Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Thursday, February 27, 2014

Hari - hari Emas

Hari-hari Emas

Bapa,
Aku mencoba meresapi
Kalender yang terus berganti
Hari dan tahun yang berlari
Dengan segala tawa dan tangis

Namun di hati serta ingatan ini
Aku banyak cerita tentang cinta-Mu
Bahwa aku selalu menemukan kasih
Juga setia yang tak menyerah untukku

Setahun yang baru terbuka kini
Untuk kumasuki dengan hati yakin
Bahwa segala hal pasti terhadapi
Ketika Engkau sungguh Raja di hati

Bapa,
Bila Kau bolehkan aku memasuki tahun ini
Ajarku mengenal maunya hati-Mu
Dan biarlah dalam masa hidupku
Muncul hari-hari emas-Mu
Yakni ketika waktu dan dayaku
Bertemu dengan kemuliaan-Mu
Hingga yang lemah padaku
Menjadi kuat karena-Mu
Dan yang sedikit padaku
Menjadi berlimpah bagi mulia-Mu 

(Kaum Wanita GBI Keluarga Allah)
(Solo 2014)

Oleh-oleh Dari Gereja Untuk Kaum Wanita

Oleh-oleh Dari Gereja Untuk Kaum Wanita

Minggu pagi, 23-02-2014 08.33

“Ke greja gk?” sebuah sms masuk, barangkali karena dia lihat aku asyik online di jam-jam aku biasanya ke gereja. Aku jawab sekenanya dengan sedikit marah padanya. “Y uda trsrah km. Maaf kl ak da ikt cmpur urusan km.met menikmati.” Dua kata maaf dia lontarkan padaku. Terserahlah.

Yah, itulah imbas dari kekecewaanku padanya semalam. Dan, pengaruhnya sungguh membuatku turun keimananku. Biasanya aku rajin ke gereja setiap Minggu pagi, tapi pagi itu tak biasa. Grafik keimananku sedang turun.

Entah dia ke gereja atau tidak aku tidak tahu. Apakah itu jadi urusanku? Tapi siangnya aku ingatkan juga :” Km udah ke grj?” Tak dibalas. Ya udahlah.


Rabu, 26-02-2014 11.30

Seorang teman mengajakku ke gerejanya. Katanya ada kegiatan ”Ibadah Kaum Wanita”. Okelah aku ikut. Kupikir ini sebagai ganti karena Minggu kemarin aku tidak ke gereja. Apalagi kegiatannya menyangkut kaum wanita, bikin aku penasaran saja.

Jam masih menunjukkan pukul 17.35 ketika kami bertiga anaknya memasuki sebuah ruang berukuran sedang agak gelap dengan hiasan lampu-lampu dan pengeras suara di sana sini. Di tengah-tengah terdapat sebuah mimbar kecil.


Rabu, 26-02-2014 18.00

Tadi di pintu masuk semua diberi suvenit berupa minuman sachet dari sponsor dan sebuah gelas dari gereja. Acara Ibadah Kaum Wanita dimulai pukul 18.00 WIB. Diawali dengan grup vokal wanita. Ini ibadah kaum wanita, ya semua wanita dong. Beberapa lagu dinyanyikan, liriknya ada tertulis di layar monitor.

Namun ada satu yang sampai sekarang buatku heran. Ada gambar seorang pria muda, Tionghoa di bawah 40 tahunan terpampang nyata di layar monitor. Pria itu mengenakan kemeja warna biru dengan celana warna putih/krem, bergaya di antara deretan kursi sambil tersenyum. Siapa dia? Karena kemunculannya cukup lama, jelas kalo disengaja. Tapi pertanyaanku untuk apa ada gambar pria di layar monitor, sementara ini adalah acara untuk kaum wanita?

Keadaan itu aku gunakan untuk membayangkan seseorang yang mirip penampilannya dengan itu. Waduh! Apa maksudnya ini? Dia atau dia dong?

Aku belum sempat tanyakan hal ini pada temanku. Katanya banyak mukjizat terjadi di gereja itu atau oleh gereja itu. Beberapa lagu masih terus dinyanyikan. Lagu penyembahan pada Sang Kristus. Mereka bernyanyi dan jemaat pun ikut berdiri sambil tangannya diangkat ke atas, badannya pun bergoyang mengikuti irama. Di gerejaku tidak seperti itu, jadi aku agak jengah. Terkadang diselingi dengan beberapa patah kata dari seorang wanita yang berdiri di mimbar. Kata-katanya sangat bersemangat dan menyemangati.

Oh ya, tadi di awal ibadah, ada pertanyaan tentang siapa yang baru pertama kali datang ke ibadah tersebut. Beberapa orang berdiri termasuk aku.
Setelah aku duduk sebelah kananku menyalamiku. Barangkali ucapan selamat datang. Jelas tak ada niatanku untuk berpindah agama, bila itu maksudnya.

Beberapa orang yang berdiri tadi, termasuk aku mendapatkan sebuah buku seperti agenda. Pada akhirnya aku tahu, agenda itu untuk mencatat kotbah dari pendeta atau istri pendeta yang mengisi ibadah ini. Pada suatu saat nanti, catatan kotbah berguna untuk mengikuti kuis berhadiah bingkisan.

Kemudian seorang wanita berbicara di mimbar. Kreatif adalah topik pembicaraannya. Dia katakan “melakukan yang biasa dengan cara yang luar biasa”. Langsung dia memberi contoh tentang membuat lumpia. Buatlah lumpia yang belum biasa, yaitu lumpia isi buah. Buah yang dipakai untuk isi lumpia, yaitu pisang, nanas, nangka, mangga dan apel. Rekomendasinya adalah dari taboit dan dari internet. Dia juga berikan resepnya sekalian.

Oleh-oleh Dari Gereja Untuk Kaum Wanita
Lumpia isi pisang

Lumpia isi pisang

Bahan-bahannya:
Kulit lumpia, pisang raja, gula pasir, mese warna coklat, putih telur, dan susu kental manis.

Cara membuatnya:
Buka kulit lumpia, isi dengan 4 iris pisang raja kemudian taburi dengan gula pasir, meses, susu kental manis. Lipat lumpia tersebut dan ujungnya dilem dengan putih telur. Goreng lumpia pisang tersebut sampai kekuningan.

Pesannya: ”Buatlah lumpia yang istimewa”.

Setelah diadakan pembagian hadiah pada siapa yang bisa menjawab pertanyaan, dan sebuah kesaksian, maka tibalah pada acara inti yaitu kotbah yang kali ini dibawakan oleh istri pendeta si empunya gereja. Ternyata Ibadah Kaum Wanita ini diadakan setiap Hari Rabu pada minggu ketiga.

Sekarang sampailah pada inti acara yaitu kotbah yang kali ini diisi oleh Ibu Obaja, istri pendeta yang empunya gereja itu.  Gereja ini adalah gereja Kristen Protestan bernama GBI (Gereja Bethel Indonesia) Keluarga Allah atau orang bisa juga menyebut Gereja El Shadai terletak di Jalan Widuran Solo.

Tema kotbah untuk kaum wanita kali ini adalah "Pilar-pilar Wanita Bijak".
Pilar sebagaimana kita ketahui adalah berfungsi untuk menopang supaya bangunan tidak roboh.  Wanita diciptakan Tuhan sebagai penolong bagi pria. Tema ini akan dibagi ke dalam beberapa point. Bulan ini kita membicarakan point pertama.

Point pertama adalah "Wanita Sebagai Penolong".

Oleh-oleh Dari Gereja Untuk Kaum Wanita
Adam dan Hawa

Kitab Kejadian 2:18 dinyatakan "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Wanita dirancang Tuhan sebagai penolong untuk membantu pria melakukan tugas dan tanggungjawabnya. Penolong berarti menolong lebih kuat dari yang ditolong.
Adam baru bisa menjalankan tugas dengan baik bila diberikan seorang penolong.
Di saat suami tidak ada, maka wanita yang menjadi pemimpin. 

Wanita dikatakan menjadi penolong pria, yaitu dalam hal : 
  1. membantu pria untuk mengerti panggilannya sebagai suami. Tugas kita sebagai kaum wanita adalah menolong pria/suami kita supaya ia bisa menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab;
  2. menolong pria dalam memperjuangkan panggilan Tuhan dalam kehidupannya. Contoh dalam hal ini misalnya menolong, mendoakan, men-support, menyediakan kebutuhan-kebutuhannya. Menyediakan kebutuhan pria meliputi menyediakan makanan, mengurus rumah tangga dengan baik, mengusahakan keadaan rumah yang nyaman, membantu mengelola keuangan dan tidak melawan suami.Janganlah kita sebagai istri justru sibuk dengan urusan-urusan sendiri, sehingga suamikita dan rumah tangga menjadi terbengkalai;
  3. menolong di saat suami dalam kelemahan. Ada kalanya pria mengalami kondisi yang lemah karena berbagai tantangan. Justru pada saat-saat itulah kita sebagai istri harus berperan sebagai penolong supaya suami kita bisa menjadipria yang kuat;
  4. menolong suami untuk menjadi pemimpin dalam keluarga. Seringlah minta pendapat supaya suami dapat bangkit bertanggungjawab dengan baik;
  5. menolong suami kembali pada jalan Tuhan. Jangan ikut-iktan berbuat dosa, misalnya suami selingkuh istri juga ikut selingkuh. Itu bukan penolong yang baik. Korupsi, jangan dukung suami untuk melakukan korupsi.Kalo suami jatuh dalam dosa, tugas kita adalah mendoakan, menasehati dengan lemah lembut dan menjadi teladan dalam melakukan kebenaran Firman Tuhan. Meskipun Hawa yang pertama kali jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan meminta pertanggungjawaban Adam, bukan Hawa. Suamilah yang bertanggungjawab, bukan istri. Hal ini dikarenakan suami dianggap sebagai pemimpin.
Demikian oleh-oleh yang aku bawa pulang dari gereja "sebelah". Semoga bermanfaat. 

Artikel terkait : Srikandi Inspirasi Perempuan Indonesia 
                      Arti Smart Bagi Perempuan 
 

Sunday, February 23, 2014

Arti Pulang Bagiku [Magelang]


Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Alon-alon Kota Magelang
Arti pulang bagiku ....... hmm, mungkin tak berarti lagi bagiku. Sudah tak ada siapa-siapa lagi di sana, rumah pun sudah berpindah tangan. Yang ada hanyalah beberapa nisan yang berada di pemakaman umum di dekat rumah lamaku. 

Sekitar 250 M dari rumahku dulu, ada pemakaman umum di mana kedua orangtuaku, seorang kakakku dan kakek nenekku dimakamkan. Hanya itu yang ada, jadi arti pulang bagiku agak membingungkan, lebih pada menyedihkan.


Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Gunung Sumbing
Aku dilahirkan di sebuah kota yang sejuk yang dikelilingi oleh lima gunung, yaitu Kota Magelang. Kelima gunung itu adalah Merapi, Merbabu, Sumbing, Menoreh, dan Telomoyo. Di Indonesia kota yang dikelilingi lima gunung sekaligus hanyalah Kota Magelang yang seharusnya kucintai. Mungkin karena itu maka Magelang sangat sejuk dan paling aman dari banjir meskipun bercurah hujan cukup tinggi. 
Selain kelima gunung tersebut, di tengah-tengah Kota Magelang terdapat sebuah gunung kecil, yaitu Gunung Tidar. Magelang ditengarai sebagai pusatnya Pulau Jawa atau pakuning Jawa dengan Gunung Tidar sebagai pakunya. Pakuning (pakunya) diartikan bahwa bila Gunung Tidar runtuh maka Pulau Jawa akan goyah atau bisa juga dikatakan Gunung Tidar sebagai penyeimbang Pulau Jawa.

Kota Magelang adalah sebuah kota di JawaTengah, terletak di tengah-tengah kabupaten Magelang. Letak Kota Magelang sangat strategis karena berada di jalur utama Semarang - Yogyakarta. Kota Magelang terletak 75 KM sebelah selatan Semarang dan terletak 43 KM sebelah utara Yogyakarta. 

Sudah bertahun-tahun aku tidak menginjakkan kakiku di kota kelahiranku ini. Seharusnya aku mengenalkan kota ini pada anakku semata wayang, tapi belum ada kesempatan. Pernah aku mengajaknya waktu dia masih berumur 7 bulan saat bapakku meninggal. Juga pernah aku ajak dia lagi saat aku mengikuti pameran bersklala internasional di Candi Borobudur. Itu waktu aku masih punya usaha, sekarang yah beginilah adanya. 

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Parade defile Akmil
Akmil (Akademi Militer) yang ada di Kota Magelang adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat yang mencetak Perwira TNI Angkatan Darat. Bila tiba Hari Peringatan Kemerdekaan RI maka diadakanlah parade yang menyusuri jalanan utama Kota Magelang dari berbagai jajaran, dan warga Magelang sangat antusias menyaksikan parade defile dari para taruna Akmil dengan drum bandnya.

Katanya sekarang Kota Magelang sudah banyak kemajuan, ada mall-nya segala lho.

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Magelang City Mall Ready

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Armada Town Square
Siapa sih orang yang tak kenal

Magelang

tempat berdirinya  Candi Borobudur ini?

Banyak tempat wisata di sini, meliputi:
  1. Wisata situs bersejarah: Candi Borobudur, Candi Pawon, Cnadi Mendhut, dsb;
  2. Wisata alam: Gardu pandang Ketep Pass, Losari Coffee Plantation, air terjun Sekar Langit, dsb;
  3. Wisata religi: Langgar Agung Pangeran Diponegoro, makam Kyai Condrogeni, Goa Maria Sendangsono, dsb.
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Gunung atau Bukit Tidar
Gunung atau Bukit Tidar saat ini dimanfaatkan untuk wisata religi, tempat latihan Akademi Militer dan olah raga rekreasi ektsrim. Disebut wisata religi karena banyak peziarah mendatangi sebuah makam dengan panjang tujuh meter yang diyakini sebagai makam Tombak Pusaka Syekh Subakir yang telah menaklukkan raja jin penguasa Gunung Tidar. 
Saai ini Gunung Tidar sedang ditawarkan ke pihak swasta untuk mengembangkannya sebagai daerah wisata, wisata religi, dan olah raga. Akses jalan menuju ke sana pun sudah ada berupa kereta kuda dan kereta gantung yang menghubungkan alun-alun - Taman Kyai Langgeng - Gunung Tidar.

Mari kita singgahi sejenak beberapa tempat tersebut: 

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Candi Borobudur



Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Kolam Renang di Losary Coffee Plantation

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Arung jeram [rafting] di Sungai Progo
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Arung jeram [rafting] di Sungai Elo
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Taman Kyai Langgeng
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Goa Maria Sendangsono

Selanjutnya kita cicipi sebagian makanan khasnya Magelang:
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Pothil
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Getuk Trio

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Getuk

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Sate pisang

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Tahu kupat
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Sup senerek
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Buntil daun talas
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Nasi lesah
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Jemunak [bubur kinco]
Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Mangut lele
Masih banyak lagi makanan khas lainnya, sebut saja slondok, jenang, krasikan , dsb.

Berjalan-jalan di malam hari menyusuri jalanan Kota Magelang dengan diterangi temaramnya lampu jalanan, sangat romantis. 

Sesungguhnya Magelang adalah kota yang indah, bersih, tenang, dan nyaman. Magelang relatif sepi dari berbagai tindak kriminal, demo serta bentuk kekerasan lainnya. 

Karena keindahannya, maka banyak warga negara asing terkesan dengan Magelang dan memberikan ungkapan-ungkapannya tentang Magelang, sbb:

* "Magelang Middelpunt van den Tuin van Java"
                        Magelang centerpiece of garden of Java

* "De zwarte splijker symboliseert de goenoeng Tidar bet    middelpunt van Java, in de Indische ocean is vast gespijkerd" 

* "Paku hitam melambangkan Gunung Tidar sebagai pusatnya Pulau Jawa, di Samudra Hindia adalah tetap dipaku".

Untuk yang suka melakukan travelling, maka jangan lewatkan untuk mengunjungi Magelang. Di Magelang sudah tersebar banyak hotel yang berbintang maupun yang melati. 

Arti PulangBagiku [Magelang]
Hotel Puri Asri

Beberapa hotel di Magelang dengan rate rata-rata permalamnya :
  • Grand Artos Aerowisata Hotel & Convention **** IDR 370.000
  • Hotel Puri Asri ***** IDR 555.000
  • Atria Hotel and Conference Magelang **** IDR 400.000
  • Hotel Sumber Waras * Idr 198.000
  • Hotel Sriti Magelang *** IDR 335.000
  • Hotel Catur Magelang ** IDR 175.000
  • The Oxalis Regency Hotel ***
  • Sunan Bonang Asri Homestay ** UDR 275.000.

Sementara beberapa hotel yang terletak di sekitar Candi Borobudur adalah :
  • Cempaka Borobudur Guest House *
  • Saraswati Borobudur ***
  • Manohara Resort **
  • Borobudur Village (masih baru)
  • Plataran Borobudur **** (direkomendasikan)
  • Villa Borobudur *****
  • Rumah Boedi Private Residence Borobudur ***\
  • Omah Garengpoeng Guest House 
  • Eloprogo Art House (masih baru)
Arti Pulang Bagku [Magelang]
Aman Resorts
Kemudian satu lagi hotel yang dimiliki oleh warga negara asing yang berada di sekitar Candi Borobudur ini adalah Aman Resorts. Ini merupakan hotel yang sangat eksklusif, nampaknya hanya diperuntukkan untuk warga asing. Rate permalamnya berkisar antara US$ 850 - US$ 3.000. 

Untuk mengunjungi Magelang tidaklah sulit mencari alat transportasi. Bila menggunakan pesawat dan turun di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, maka untuk perjalanan ke Magelang sudah disediakan bus Damri PP. Layanan shuttle bus Damri dari Bandara Adi Sucipto - Magelang berlangsung dari pukul 04.00 - 16.00 tiap harinya. Pemberhentian terakhir di Magelang adalah di depan Hotel Wisata Jl. Jend. Sudirman Magelang. Pemesanan tiket untuk kembali ke Bandara Adi Sucipto juga tersedia di Hotel Wisata tersebut. 

Arti Pulang Bagiku [Magelang]
Bus Damri

Magelang memang harus menjadi kota yang kubanggakan juga, meskipun aku lama tak menyinggahinya. Magelang adalah sejarah bagi diriku yang lahir dan besar di sana. Namun sungguh sayang, aku tak begitu mengenal daerah-daerah di Magelang. Masa kecil dan remajaku dikekang, ke mana-mana diantar sama bapak, mana bisa bebas coba? Nyaris tak ada kenangan indah di Magelang. Itulah makanya aku hampir melupakan kotaku sendiri. Maafkan aku Magelang.

  Inilah arti pulang bagiku ke

Magelang.

Itu saja.

 


 

Saturday, February 22, 2014

Di Saat Hati Memilih



Tak ada lagi yang bisa diingkari di saat hati telah jatuhkan pilihan 
Terkadang pilihan itu tak bisa diterima oleh orang lain 
Bahkan juga tak bisa diterima akal sehatnya sendiri 
Tetapi itulah hati, tak bisa dinyana tak bisa diduga 
Terbang melesat dan jatuh memilih pada satu hati 
Tak selamanya hati yang terpilih akan memilihnya juga 
Bila demikian dunia rasanya berputar tak terkira arah 
Namun ada juga hati yang memilih pada beberapa hati sekaligus 
Benarkah hati bisa dibagi-bagi sedemikian rupa? 
Bukankah hati itu utuh satu? 
Bila dibagi-bagi maka akan menjadi serpihan-serpihan hati 
Bila satu hati mendapatkan satu serpihan, bahagiakah? 
Ini sama saja dengan hati yang tersakiti oleh yang terpilih 
Hanya ada satu hati yang terpilih di antara sekian banyak pilihan 
Bila berbagi pada dua, tiga, empat bahkan lima hati sekaligus ..... 
Bisa dipastikan bahwa hanya ada satu hati terpilih di antaranya 
Namun hati juga bisa terbang melesat pada hati yang jauh 
Hati mampu menembus segala bentuk benteng pertahanan 
Hati bisa menembus benteng mahligai, perseteruan, kekuasaan, juga batas usia 
Terkadang hati bergerak melesat tak tentu arah 
Agama dan norma sosiallah yang membatasi geraknya

Hujan


Hujan


Rasa dingin 
Sejak kemarin 

Hujan turun deras 
Membasuh luka yang perih 

Sakit ini masih sakit
Menambah rasa sakit kemarin

Cukup Sudah cukup
Hujan akan menghapus jejakmu

Belahan Jiwa

Belahan Jiwa

Mencoba berjalan dengan digelayuti cinta terlara 
Kangen dan sayang itu hanyalah sekedar tipuan 
Aku bukanlah aku yang sesungguhnya 
Separoh jiwaku sirna terbang melayang 

Betapa berat segala yang kulakukan 
Berat seberat memikul separoh jiwaku 
Aku sedang berada di titik zero kini 
Tak berarah dan tak bertujuan pasti 

Hanya dapat kulihat orang-orang berpasangan 
Tanyaku yang tak pernah berhenti, mengapa bisa? 
Bagaimana cara jiwa menemukan belahannya? 
Di manakah Engkau sembunyikan belahan jiwaku?

TAK LAGI KU BERHARAP

TAK LAGI KU BERHARAP


Aku berjalan di tengah rintik hujan 
Berharap hujan dapat meluruhkan asaku padamu 
Tak perlu sedu sedan tangis pilu 
Aku hanya ingin pergi 

Hati yang terbakar telah menjadi abu
Teronggok di sisi jalan terhapus hujan semalam 
Ini tentang lara sedih luka perih 
Hapuskan ini dariku 

Hujan seakan mengerti hatiku 
Mewakili air mataku yang tak jatuh 
Aku tak mau terjatuh lagi dengan luka 
Cukup sudah semua ini 

Hapuskan kau dari ingatanku
Sekian lama rasa telah terpendam 
Tak perlu lagi berharap bertemu 
Sisakan pedih ini yang kurasa

Friday, February 21, 2014

Kucing Yang Baik Hati

Kucing Yang Baik Hati
Binggo yang ganteng

Dia suka mendekapku, menaruh kepalaku di belahan dadanya. Bunyi detak jantungnya terdengar beraturan. Terasa hangat, itu pasti. Dia suka mengajakku berbicara, tapi terkadang diam saja. Tak tahukah bahwa aku ini adalah laki-laki? Meskipun aku hanyalah seekor kucing, tapi aku sangat senang berdekatan dengannya.

Aku menyebutnya mbak Ocha, sebagaimana orang-orang memanggilnya demikian. Dia adalah majikanku, kini. Dia merawatku dengan baik, memberiku makan secara teratur, nasi ikan besekan. Huh! Lagi-lagi aku diberinya nasi bandeng atau nasi tongkol besekan makanan khas kucing kampung. Aku kan kucing blasteran anggora, masak makanannya begitu-begitu saja. Mana makanan kalengnya mbak Ocha? Tapi seharusnya aku bersyukur dengan segala perlakuannya padaku. Aku juga dibolehkan tidur di kasur di bagian kakinya. Kasur bertumpuk dua yang sangat empuk, tak seperti dulu ketika aku masih tinggal di rumahnya Bu Salim yang hanya membolehkan aku tidur di keset lusuh. Soal makanan ya sama saja di sana atau di sini, nasi bandeng khas makanan kucing kampung. Di tempat Bu Salim aku tak pernah disayang-sayang seperti di rumah ini. Bu Salim hanya memberi makan saja, itu saja.

Belum ada sebulan aku tinggal bersama mbak Ocha yang baik hati. Semua bermula dari suatu kejadian. Waktu itu aku bermaksud naik ke atap rumah orang, aku melewati sebuah bangunan berbentuk bulat agak tinggi. Aku tak tahu bahwa ada lubang besar di tengah-tengah bangunan bulat itu, kakiku tak menapak sempurna hingga aku tergelincir dan masuk ke dalam lubang itu. Byuuur!!! Awh! Aku tercebur pada air yang sangat banyak dan dingin sekali. Aku berteriak-teriak sekuat tenagaku:” Ngeooooong!, ngeooong!, ngeoooong!” Kakiku mengepak-ngepak berenang mencoba mencapai tepain sumur, tapi betapa sulitnya.


Kucing Yang Baik Hati
Binggo melamun

Seorang ibu mendatangiku memancingku dengan ember sumur. Sesampai di tanah langsung ada seorang ibu lain yang mengambilku tanpa canggung, belakangan aku tahu namanya adalah mbak Ocha. Dia membawaku ke rumahnya, menaruhku di atas mesin cuci kemudian dengan sigap mengeringkanku dengan kain-kain perca sampai semua air menetes. Kemudian mbak Ocha mengambil handuk dan membelitkan ke tubuhku. Dia membawaku berjalan dan duduk di kursi panjang terbuat dari batu bata yang disemen. Badanku masih saja menggigil menahan dingin. Dipeluknya aku erat sambil sesekali mengeringkanku lagi dan lagi.

Seorang anak kecil perempuan mengambilkanku beberapa potong ikan bandeng goreng. Aku memakannya sedikit. Rasanya tak ada nafsu makan, aku masih trauma tercebur sumur tadi. Beberapa orang turut duduk-duduk di situ menyoal aku. Aku memang suka bermain di daerah ini, tapi baru kali ini saja aku kena nasib sial tercebur sumur.

