Wednesday, July 23, 2014

Inikah Akhir Penantian ?

Inikah Akhir Penantian

Beberapa bulan lalu kamu tak jadi datang karena sesuatu hal yang bisa kumaklumi. Dan, hari ini kamu janji datang menemuiku namun sampai detik ini belum ada kabar apapun darimu. Pesan singkat terkirim, tapi tak terbalas, begitu pun telponku yang selalu bernada sibuk. Haruskah kumaklumi semua ini? Haruskah kumaklumi setelah penantian panjang? 

Terus terang aku tak mengerti semua ini. Pertemanan kita memanglah bersifat maya selama ini, namun aku punya kesetiaan untukmu. Konyolkah sikapku? Katamu kamu sayang aku, sejak kemarin sore tak ada kabar darimu. Terutama hari ini kamu pun mengabaikan semua pesan singkatku. Beginikah perlakuanmu? Pantaskah?

Seolah ada sesuatu yang tercabut dari hatiku secara tiba-tiba. Itu karena kamu adalah belahan jiwaku. Benarkah kamu adalah belahan jiwaku? Mengapa kamu tega perlakukanku seperti ini? 

Terus terang aku mengkhawatirkanmu, apalagi karena kamu sedang sakit. Tapi kenapa tak kamu balas pesan singkatku sekedar memberitahu tentang keadaanmu dan rencanamu?

Bila memang kamu tak jadi menemuiku di sini, tolong katakan terus terang agar aku tak begitu lama menantimu. 
Barangkali benar kata mantanku bahwa aku cuma "ngimpiiiiiiii". Ah kasihannya diriku. Adalah pantas aku mengasihani diriku sendiri. Kesetiaan hati dan tubuhku yang hanya untukmu terasa tercampakkan.
Kamu adalah teman sejawat mantanku. Kalian tentu saling kenal, tapi mantanku tak mengetahui tentang hal ini. Bila mantanku bilang aku cuma bermimpi, ya mungkin benar juga. 

Jodoh memang rahasia Tuhan dan Tuhanlah yang menentukan. Kata Pak Mario Teguh kira-kira begini: "Tentukanlah pilihanmu akan jodohmu biar Tuhan yang menyetujui". Aku sudah lakukan hal itu. Kurasa usahaku sudah maksimal. Yang kunantikan sekarang adalah persetujuan dari Tuhan. Aku pasrah dengan ketentuan atau ketetapan dari Tuhan. 

Katanya manusia dilahirkan untuk hidup berpasang-pasangan, pertanyaanku adalah siapa ya pasangan hidupku? Hampir setengah abad aku menantikan jodohku, belum kutemukan juga. Apa yang salah dengan diriku?

Tuhan, 
Setelah sekian lama aku hidup dengan berbagai cobaan, sekarang ijinkan aku hidup berbahagia selamanya.
Berikanlah aku bahagia seperti yang lainnya, dapat hidup berdampingan dengan pasangan hidupnya.
Segera pertemukan aku dengan pangeran cintaku, belahan jiwaku, pasangan hidupku.
Bahagiakan kami selamanya. Amin.

0 comments: