Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Sunday, January 19, 2014

TAK PEDULI


Terus terang aku mulai merasa aneh dengan diriku ini. Mengapa diriku lebih suka memikirkan orang lain. Mengapa hatiku cepat jatuh kasihan dan berkewajiban membantu orang lain? Bukankah mereka adalah benar-benar adalah orang lain? Mereka tak punya hubungan darah, kekerabatan ataupun persaudaraan denganku. Kini aku mulai tersadar dari mimpi buruk sekian lama. Kesadaran terlambat yang merubah cara pandangku. 

Aku tak lagi peduli pada orang-orang yang membuatku meneteskan airmata, pada orang-orang yang membuatku meratap dan pada orang-orang yang membuatku menderita. Aku akan lebih peduli pada diriku, pada hatiku dan pada jiwaku. Kikiskan segala rasa belas kasihan itu. Sebagaimana dulu aku pernah tertipu pada tipu daya yang membuatku kasihan dan melayanglah uang lima juta lima ratus ribu rupiah untuk seseorang yang mengaku sebagai polisi muda yang ganteng tapi sedang butuh uang untuk menebus SK-nya, untuk keluar dari penjara dan tipu daya lainnya. Begitupun aku tak lagi peduli pada seorang nenek renta tetanggaku si penjual gorengan keliling kampung sebab ternyata dia punya uang empat puluh juta rupiah yang tersimpan rapat di lemarinya. Juga aku tak peduli lagi pada pengemis yang menjual kesedihan di pinggir-pinggir jalan, karena kemungkinan dia memiliki segepok uang di balik di gubuk reyotnya.

Tak lagi aku terpedaya oleh wajah memelas, suara yang meminta belas kasihan dan hipnotis jahat. Lebih baik aku peduli pada kecantikanku, pada rambutku yang halus, pada perawakanku yang langsing dan  pada kesejahteraan hidupku. Telah kutegak-tegakkan tubuhku, telah kugagah-gagahkan langkahku, telah kusenyum-senyumkan wajahku agar tak terlihat bahwa sebenarnya aku sedang menderita. Semua ini malah merugikan diriku, karena mereka itu menganggapku bisa berdiri di atas kaki sendiri dan tak bermasalah. Dahulu memang seperti itu, tetapi saat-saat ini aku jatuh mencium bumi. Mereka tak melihat hal itu. Mereka berlari meninggalkanku menuju pada keegoan masing-masing. Tubuhku terasa terseret-seret, tapi mereka tak melihat. Hatiku pun terasa tercabik-cabik tapi mereka tak merasa. Beginikah dunia memperlakukanku? Aku sama sekali tak meminta belas kasihan. Pengertian pun sudah cukup bagiku. 

Aku bukankah ahli agama yang harus mencontohkan perbuatan baik, perkataan baik dan pemikiran baik. Aku hanyalah umat biasa, yang bila berbuat salah pun seharusnya dimaklumi.

Saturday, January 18, 2014

KEADILAN YANG COMPANG -CAMPING

Keadilan tanpa pandang siapa

Bukan maksud hatiku ingin melukai, entah siapa
Aku hanya ingin mengungkapkan secara jujur dan gamblang
Tentang segala perasaan yang mendera dan menyiksaku kini
Lalu mengapa kamu marah? Dia marah? Kalian marah?
Di sini kukatakan bahwa semua kemarahan kalian itu .....
Ya, kemarahan kalian itu berdasar dari keberpihakan
Keberpihakan kalian melawan aku seorang
Sungguh keadilan yang compang-camping
Kalian marah karena membela seorang atau dua orang
Tapi pertanyaannya adalah.........................
pantaskah dibela?
Bukankah seharusnya orang membela kebenaran dan keadlian?
Lalu di manakah letak kebenaran dan keadilan?
Apakah ada di atas awan-awan di langit?
Ataukah berada di kedalaman bumi?
Harusnya kebenaran dan keadilan ada di hati kita
Namun sungguh sayang, hati manusia tak lagi bersih
Hati manusia sekarang dipenuhi oleh ego dan tuntutan materi
Semua yang bersifat orang lain adalah salah
Apalagi bila merugikan, berani protes, demo, kritis
Yang benar adalah saudaranya, keluarganya, kelompoknya
Persetan dengan pihak lain, biar saja menderita
Tutup mata, tutup hati, tak mau berpaling 
Aku hanya ingin memperbaiki sesuatu yang salah 
Salah menurut banyak orang, bukan menurutku semata
Tapi kalian selalu menganggap diri selalu benar
Kalian tak mau menerima kritikan yang baik sekalipun
Bukannya aku membenci, sama sekali tidak
Justru kritik ini kusampaikan demi kebaikannya
Tentu saja akan berdampak pada adanya kebenaran dan keadilan
Coba buka hati kalian atas nama kebenaran dan keadilan
Bayangkan diri kalian berada di posisiku sekarang
Bayangkan saja dan rasakan .......
Bisakah kalian bayangkan?
Bisakah kalian rasakan?
Betapa pedihnya, bukan?
Bila tidak bisa membayangkan dan merasakan
Barangkali suatu saat akan diberi kesempatan
Kesempatan untuk merasakan secara nyata
Siapkah kalian?
Siapkah kalian untuk menerima penderitaan seperti ini?
Oleh karena itu menyerahlah
Menyerah dari keangkuhan hati yang beku
Mengertilah orang lain, yang adalah aku
Memang tak ada lagi kata maafku yang terucap
Berucap kata maaf bagiku kini adalah khianat bagi hatiku
Hatiku yang terbiasa dengan hunjaman kata-kata menohok
Aku sungguh kasihan pada hatiku yang terdera
Entah apa lagi yang akan kulakukan
Aku sudah lelah dengan semua perjalanan ini
Sudah menderita tapi masih dipersalahkan
Entah kata apa  yang pantas untuk melukiskan
Semoga kalian puas dengan semua kejadian yang menimpaku ini

Thursday, January 16, 2014

Suicide, Sebuah Alternatif


Dahulu, waktu aku masih SMP, pernah terlintas di pikiran untuk mengakhiri hidup alias bunuh diri. Aku lihat-lihat  pada atap-atap rumah, kira-kira di mana bisa kulakukan hal itu. Namun nyaliku ciut, aku tak berani. Menurut Robert Firestone dalam bukunya Suicide and the Inner Voice, yang menyebabkan mereka cenderung bunuh diri adalah lingkungan terkecilnya tidak memberikan rasa aman, lingkungan keluarga yang menolak, tidak hangat sehingga anak dalam keluarga tersebut merasakan kebingungan dalam menghadapi masalah sehari-hari. Pernyataan itu memang benar semua, terjadi padaku juga. Aku tidak boleh bermain keluar rumah, tidak boleh ini, tidak boleh itu, harus begini, harus begitu, pada akhirnya aku sangat kebingungan bagaimana harus bersikap dalam hidup. Seringkali sikapku salah dalam bertindak, hal ini dikarenakan memang aku tidak tahu. Aku hanya diperbolehkan bermain di rumah saja. Terlambat pulang sebentar saja langsung dimarahi. Temanku hanyalah seekor kucing, yang kematiannya sangat kutangisi melebihi meninggalnya kedua orangtuaku. Kucing sangat berarti dalam hidupku sampai saat ini.
Tetapi mengapa aku sempat berpikir untuk bunuh diri, sementara kehiudpan keagamaan di keluargaku sangat kental? Barangkali karena tak ada tempat untuk bercerita dan bertanya.

Kenyataan semakin banyak saja kasus bunuh diri, tidak hanya dilakukan orang dewasa, tetapi anak TK pun berani melakukan. Tentang keberaniannya ini memang patut diacungi jempol, meskipun ini untuk hal yang negatif. Dari data WHO dapat dilihat bahwa hampir satu juta orang meninggal akibat bunuh diri. Ini artinya setiap 40 detik ada korban yang jatuh karena bunuh diri.

