Thursday, February 27, 2014

Oleh-oleh Dari Gereja Untuk Kaum Wanita

Oleh-oleh Dari Gereja Untuk Kaum Wanita

Minggu pagi, 23-02-2014 08.33

“Ke greja gk?” sebuah sms masuk, barangkali karena dia lihat aku asyik online di jam-jam aku biasanya ke gereja. Aku jawab sekenanya dengan sedikit marah padanya. “Y uda trsrah km. Maaf kl ak da ikt cmpur urusan km.met menikmati.” Dua kata maaf dia lontarkan padaku. Terserahlah.

Yah, itulah imbas dari kekecewaanku padanya semalam. Dan, pengaruhnya sungguh membuatku turun keimananku. Biasanya aku rajin ke gereja setiap Minggu pagi, tapi pagi itu tak biasa. Grafik keimananku sedang turun.

Entah dia ke gereja atau tidak aku tidak tahu. Apakah itu jadi urusanku? Tapi siangnya aku ingatkan juga :” Km udah ke grj?” Tak dibalas. Ya udahlah.


Rabu, 26-02-2014 11.30

Seorang teman mengajakku ke gerejanya. Katanya ada kegiatan ”Ibadah Kaum Wanita”. Okelah aku ikut. Kupikir ini sebagai ganti karena Minggu kemarin aku tidak ke gereja. Apalagi kegiatannya menyangkut kaum wanita, bikin aku penasaran saja.

Jam masih menunjukkan pukul 17.35 ketika kami bertiga anaknya memasuki sebuah ruang berukuran sedang agak gelap dengan hiasan lampu-lampu dan pengeras suara di sana sini. Di tengah-tengah terdapat sebuah mimbar kecil.


Rabu, 26-02-2014 18.00

Tadi di pintu masuk semua diberi suvenit berupa minuman sachet dari sponsor dan sebuah gelas dari gereja. Acara Ibadah Kaum Wanita dimulai pukul 18.00 WIB. Diawali dengan grup vokal wanita. Ini ibadah kaum wanita, ya semua wanita dong. Beberapa lagu dinyanyikan, liriknya ada tertulis di layar monitor.

Namun ada satu yang sampai sekarang buatku heran. Ada gambar seorang pria muda, Tionghoa di bawah 40 tahunan terpampang nyata di layar monitor. Pria itu mengenakan kemeja warna biru dengan celana warna putih/krem, bergaya di antara deretan kursi sambil tersenyum. Siapa dia? Karena kemunculannya cukup lama, jelas kalo disengaja. Tapi pertanyaanku untuk apa ada gambar pria di layar monitor, sementara ini adalah acara untuk kaum wanita?

Keadaan itu aku gunakan untuk membayangkan seseorang yang mirip penampilannya dengan itu. Waduh! Apa maksudnya ini? Dia atau dia dong?

Aku belum sempat tanyakan hal ini pada temanku. Katanya banyak mukjizat terjadi di gereja itu atau oleh gereja itu. Beberapa lagu masih terus dinyanyikan. Lagu penyembahan pada Sang Kristus. Mereka bernyanyi dan jemaat pun ikut berdiri sambil tangannya diangkat ke atas, badannya pun bergoyang mengikuti irama. Di gerejaku tidak seperti itu, jadi aku agak jengah. Terkadang diselingi dengan beberapa patah kata dari seorang wanita yang berdiri di mimbar. Kata-katanya sangat bersemangat dan menyemangati.

Oh ya, tadi di awal ibadah, ada pertanyaan tentang siapa yang baru pertama kali datang ke ibadah tersebut. Beberapa orang berdiri termasuk aku.
Setelah aku duduk sebelah kananku menyalamiku. Barangkali ucapan selamat datang. Jelas tak ada niatanku untuk berpindah agama, bila itu maksudnya.

Beberapa orang yang berdiri tadi, termasuk aku mendapatkan sebuah buku seperti agenda. Pada akhirnya aku tahu, agenda itu untuk mencatat kotbah dari pendeta atau istri pendeta yang mengisi ibadah ini. Pada suatu saat nanti, catatan kotbah berguna untuk mengikuti kuis berhadiah bingkisan.

Kemudian seorang wanita berbicara di mimbar. Kreatif adalah topik pembicaraannya. Dia katakan “melakukan yang biasa dengan cara yang luar biasa”. Langsung dia memberi contoh tentang membuat lumpia. Buatlah lumpia yang belum biasa, yaitu lumpia isi buah. Buah yang dipakai untuk isi lumpia, yaitu pisang, nanas, nangka, mangga dan apel. Rekomendasinya adalah dari taboit dan dari internet. Dia juga berikan resepnya sekalian.

Oleh-oleh Dari Gereja Untuk Kaum Wanita
Lumpia isi pisang

Lumpia isi pisang

Bahan-bahannya:
Kulit lumpia, pisang raja, gula pasir, mese warna coklat, putih telur, dan susu kental manis.

Cara membuatnya:
Buka kulit lumpia, isi dengan 4 iris pisang raja kemudian taburi dengan gula pasir, meses, susu kental manis. Lipat lumpia tersebut dan ujungnya dilem dengan putih telur. Goreng lumpia pisang tersebut sampai kekuningan.

Pesannya: ”Buatlah lumpia yang istimewa”.

Setelah diadakan pembagian hadiah pada siapa yang bisa menjawab pertanyaan, dan sebuah kesaksian, maka tibalah pada acara inti yaitu kotbah yang kali ini dibawakan oleh istri pendeta si empunya gereja. Ternyata Ibadah Kaum Wanita ini diadakan setiap Hari Rabu pada minggu ketiga.

Sekarang sampailah pada inti acara yaitu kotbah yang kali ini diisi oleh Ibu Obaja, istri pendeta yang empunya gereja itu.  Gereja ini adalah gereja Kristen Protestan bernama GBI (Gereja Bethel Indonesia) Keluarga Allah atau orang bisa juga menyebut Gereja El Shadai terletak di Jalan Widuran Solo.

Tema kotbah untuk kaum wanita kali ini adalah "Pilar-pilar Wanita Bijak".
Pilar sebagaimana kita ketahui adalah berfungsi untuk menopang supaya bangunan tidak roboh.  Wanita diciptakan Tuhan sebagai penolong bagi pria. Tema ini akan dibagi ke dalam beberapa point. Bulan ini kita membicarakan point pertama.

Point pertama adalah "Wanita Sebagai Penolong".

Oleh-oleh Dari Gereja Untuk Kaum Wanita
Adam dan Hawa

Kitab Kejadian 2:18 dinyatakan "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Wanita dirancang Tuhan sebagai penolong untuk membantu pria melakukan tugas dan tanggungjawabnya. Penolong berarti menolong lebih kuat dari yang ditolong.
Adam baru bisa menjalankan tugas dengan baik bila diberikan seorang penolong.
Di saat suami tidak ada, maka wanita yang menjadi pemimpin. 

Wanita dikatakan menjadi penolong pria, yaitu dalam hal : 
  1. membantu pria untuk mengerti panggilannya sebagai suami. Tugas kita sebagai kaum wanita adalah menolong pria/suami kita supaya ia bisa menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab;
  2. menolong pria dalam memperjuangkan panggilan Tuhan dalam kehidupannya. Contoh dalam hal ini misalnya menolong, mendoakan, men-support, menyediakan kebutuhan-kebutuhannya. Menyediakan kebutuhan pria meliputi menyediakan makanan, mengurus rumah tangga dengan baik, mengusahakan keadaan rumah yang nyaman, membantu mengelola keuangan dan tidak melawan suami.Janganlah kita sebagai istri justru sibuk dengan urusan-urusan sendiri, sehingga suamikita dan rumah tangga menjadi terbengkalai;
  3. menolong di saat suami dalam kelemahan. Ada kalanya pria mengalami kondisi yang lemah karena berbagai tantangan. Justru pada saat-saat itulah kita sebagai istri harus berperan sebagai penolong supaya suami kita bisa menjadipria yang kuat;
  4. menolong suami untuk menjadi pemimpin dalam keluarga. Seringlah minta pendapat supaya suami dapat bangkit bertanggungjawab dengan baik;
  5. menolong suami kembali pada jalan Tuhan. Jangan ikut-iktan berbuat dosa, misalnya suami selingkuh istri juga ikut selingkuh. Itu bukan penolong yang baik. Korupsi, jangan dukung suami untuk melakukan korupsi.Kalo suami jatuh dalam dosa, tugas kita adalah mendoakan, menasehati dengan lemah lembut dan menjadi teladan dalam melakukan kebenaran Firman Tuhan. Meskipun Hawa yang pertama kali jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan meminta pertanggungjawaban Adam, bukan Hawa. Suamilah yang bertanggungjawab, bukan istri. Hal ini dikarenakan suami dianggap sebagai pemimpin.
Demikian oleh-oleh yang aku bawa pulang dari gereja "sebelah". Semoga bermanfaat. 

Artikel terkait : Srikandi Inspirasi Perempuan Indonesia 
                      Arti Smart Bagi Perempuan 
 

0 comments: