk menjalin tali silaturahmi;

4. Ikuti acara-acara yang tak biasanya. Sekarang sedang masa kampanye calon legsilatif, bila ada yang mengajak kampanye apa salahnya untuk ikut serta. Bisa juga memasuki suatu perkumpulan yang sama dengan minat kita;

5. Berdoa, ikuti pengajian, ikuti kegiatan lingkungan atau kelompok sel. Bergabunglah dengan perkumpulan pengajian untuk yang muslim, kegiatan lingkungan untuk yang Katolik, kelompok sel untuk yang Kristen, dsb;

6. Lakukan hal-hal yang menjadi hobi, misalnya membaca, menjahit, nonton. Mungkin selama ini kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita, maka sekarang luangkanlah waktu utnuk menekuni apa yang menjadi hobi kita, misalnya menjahit, olah raga, memancing, dsb;

7. Tekuni apa yang menjadi keinginan selama ini. Barangkali kita memiliki suatu obsesi atau keinginan yang belum terwujud, maka ada baiknya kita memulai hal tersebut. Obsesi ini misalnya ingin menjadi penulis terkenal, ingin membentuk tubuh yang bagus dengan berolahraga, ingin menciptakan resep masakan yang spektakuler, dsb;

8. Kunjungi psikolog atau psikiater. Bila stress yang kita alami sudah tergolong berat, sebaiknya kita mengunjungi psikolog atau psikiater. Jangan sampai terlambat untuk menangani kasus-kasus stress semacam ini.

Inilah beberapa solusi yang dapat kita pilih sebagai

cara atasi stress

Tentu, jenis solusi disesuaikan dengan kepribadian kita dan kadar stress masing=masing.

Wednesday, March 19, 2014

MENJADI TUMBAL DEMI HARTA, TAHTA DAN WANITA


Sangat miris bila mendengar ada  penguasa, pejabat, pengusaha atau orang yang terkenal sampai tega mengorbankan anak istrinya demi meraih ambisinya terhadap harta, tahta dan wanita.

Kemarin-kemarin ini aku begitu dikejutkan oleh sebuah status di facebook yang menautkannya dengan sebuah berita heboh, menurutku. Ternyata aku baru tahu, dan berita ini sepertinya disumbat agar tak merajalela. Maklumlah ini menyangkut nama baik penguasa negara.

Dikatakan bahwa SBY, presiden kita itu telah mengabaikan istri dan kedua anaknya demi untuk menikah dengan anak seorang jendral. Bahkan sampai tega tak mengakui darah dagingnya ketika anak sulungnya menikah di kediamannya, Cikeas. SBY hanya mengakui anaknya tersebut sebagai keponakannya. 

SBY menikah di saat sebelum memasuki gerbang pendidikan kemiliterannya yang mensyaratkan belum menikah. Tentu saja dengan kepalsuan dia berhasil memasuki gerbang itu. Dan, dia sekarang menjadi presiden kita. Sungguh menyesal aku dulu memilihnya saat Pilpres. Kalo tahu masa lalunya seperti itu yang mengabaikan anak dan istrinya tentu tak sudi aku memilihnya.

SBY meminta pengertian dan keihklasan dari istrinya untuk menyembunyikan status pernikahannya agar diterima di Akabri. SBY pun diterima untuk menempuh pendidikan di Akabri.

Kecerdasannya, ketampanannya dan pandainya mengambil hati telah memukau sang Gubernur Akabri, Letjen TNI Sarwo Edi Wibowo, alm. Tak jarang SBY dan kawan-kawan bertandang ke rumah sang jendral untuk melapor. Suatu saat SBY terpikat dengan putri sang jendral, Kristiani. Mereka berpacaran dengan direstui sang jendral. Sumber berita ini dari sini.

Bila sudah demikian, maka lupalah SBY dengan istri dan kedua anaknya. Mereka menikah di tahun 1976 dengan status SBY sebagai bujangan. Keluarga kecilnya dianggapnya tak pernah ada, tunjangan anak-anak pun terlupakan. Boleh dikatakan bahwa SBY telah menjadikan istri dan kedua anaknya sebagai tumbal demi meraih

harta, tahta dan wanita.



Sesungguhnya siapakah yang lebih berjasa dan menjadi wanita hebat di belakang kesuksesan SBY? Menurutku adalah Ida, istri pertama SBY yang telah rela berkorban jiwa raga dan tentu saja juga harta demi "kemajuan" SBY. Namun apakah SBY mengerti atas segala pengorbanan tersebut? Kukira tidak, ceritanya begitu.

Lain SBY lain lagi dengan Farhat Abbas. Serupa tapi tak sama. Yang satu presiden yang satu lagi pengacara, tapi sama-sama terkenal. Yang dibicarakan kali ini adalah tentang pernikahan mereka dan pandangan dari sudut tanggungjawabnya.

Ternyata sebelum menikah dengan Nia Daniati, Farhat Abbas telah memiliki seorang anak laki-laki dari istri pertamanya, Rita Tresnawati yang dinikahi secara siri. Namun kasihan bagi anak yang sekarang berusia 12 tahun ini, karena Farhat hanya mengakui anaknya tersebut sebagai anak yang lahir di luar nikah. 

Selain itu ternyata ada anak lain lagi yang lahir dari istrinya bernama Lala Melanie Sukmawati, yang dinikahi siri pada tahun 2004. Kali ini adalah seorang anak perempuan. 
Nampaknya Farhat suka sekali nikah siri. Ani Muryadi adalah juga salah satunya. Kalo yang lain-lain belum diketahui beritanya.

Berbicara mengenai tanggungjawab Farhat Abbas terhadap para istri dan anak-anak yang dilahirkannya, nampak sekali ke-compang-campingan-nya. Entah apa yang dipikirkan dan lebih dipentingkan oleh Farhat. Bukankah keluarga itu nomor satu yang patut diperjuangkan kebutuhannya? Farhat Abbas nampak sangat santai seperti tak ada beban. Barangkali yang dipikirkan adalah para istrilah yang seharusnya mencari nafkah sendiri. Apakah dengan cara seperti ini Farhat mencapai ketenaran, harta dan wanita?

Sekarang bila berbicara tentang mantanku sendiri. Nampaknya serupa tapi tak sama dengan kedua orang di atas. Namun jelas ada unsur-unsur kesamaannya. Seperti misalnya dia bisa masuk ke instansi tersebut dengan status sebenarnya yang sudah menikah, mengabaikan istri dan anak, aku mendengar pengakuan langsung dari dua wanita yang mengaku sebagai istrinya, wajahnya yang kata kakaknya seperti Farhat Abbas (dari angle tertentu memang persis sama), dsb.

Tahun ini dia memulai kuliah S3-nya karena mendapatkan bea siswa. Ditunjang dengan ketampanannya, kecerdasannya, kepemimpinannya dan pandainya mengambil hati atasan, bisa dipastikan dia akan menjadi pejabat suatu saat kelak. Tetapi akan ingatkah dia dengan mantan istrinya ini dan anak semata wayangnya? Akan mengertikah dia dengan segala pengorbananku dulu sewaktu dia belum bekerja dan sampai kini? Mengertikah dia dengan waktu, tenaga, pikiran, harta, dsb yang telah kukorbankan untuknya?

Mengapa untuk mencapai semua itu harus ada yang dikorbankan? Akankah selalu istri dan anak yang ditumbalkan demi meraih

harta, tahta dan wanita?

Bisakah kau rasakan betapa pedihnya hati mantan istri dan anak (tak ada mantan anak) bila menyaksikan mantan suaminya atau ayahnya  mencapai kesuksesan dan kebahagiaan tapi tak merasakan dampaknya?