Penyebab Terjadinya Bunuh Diri
  1. Depresi dan gangguan bipolar. 60% bunuh diri dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan mood. meliputi depresi berat dan gangguan bipolar. Bagi orang yang mengalami depresi berat secara kerkepanjangan akan sangan beresiko bunuh diri;
  2. Gangguan mental. 30% pelaku bunuh diri adalah orang yang memiliki gangguan mental. Gangguan mental ini meliputi: gangguan tidur, gangguan makan, gangguan kepribadian, skizofrenia, dan gangguan stress pasca trauma. Bila orang memiliki 2 gangguan mental sekaligus, maka beresiko untuk bunuh diri;
  3. Konsumsi Alkohol. Alkohol menyebabkan depresi, mengurangihambatan untuk bunuh diri, dan memicu penilaian buruk pada diri sendiri;
  4. Efek samping obat. Efek samping obat resep atau kombinasi obat resep bisa berakibat kasus bunuh diri;
  5. Luka emosional. Penolakan, penghinaan atau rasa malu, dapat memicu tindakan bunuh diri;
  6. Rasa bersalah akibat menyaksikan atau mengalami pelecehan, penyiksaan, pembantaian atau kekerasan dapat memicu tindakan bunuh diri;
  7. Kehilangan dan kesedihan. Kehilangan orang yang penting, pekerjaan, status sosial, jabatan, aset keuangan, kesehatan atau hal lainnya, dapat menyebabkan kesedihan. Kehilangan dan kesedihan dapat memicu eksistensial karena orang yang bersedih tidak dapat melihat alasan untuk terus hidup.

 Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab utama orang bunuh diri adalah depresi. Depresi berhubungan dengan lingkungan sosial termasuk jejaring sosial. Keluarga atau orang terdekatlah yang lebih dapat meredam depresi. 

Dua faktor pemicu bunuh diri
  1. Faktor predisposisi, yang menjadi sebab.
  2.  Faktor trigger, pemicu, yang menyebabkan keinginan bunuh diri. Akumulasi persoalan fase sebelumnya akan terpicu oleh sesuatu peristiwa tertentu.

Alangkah baiknya bila ada tanda-tanda seseorang akan melakukan bunuh diri, segera beri dia perhatian yang tulus. Pada dasarnya mereka hanya ingin didengarkan keluhan-keluhannya dan mendapatkan perhatian. Hal itu dapat membuat orang yang ingin melakukan bunuh diri merasa diri diterima lingkungannya dengan baik.

Sehabis Turun Hujan


 Aku bersujud di hadapanMu
Memohon ampun atas salah dan dosaku
Dengan diam pun aku bisa berbuat salah
Tanpa berbuat apapun, itupun bisa membuatku berdosa

Mohon tunjukkan padaku jalan akan 
ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan
Aku tahu bahwa materi tak menjamin kebahagiaan
Cinta tak menjamin ketentraman hati
Persahabatan tak menjamin kedamaian antar manusia

Berikanlah kepadaku materi yang aku butuhkan
Dekatkanlah aku dengan seseorang
yang merupakan cinta sejatiku
Ijinkanlah aku mengenal lebih dekat dengan
orang-orang yang mau mengertiku

Mendung masih saja belum beranjak
Hitam kelabu menyelimuti langit
Pertanda hujan sebentar lagi turun
Membasahi bumi yang kian renta

Namun aku tahu bahwa Engkau akan
menghadirkan pelangi sehabis turun hujan
Engkau akan menyibak langit menjadi bersinar
Dedaunan dan bebungaan akan tersenyum menyambutMu

Maafkan Aku, Kucing-kucingku

Posisi tidur Jelita
 
Bayi Jelita

Dengan sangat terpaksa aku meninggalkan kalian di sana. Sesungguhnya aku tak tega, tapi apa dayaku? Rumah yang kutempati sekarang tak memungkinkan membawa kalian berlima ikut serta. Aku sungguh tak tega dan masih kepikiran terutama pada si kecil Jelita. 

Jelita mencengkeram erat bajuku
Saat aku memasuki rumah yang telah kosong dari perabotan itu, kulihat Jelita berada di dapur, melangkah pelan dan duduk mendekam di pinggir pintu. Kulihat matanya kuyu, kuangkat wajahnya ada air mata di situ. Aku segera menggendongnya. Jari-jari tangannya mencengkeram erat bajuku. Sepertinya dia ketakutan. Kuajak ngobrol sambil kutepuk-tepuk badannya yang gemuk. Secara perlahan dia mendaki dan bertengger di bahuku. Itu memang kebiasaannya. Kemudian kubiarkan dia makan nasi bandeng bungkus yang sengaja aku beli di pasar tadi. Dia makan bersama saudara-saudaranya. Mereka makan dengan lahapnya. Aku tahu mereka masih menungguku dengan tetap berada di rumah. Bagong, Connie, Bitty, Dotty dan Jelita masih setia menungguku. Sebentar kemudian Jelita mulai berlarian dengan girang seperti anak kecil. Aku tak tega meninggalkannya yang tak terbiasa keluar rumah.

Jelita bertengger di bahuku

Sebenarnya ada satu kucing lagi yang masih bayi, tapi kemungkinan besar sudah mati. Itu adalah anaknya Bitty atau Tante Bitty. Karena Bitty tak bisa merawat anaknya, maka sudah dua kali melahirkan, anak-anaknya mati semua. Kini Tante Bitty menganggap Jelita, keponakannya, sebagai anaknya sendiri, menyusui dan merawatnya. Barangkali Bitty ini terlalu melindungi anaknya, tapi tidak tahu caranya. Jadi dia bawa anak-anaknya ke suatu tempat dengan menggigit tengkuknya begitu erat, itulah yang menyebabkan anak-anaknya mati.

Kemarin, sesaat setelah mobil pengangkut perabotan yang terakhir meninggalkan rumah, kucing-kucingku masuk ke rumah dengan mengeong keras (melolong) seperti ketakutan dan kebingungan. Aku mengerti, mereka terbiasa hidup enak. Terkadang mereka tidur di kasur atau sofa dengan makanan enak yang telah tersedia. Dan, kini mereka harus bisa "survive" dengan hidupnya, entah akan berlindung di mana dan akan memakan apa. 

Connie dan kedua anaknya: Dotty dan Jelita
Kuakui aku memang memanjakan mereka. Aku sangat berharap akan ada yang mau mengadopsi, menampung kucing-kucingku yang manis, cantik, ganteng, lucu dan nakal tentu saja. Aku juga berharap ada tangan-tangan yang sudi memberi sisa-sisa makannya untuk mereka. Kasihani mereka. Jangan sia-siakan mereka. 

Connie, Bitty, Jelita, Dotty dan Bagong
Dua kali aku datang memberi makan mereka sambil mengambil barang-barang yang masih tertinggal. Pada kedatanganku berikutnya ke rumah itu, kudapati rumah kosong. Aku menyesal menempatkan mereka di teras dengan semua pintu terkunci. Aku mencari mereka ke belakang rumah. Akhirnya satu persatu mereka muncul juga. Lega rasanya. Ternyata Jelita berada di dapur ketakutan dengan kedatanganku. Mungkin disangkanya aku orang lain. Jelita bisa berada di dalam rumah, tentu karena ada kucing entah Connie atau Bitty yang membawanya ke dalam, mengamankannya. Ketika kuberi makan, mereka tak selahap sebelumnya. Kupikir sudah ada yang memberi makan mereka. Syukurlah. 

Mami Hane
Tadinya aku hanya membawa Hane. si Mami Hane. Namun kemudian Hane beranak pinak tanpa bisa kucegah. Terakhir, dua hari setelah melahirkan ketiga anaknya, paginya Hane kudapati terkapar mati di kamar belakang. Ketiga anaknya tak bisa kuselamatkan karena aku tidak bisa memberinya makan. Hane adalah kucing lokal tapi warna bulunya abu-abu seperti kucing Persia. Dan, anaknya yang terakhir itupun ada yang sewarna seperti itu tapi sayang karena ikutan mati. 

Biasanya kucing-kucing jantan akan merantau dan tak kembali lagi. Begitupun dengan Bagong yang ganteng. Bagong adalah saudara kembar Gery si ganteng yang telah mati dianiaya bapaknya. 

Bagong dan Botty
Sering kulihat Bagong berada di rumah tetangga. Namun suatu saat Bagong pulang ke rumah, dan sejak itu dia lebih sering berada di rumah. Rupanya Bagong terpikat pada Dotty, keponakannya. Bagong ini gimana sih? Dotty kan masih kecil. 
 
Bagong menyukai Dotty keponakannya

Tentu saat ini Dotty udah dijaga sama Bagong. Begitu juga Jelita dijaga sama Tante Bitty.
Bitty ini adalah kucingku yang paling cantik dengan warna bulunya yang perpaduan tiga warna, ekornya panjang sempurna, gemuk tapi amat galak. Kuharap dia benar-benar menganggap Jelita sebagai anaknya. 

Bitty si cantik
Jelita sebenarnya adalah anak Connie, si Ugly. Connie meskipun bertampang blo'on tapi sangat pandai merawat anak-anaknya. 

Connie sedang menyeboki anaknya si bayi Jelita
Barangkali dia relakan Jelita anaknya untuk diasuh Bitty adiknya. 

Sekali lagi, maafkan aku, kucing-kucingku tersayang.