Lalu mbak Ocha masuk ke rumah, sementara aku ditinggal sendirian di situ. “Kenapa sih aku gak dibawa masuk? Aku kedinginan di sini”.
Kedua kucing sahabatku mendatangiku, Si Merah bertanya:”Hey kamu kenapa basah kuyup begitu?” “Habis nyolong ketahuan ya?” Si Hitam menimpali. “Huh dasar ya, aku lagi kena musibah nih” jawabku agak malas. “Musibah apa?” tanya mereka. Kujawab: “Tercebur sumur” Kedua temenku terkekeh-kekeh:” Hua ha ha ha ha ....” Aku jengkel tapi lebih baik diam. Tapi meskipun begitu, aku sangat sayang pada kedua temenku ini. Dua kucing kakak beradik yang dibuang begitu saja oleh majikannya.


Kucing Yang Baik Hati
Mencari kehangatan pada Binggo

Aku menemukan mereka yang masih kecil waktu itu sedang mengais-ngais makanan sisa di tempat sampah depan mesjid. Mereka yang masih kecil-kecil sudah dipisahkan dengan induknya di saat mereka butuh kasih sayang dan tentu saja masih butuh ASI. Tega nian.

Aku melihat mbak Ocha membuka pintu depan, aku turun dari bangku menuju pintu. Mbak Ocha memanggilku: ”Pus pus ayo masuk” sambil tangannya meraih, mengangkatku dan menggendongku. Hangat rasanya berada di pelukannya yang nyaman. Dia memberiku makanan remahan roti.

Rumah ini tak begitu besar tapi penuh dengan barang-barang yang tertata rapi. Selain mbak Ocha, ada seorang remaja putri yang tadi aku lihat di depan. Rupanya dia tinggal di sini juga. Kemungkinan itu adalah anaknya mbak Ocha. Iya benar, bisa dilihat dari cara mbak Ocha menyapanya:” Din Din lihat kucing ini, ini kucing blasteran lho. Bulunya panjang-panjang tapi hidungnya mancung gak kayak kucing anggora yang pesek. Lucu banget”. “Kucing ini dipek aja ya ma buat kita”, Din Din membelai bulu-buluku yang panjang dan berwarna pirang. Senang sekali nampaknya dia dengan kedatanganku. “Ma kucingnya dikasih nama apa ya ...... ehm ... gimana kalo Binggo aja?” Din Din bertanya pada mamanya. Mamanya menyahut:”Binggo artinya apa tuh?” Din Din bilang:” Binggo artinya blasteran indo dan gorila ha ha ha .....”. ‘Ya terserah kamu ajalah Din” terdengar mbak Ocha menyerah.
 
Kucing Yang Baik Hati
Si Merah dan Si Hitam

Huh! Dasar kucing kampung, mereka mengikutiku masuk rumah juga meski dengan perlahan-lahan takut kena gebuk. Mbak Ocha nampaknya tak keberatan, dia bilang:” Oh ada anaknya, tapi kok beda ya?” Ah mbak Ocha ini gimana sih? Masak aku punya anak dua kunyuk itu. Ya gak mungkinlah. Lagipula aku kucing jantan, bukankah hanya kucing betina yang merawat anak-anaknya? Mana ada dalam sejarah kucing jantan merawat anaknya sendirian? Mending ditinggalin cari lagi kucing betina lainnya.

Sejak saat itu aku aku lupa rumahnya Bu Salim. Sama sekali aku tak pernah pulang. Di sini sangat nyaman, makanan disediakan, aku disayang-sayang, tempat tidurku pun juga empuk. Tapi aku kesal pada diriku sendiri yang selalu berbagi kegembiraan dengan kedua teman kunyukku. Mereka suka masuk ke rumah, makan makananku dan tidur di kasur empuk sepertiku. Sejauh ini mbak Ocha diam saja tak mempermasalahkan. Tapi ketika ada yang buang kotoran di dalam rumah, mbak Ocha jadi repot karenanya. Kasihan juga, sudah menolong tapi malah kena getahnya. Dua teman kunyukku tak lagi boleh bermalam di rumah.

Terkadang aku menyelinap keluar malam-malam saat pintu dapur dibuka. Aku mencari kedua teman kunyukku, memastikan keberadaan mereka. Aku temukan mereka sedang duduk-duduk di dekat masjid. Aku hampiri mereka, eh mereka malah menodongku :”Ada makanan gak?” “Ya gaklah, aku gak bisa bawakan mereka makanan, lagipula tak mungkin aku membawa mereka masuk rumah selarut ini. Aku menemani mereka duduk-duduk mengobrol. Kasihan mereka yang masih sekecil ini. Wajahnya sama, hanya berbeda bulu saja yang satu warna bulunya sama denganku sedangkan yang satunya lagi bulunya berwarna kehitaman. Mereka adalah saudara kembar yang disia-siakan majikannya. Sungguh kasihan. Maka itu aku selalu memastikan keberadaan dan makanan mereka. Jika di rumah ada makanan berlebih, pasti aku akan memanggil mereka sekedar untuk makan dan duduk-duduk di dalam rumah. Siang hari tentu saja, sebab mereka takkan menginap di rumah ini.


Kucing Yang Baik Hati
Si Merah sedang nenen

Kedua kunyuk temanku ini sangat manja denganku. Entah aku ini dianggapnya apanya. Aku merasa sangat geli ketika Si Merah menelusupkan kepalanya ke bagian tetekku seolah ingin nenen. Apa ya tidak tahu bahwa aku ini berkelamin jantan? Tapi kubiarkan saja kelakuannya itu. Aku merasa maklum, mungkin Si Merah tak pernah diteteki atau diberi ASI sama induknya. Tak berbeda dengan Si Merah, Si Hitam pun demikian. Barangkali dengan berbuat begitu mereka menemukan kenyamanan dan kehangatan yang belum pernah didapatnya selama ini. Yang jelas, kedua teman kunyukku ini suka bermanja-manja denganku.
Terkadang kepala mereka secara bersamaan disentuhkan ke kepalaku. Acap kali mereka berdua tertidur menempel bersentuhan dengan badanku.

Entah mengapa di rumah ini hanya ada mereka berdua, mbak Ocha dan Din Din. Tak ada laki-laki di rumah ini. Maka dari itu aku sangat senang berada di sini menemani mereka. Meski aku seekor kucing tapi aku kan laki-laki. Biar aku sebagai laki-laki yang ada di rumah ini turut menjaga mereka.


Kucing Yang Baik Hati
Uki bermain dengan Binggo

Kudengar mereka belum ada sebulan pindah ke rumah ini. Mereka meninggalkan tujuh kucing lokal di rumah lama. Apa karena itu ya mereka jadi perhatian dengan kami bertiga? Mungkin saja sebagai pengobat rasa bersalahnya. Mereka sungguh baik hati. Akupun juga kucing yang baik hati, itu kata mereka lho. Ketika Uki, batita,anak laki-laki tetangga yang suka main ke rumah ini menarik-narik buluku aku diam saja. Ketika Uki memukul-mukul badanku, akupun diam saja tak melawan seperti kucing kebanyakan. Aku serusaha menjadi kucing yang manis agar mbak Ocha dan Din Din selalu suka padaku.

Terkadang kulihat mbak Ocha bersedih dan diam melamun, entah apa yang dilamunkan. Lalu dia mengangkatku dan meletakkan aku di pangkuannya. Dipeluknya aku. Aku sungguh merasakan sesuatu yang hilang dari dirinya. Tapi entah apa. Ketika dia mendekapku ke dadanya, seolah aku merasakan apa yang mbak Ocha rasakan. Laki-laki, ya tentang laki-laki. Aku berharap mbak Ocha segera menemukan apa yang menjadi pelengkapnya.
Aku, Binggo berada di sini untuk kegembiraan mereka, mbak Ocha dan Din Din. 

Catatan: dipek dalam bahasa Jawa artinya diambil untuk dimiliki.

Thursday, February 20, 2014

Rinduku Terpasung


Rinduku terpasung pada kamar yang pengap ini
Menyiksaku pada malam-malam senyap sendirian
Bintang-gemintang seolah tertawa menyeringai
Tak mengerti mengapa ada rasa rindu ini

Rinduku terpasung pada hilir mudik kendaraan
Yang tak mau menungguku barang sebentar saja
Rinduku padamu tergantung pada awan-gemawan
Rindu ini berwarna biru bercampur putih dan kelabu.

Bilakah kau lepas pasung kerinduan ini?
Nyatanya Tuhan telah memperpendek jarak antara kita
Tak perlu lagi pergi melintasi gelombang lautan
Cukuplah beberapa jam untuk dapat berjabat tangan 

Wednesday, February 19, 2014

Menang Lomba

Menang Lomba


Jam tiga dini hari aku terbangun oleh suara sesak nafas yang kelihatannya sangat menyiksa dari rumah sebelah. Seorang kakek yang tinggal sendirian terdengar mengeluh kesakitan. Aku buru-buru mendatanginya. Pintu ternyata tidak terkunci jadi aku bisa langsung masuk untuk melihat keadaannya. Dia duduk di tempat tidur dengan nafas yang terengah-engah. Nampaknya dia suka melihat ada yang datang memberi pertolongan pertama.

Buru-buru aku menuju dapur, mengisi ceret dengan segelas lebih air dan memanaskannya. Kutuang sedikit serbuk teh ke dalam cangkir besar kemudian setelah air mendidih, aku menuangkan air panas ke dalamnya. Aku juga menyiapkan sebuah gelas diisi sesendok kecil gula. Setelah beberapa menit jadilah segelas teh panas dengan manis sedang. Kalo manis-manis takut diabetes, katanya. Aku menaruh teh tersebut di meja kecil di dekat tempat tidur dan mempersilahkan minum.

Hari masih sangat gelap belum nampak aktifitas orang,  maklumlah sekitar jam tiga lebih sedikit. Aku mendatangi asisten yang biasa menemaninya dan mengurus segala keperluannya siang hari sampai jam sebelas malam. Tidak jauh dari rumah, letaknya. Tapi sayang pintu gerbangnya dikunci. Aku panggil-panggil tak ada sahutan. Ya lebih baik aku pulang sajalah.
Kemudian ketika dari masjid sudah terdengar ada aktifitas, aku mendatangi rumah asistennya lagi, kali ini dia mendengarku. Tapi sayang dia bilang:"Biar saja mbak memang sudah biasa begitu". Masak sih? Biasa sesak nafas kesakitan begitu? Aku sebagai pendatang baru di lingkungan itu tak begitu mengerti. Aku pulang dan sampai rumah menghidupkan laptop, online. Aku tak bisa tidur sampai pagi menjelang. Aku sangat mengkhawatirkan kesehatannya.

 Paginya sepulang mengantar sekolah Dinda, aku lihat di HP-ku ada laporan tentang pemenang GA-nya Pakdhe Cholik. Kok pengumuman pemenang sampai ada laporannya masuk ke HP segala. Barangkali aku salah satu pemenangnya. 
Saat aku online, ternyata benar saja, aku termasuk salah satu dari keenam pemenangnya. Hadiahnya sebuah buku berjudul Woman Netpreuner. Wah kayaknya bagus nih buku.


Menang Lomba

Tadi siang, bukunya sudah sampai ke rumah, padahal kemarin aku baru memberi alamatku lho. Cepet banget proses pengirimannya. Barangkali karena purnawirawan TNI jadi ya sudah terbiasa gerak cepat dan tentu saja disiplin. Makasih ya Pakdhe Cholik. Buku yang sangat cocok untukku, seakan mengingatkanku untuk kembali menekuni bisnis online yang sejenak terlupakan.

Ini adalah awal yang baik bagiku yang memang ingin menjadi penulis yang baik dan juga sukses berbisnis secara online.

Tuesday, February 18, 2014

Wonderful Wife


Apa karakter dari wonderful wife? Waduh, aku saja bukan wonderful wife. Buktinya aku didepak dari mantan suami, sudah tidak jadi istrinya lagi. 
Berbicara tentang wonderful wife, kita mesti tahu dulu artinya. Wonderful wife berarti istri yang hebat atau bisa juga istri yang indah. 

Mengenai karakter dari wonderful wife rasanya aku punya pendapat sendiri yang mungkin saja berbeda dengan pendapat kalian.
Wonderful wife menurutku adalah wanita yang mempunyai karakter sebagai berikut :

1. Mandiri, meliputi :
  • Dari segi ekonomi: mempunyai penghasilan sendiri, minimal cukup untuk hidupnya sendiri. Syukur bila sudah punya pekerjaan tetap, bila belum punya pekerjaan tetap ya mencari pekerjaan sampingan atau wirausaha di bidang yang dikuasai dan disenangi;
  •  Dari segi pendirian: mempunyai pendirian sendiri yang tak tergoyahkan asalkan pendiriannya positif. Bagus bila tetap pada pendirian tetapi awas jangan terlalu memaksakan kehendak sendiri apalagi bila pendapat orang lain dirasa memang benar;
  •  Dari segi kebahagiaan: bisa merasa bahagia dalam berbagai situasi. Rasa bahagia itu diciptakan, bukannya ditentukan oleh lingkungan. Baik bila bisa selalu bersyukur, tak selalu "memandang" ke atas.
  • Dari segi personal: bisa menghadapi berbagai masalah tanpa menggantungkan pada bantuan orang lain. Selalu mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri. Sebagai wanita terkadang kita dituntut untuk bisa menjalankan peran sebagai pria;

2. Dapat menampilkan jati dirinya, meliputi:
  •  Cara berpenampilan (berpakaian dan make up) yang sesuai dengan situasi atau acara.;
  • Mengeksplorasi kemampuan dirinya yang mungkin saja terpendam selama ini. Melihat kemampuan diri apa yang sebenarnya dimiliki, kemudian mengembangkan kemampuan tersebut sehingga menjadikan manfaat bagi diri, keluarga dan lingkungannya;
  • Menggunakan keahlian atau ilmunya untuk kemanfaatan bagi sesama. Tidak selalu menjadi mentor, guru dan sejenisnya, tetapi bisa memberikan saran dan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi sesama;
  • Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan atau situasi. Misalnya harus mendampingi suami yang menjadi pejabat, maka dapat mengikuti latihan kepribadian, table manner, dan kepemimpinan.

3. Pengertian, meliputi:
  • Memahami masalah yang dihadapi suami baik tentang pekerjaannya maupun hal yang bukan pekerjaannya. Dengan mendengarkan keluhan suami, maka istri akan paham masalah-masalah yang dihadapi suami;
  • Memberikan solusi bagi permasalahan suami, tentu saja yang diceritakan pada istri. Bila suami menceritakan sesuatu pada istri, itu pertanda suami percaya pada istri dan kemunginan mengharapkan solusi dari istri. Jangan pernah sok tahu dengan memberikan solusi pada hal-hal yang tak pernah diceritakan suami;
  • Menyemangati dan memberi dorongan pada suami agar lebih berprestasi di bidang pekerjaan atau hal lainnya yang positif. Dikatakan bahwa di balik kesuksesan suami pasti ada istri yang hebat. Diusahakan agar suami tidak patah semangat, tetapi malah terdorong untuk lebih berprestasi lagi dan lagi.

Demikian ketiga karakter yang menurut saya dapat mewujudkan wanita sebagai yang wonderful wife di mata suami.


Mengenai tampilan atau template blog mak Ida, aku kira masih terlalu polos. Barangkali besok-besok bisa diganti tampilannya. 


ARTIKEL  INI  DISERTAKAN DALAM  GA  WONDERFUL WIFE