Saturday, February 15, 2014

Ingin aku ke Jakarta menemuimu


Suatu pagi aku mendapatkan pesan singkat dari nomor tak kukenal berbunyi :"Kapan kamu ke Jakarta?" Langsung aku balas :"Kok aku? Aku males ke Jakarta". 
Itu pesan singkat dari siapa, aku pun tak tahu pasti. 

Jakarta, sebuah kota yang menyimpan "seseorang" atau lebih. Namun satu hal yang pasti, aku tidak suka Jakarta. Bagiku Jakarta itu semrawut, tidak nyaman sebagai tempat tinggal, penuh masalah, dan satu hal lagi ada cerita cintaku teronggok di sana. 

Kalo dibilang aku tak bangga terhadap ibukotaku sendiri, ya memang iya. Maafkan aku warga negara yang tak loyal ini.

Lalu aku harus menemuimu di Jakarta? Emang siapa kamu? 
Aku sudah bisa meraba-raba siapa kamu tapi itu belum bisa dipastikan. 
Beberapa pesan singkat-mu terdahulu mengindikasikan sebuah nama. Tapi aku terlalu GR (gede rasa) bila menyangka bahwa itu adalah kamu.

Semakin hari semakin aku tahu seiring dengan semakin banyaknya komunikasi antara kita. 
Pengirim pesan singkat itu adalah benar-benar kamu. Setelah sekian lama ternyata kamu masih mengingatku, demikian juga aku sejujurnya. 

Meski sudah diperlakukan bagamana pun juga aku masih setia menantimu. Ini bentuk kebebalan atau apa ya? Nyatanya kamu masih tersimpan rapi di hatiku, tak tergoyahkan oleh siapa pun.

Sesungguhnya aku pun bingung dengan perasaanku sendiri. Sudah seharusnya aku tak memikirkanmu lagi, sejak peristiwa itu. Aku merasa tak berharga sama sekali sebagai wanita. Kenapa aku yang disalahkan dan merasa merugi? 
Pantaslah bila kamu berbuat begitu, apalah aku ini, siapalah aku ini.

Dan, kini kamu memintaku datang ke Jakarta, tentu saja untuk menemuimu. Hmm .....
Bila kamu yang "pulang" ke Solo, kamu bilang belum bisa. "Pulang" adalah istilahmu sendiri.  

Apakah aku akan mengulangi cerita yang sama dengan sosok yang berbeda?
Mengapa banyak orang yang terjebak dalam situasi yang sama dan sama lagi? Entahlah.
Bukankah ada yang namanya takdir? Bukankah semua yang terjadi adalah atas kuasaNya 
Bila ini bagian dari rencana indah dari Tuhan, tentu dengan senang hati aku menerimanya.

Kamu adalah sosok yang aku idamkan selama ini. Tak perlulah aku menyebut kriteriamu.
Apalagi bila kamu dalam balutan seragam coklat kehijauan itu, betapa gagah dan gantengnya dirimu.
Dengan seragam keren itu dan berada di balik stir mobil sedanmu (?) itu, hmm ....wanita mana yang tak melirikmu? Wah, ada rasa cemburu menjeratku. Oh tidak tidak tidak!
Aku sangat tahu diri. Kamu siapa dan aku siapa. Hanya perasaanlah yang menjembatani.

Memang kamu berjanji akan "pulang" ke Solo, tapi mungkin juga aku yang akan datang ke Jakarta.
Tentu tidak saat-saat ini karena Jakarta sedang dilanda banjir, sedangkan Solo dilanda hujan abu.

Hampir tak dapat kupercaya saat kamu bilang :"Aku kangen kamu".
 Terlebih saat kamu bilang :"Aku sayang kamu", wow itu keren banget!
Aku bukanlah paranormal yang bisa membaca isi hati dan pikiranmu
Kita lihat nanti sajalah bagaimana perkembangannya.

2 comments:

Abdul Cholik said...

Selamat pagi sahabat tercinta,
Dengan gembira saya sampaikan bahwa Anda menjadi salah satu penerima tali asih pada GIVEAWAY CINTA TANPA HIATUS

Silakan cek pengumumannya di

http://tipspilar.com/giveaway/pengumuman-hasil-giveaway-cinta-tanpa-hiatus

Terima kasih

Salam hangat dari Surabaya

Unknown said...

Makasih banget Pakdhe, Ini awal yang baik untuk saya.