Wednesday, February 12, 2014

Membayangkanmu

Membayangkanmu

Duduk meremang sendiri di sudut ruangan
Aku matikan dian lampu dengan serta merta
Agar dapat kupandangi wajahmu dengan jelas
Melalui mata hatiku yang tak berbohong

Aku menyibak rambut yang menutupi telingaku
Kusorongkan telingaku kutajamkan pendengaranku
Agar dapat kudengar dengan jelas suaramu
 Ritme suara bagai alunan musik yang melenakanku

 Katakanlah apa lagi yang dapat kulakukan kini?
Hanyalah membayangkan wajahmu dan suaramu
Meresapi engkau sampai ke tulang-tulang sumsumku
Namun, bukankah engkau memang ada di sini?

Di sini engkau berada di dalam relung hatiku
Jangan tanyakan lagi mengapa, akupun tak tahu
Bukankah aku pun tak dapat memilih? Dan, kamu?
Barangkali pertanyaan ini juga engkau pertanyakan

Related Posts:

  • Detak Cinta Malam telah larut melewati dini hari Senja terlara telah kulewati Inikah akhir dari penantianku? Sekedar untuk menutup rangkaian puisiku Beginikah cinta sejatiku berakhir? Memang belum pernah sekalipun bersua S… Read More
  • Senandung Patah Hati Oh kau di sana yang tlah campakkanku Mengapa tega nian? Tak bisakah berkata-kata dengan baik Bukan sekedar salahkanku semata Seakan kau remas-remas hatiku Pedih perih yang kurasakan Asa ini masih tertinggal padamu … Read More
  • Rindu Dendam Raga ini begitu lemah seolah tiada daya  Mengapa kau hempaskanku tiada terkira?  Sakit di hati ini memanglah sangat sakit  Melihat kau jauh tanpa kata tanpa sapa  Begitu lamanya kutunggu hadirmu … Read More
  • Hati Yang Terdera Bahagia itu belum menghampiriku  Sejenak kuterpaku pada lintasan waktuku  Lama nian tlah kunanti hadirnya di sisi  Sang waktu ….  Memburu dan mendesakku ‘tuk segera  Namun apalah dayaku seb… Read More
  • Hati Yang Terpenjara Ingin kurengkuh engkau ….  Namun hanya bayang yang kudapat  Di sini aku masih sendiri menyepi  Kutampik semua pria yang datang mendekat  Hatiku serasa masih ikut serta denganmu  Di mana pun… Read More

4 comments:

Alaika Abdullah said...

sungguh sebuah puisi yang indah mbak.
Untaian bait demi baitnya menyiratkan sebuah kerinduan. :)

Unknown said...

Makasih lho mbak. Tp aku masih banyak belajar kok. Mksh udah mampir.

Asep Haryono said...

Konon kata orang hanya mereka yang sedang JATUH CINTA akan menjadi seorang penyair. Iyah kah?

Unknown said...

Aku rasa hal itu tdk benar. Kalo misalnya penyair dijdkan profesi, masak ya harus jatuh cinta tiap hari pak? Mksh udah mampir dan ninggalin komen.