Thursday, February 20, 2014

Rinduku Terpasung


Rinduku terpasung pada kamar yang pengap ini
Menyiksaku pada malam-malam senyap sendirian
Bintang-gemintang seolah tertawa menyeringai
Tak mengerti mengapa ada rasa rindu ini

Rinduku terpasung pada hilir mudik kendaraan
Yang tak mau menungguku barang sebentar saja
Rinduku padamu tergantung pada awan-gemawan
Rindu ini berwarna biru bercampur putih dan kelabu.

Bilakah kau lepas pasung kerinduan ini?
Nyatanya Tuhan telah memperpendek jarak antara kita
Tak perlu lagi pergi melintasi gelombang lautan
Cukuplah beberapa jam untuk dapat berjabat tangan 

Related Posts:

  • Pesan Untuk Mantanku Teriring salam kesunyian dari aku di sini Sedih yang kurasakan adalah sedih yang mendera Aku terbangun di pagi hari dengan mata sembab Karena terabaikan dan menangis semalaman Dahulu aku telah banyak berkorban mate… Read More
  • Lelah Berharap Lelah sudah aku berharap pada dia dan juga kamu Rasanya semua jalan buntu tak tahu arah lagi ke mana kan kutuju Airmata yang jatuh berderai-derai semakin membuat buram pandanganku Di sini aku berdiri sendiri diam mema… Read More
  • Mutiara Yang Berharga Misa pagi jam 08.00 ini dipandu Romo Billy, seorang romo yang ganteng yang kata anakku seperti artis Sultan Jorghi. Seperti biasa Romo Billy berkotbah (homili) sambil berjalan menuruni altar mendekati umatnya.  Bebera… Read More
  • Tentang Kehadiranmu Aku selalu saja tersenyum melihat kamu ada Betapa sepinya hatiku tanpa kehadiranmu Meski kamu hanyalah gambar diam tak bergerak Dan tak sepatah katapun kau ucap untukku Namun kehadiranmu cukup membuat hatiku riang … Read More
  • Masih Belum Selesai Kukatakan dengan segenap jiwa Di antara kita masih belum selesai Baiknya segera tutup kisah kita ini Dengan penuhi semua janjimu  Takkan kuusik kamu lagi Dan memang rasa itu sudah lama tiada Semua ini demi kelanj… Read More

0 comments: