Saturday, April 20, 2013

Mengenal Sejarah Solo


          Sebagai pendatang di kota Solo yang mungkin akan menetap lama di kota ini, tentunya aku harus mengenal lebih dalam lagi dan dengan demikian akan membanggakan kota ini. Dengan menulis tentang Solo di blog ini secara tidak langsung akan menambah wawasanku tentang kota Solo. 
Maksud dari penulisan di blog ini adalah agar kalian turut mengenal dan lebih mengenal lagi kota Solo.


Mengenai Solo

       Mungkin ada yang ingin tahu perbedaan dari istilah Solo, Sala, Surakarta dan Solo Raya.
Solo disebut juga sebagai Sala atau Surakarta adalah nama sebuah kota di Jawa Tengah. Sementara Solo Raya adalah sebutan untuk daerah-daerah se eks karesidenan Surakarta yang meliputi 6 kabupaten di sekitar Kotamadya Surakarta.
3 Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kodya Surakarta adalah Sukoharjo, Karang Anyar dan Boyolali. Sementara yang tidak berbatasan langsung dengan Kodya Surakarta adalah Wonogiri, Sragen dan Klaten. 
Itulah sebabnya mengapa orang sering menyebut dirinya tinggal di Solo padahal sebenarnya dia tinggal di Sukoharjo atau Karang Anyar misalnya.
        Luas Kota Solo atau Sala atau Surakarta adalah 44,03 km2 dengan penduduk sebanyak 503.421 jiwa dengan kepadatan penduduk 13.636 jiwa/km2 pada tahun 2010. 


         Ini adalah Pendhapi Gede Balaikota Surakarta yang terletak di Jalan Arifin Surakarta.


Sekilas Sejarah

         Sala adalah sebuah desa yang dipilih oleh Sunan Paku Buwono II, selaku Raja Mataram untuk digunakan sebagai pusat Keraton Mataram.
 Nama Sala atau Solo masih digunakan sampai sekarang. 
         Sementara nama Surakarta mulai dipakai pada saat didirikannya Keraton Kasunanan Hadiningrat. Pada masa sekarang nama Surakarta digunakan dalam situasi formal pemerintahan. 
         Kota Surakarta awalnya adalah wilayah Kerajaan Mataram. Dengan adanya Perjanjian Giyanti (1755) menyebabkan Mataram terpecah menjadi dua, yaitu Surakarta untuk Pakubuwono III dan Yogyakarta untuk Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono I. 
Pemerintahan di Surakarta terpecah lagi karena Perjanjian Salatiga (1767) menjadi Kraton Kasunanan Hadiningrat dan Kraton Mangkunegaran.
         
Inilah adalah Kraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta yang terletak di Jalan Mangkubumen Sasono Mulyo Surakarta





 Ini adalah Kraton Mangkunegaran Surakarta yang terletak di Jalan Ronggowarsito Surakarta


        Demikian sekilas pengenalan singkat tentang Kota Solo atau Sala atau Surakarta. 
Tunggu catatan Mengenal Solo berikutnya. 
  
        

Related Posts:

  • Aku dan Kuliner di Solo Setelah pada catatan edisi lalu aku cerita tentang makanan khas Solo, maka kali ini aku akan cerita tentang tempat2 kuliner di Solo yang sering aku kunjungi. Sebenarnya aku tidak begitu jelajah soal kuliner ini, hanya ada be… Read More
  • Tradisi Ruwatan di Solo             Beberapa hari yang lalu aku mendatangi seorang juru ruwat untuk melakukan ruwatan terhadapku. Kehidupan baik yang seolah tidak berpihak kepadaku juga karena statusku telah… Read More
  • Hujan Abu di Solo Patung Slamet Riyadi Seperti biasa rutinitas keseharian, aku harus mengantar anakku ke sekolah setiap pagi kecuali hari libur. Tapi pagi ini ada yang berbeda, jalanan lengang. Jalanan tertutup abu lumayan tebal. Jarak pand… Read More
  • Perayaan Imlek di Solo   “Gong Xi Fa Chai. Xin Nian Jin Pu. Wan Shi Ru Yi” “Selamat sejahtera. Memiliki kemajuan yang lebih baik pada tahun baru ini. Semoga semua keinginan terpenuhi.". Perayaan Imlek di Solo diawali dengan S… Read More
  • Mengenal Keris Pengertian keris  Pada awalnya keris adalah merupakan senjata khas Jawa yang mematikan dan memiliki kekuatan gaib. Keris biasa dipakai para prajurit kerajaan pada jamannya dengan cara menyelipkannya di balik pakaian… Read More

0 comments: