Saturday, April 26, 2014

Mengampuni Adalah Keputusan, Bukan Perasaan

Mengampuni Adalah Keputusan

Mengampuni adalah keputusan, bukan perasaan.

Pernahkah kita disakiti atau dikecewakan oleh pasangan kita sampai keterlaluan? Atau pernahkah kita dicurangi oleh teman bisnis kita yang membawa kabur modal yang telah kita serahkan? Atau pernahkan kita difitnah tanpa kita melakukan hal yang difitnahkan tersebut? Banyak sekali hal yang dapat membuat kira terluka dan sakit hati. 

Namun demikian, kita perlu untuk membebaskan segala belenggu sakit hati tersebut. Caranya adalah dengan mengampuni. Mungkin ada yang bilang :”Lha kok enak. Dia udah khianati aku kenapa dibiarkan pergi begitu aja?” Percayalah bila kita telah mengampuni dengan ikhlas dan tulus , maka kita serahkan semua permasalahan itu kepada Tuhan biar Tuhan yang atur segalanya. Kita percayakan saja masalah kita kepada Tuhan. 

Perlakuan buruk yang kita dapatkan biasanya justru dilakukan oleh orang-orang terdekat kita, misalnya pasangan kita, saudara kita atau teman kita.Rasanya kita ditantang untuk bisa mengampuni mereka. Memang tak semudah mengatakannya. Perlu waktu untuk dapat melaksanakan niat mengampuni tersebut. Bagaimana pun mengampuni adalah sebuah keputusan, bukanlah suatu perasaan. Bila kita selalu mengikuti perasaan, maka kemauan tubuh/daging akan selalu melawan kemauan roh baik. 

Tadi malam di sebuah acara Ibadat Kristen di El Betel Tawang Mangu, pendeta mengajak untuk mengampuni siapa pun yang telah menyakiti. Aku mengikuti dengan mengampuni tiga orang yang salah satunya adalah mantan suamiku. Aku benar-benar bisa mengampuni mereka, air mataku menetes satu satu. Ada rasa plong sesudahnya. 
Akan tetapi tadi siang, mantanku sms yang isinya membuatku sakit hati lagi. Kuanggap ini sebagai cobaan saja. Kini, sudah kuserahkan ketiganya pada kebijaksanaan Tuhan semata. Apa lagi yang bisa kuusahakan, aku hanyalah manusia biasa.

Tentang mengampuni tertulis di beberapa bagian Alkitab berikut ini:
Efesus 4:32 menyatakan, 
 “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” 

Kolose 3:13 mengatakan, 
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” 

Dalam Doa Bapa Kami, 
“....................Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun telah mengampuni yang bersalah kepada kami....................” 
       (Mateus 6:12) 

Dalam Matius 6:14-15 Yesus berkata, 
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 

Matius 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: 
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” 
Itu berarti menganmpuni adalah hal yang tanpa syarat, tanpa batas dan tuntas. (mengampuni dalam kristen) 

Ibrani 12 : 14 - 15 "
"Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang"

Mengapa harus mengampuni? Apa arti mengampuni? 
Mengampuni berarti : 
  1. Mengakui adanya sakit hati - tidak ada penyangkalan sakit hati yang kita alami. Terlalu banyak orang sombong saat ini yang mengatakan tidak namun sebenarnya ya. 
  2. Menjaga mata tetap terbuka - bersikap jujur dan bergerak maju. Mengampuni tidak berarti menutup mata akan masalah yang pernah timbul tapi melihat dengan benar akar masalah yang menimbulkan masalah dalam hati kita. 
  3. Menunjukkan kemurahan hati kita karena kemurahan hati adalah buah dari pengampunan. Jika kita mengatakan bahwa kita murah hati maka pengampunan adalah bagian atas hidup kita. 
  4. Tidak mengingat kesalahan yang pernah dibuat yang artinya mengubur dan tidak menggalinya lagi. Mungkin sulit melupakan tetapi saat kita berbicara tentang hal yang pernah terjadi maka emosi dalam diri kita tidak terusik kembali. 
  5. Mengampuni berarti sebuah sikap / pilihan. Banyak orang yang tersakiti mengatakan bahwa mereka hanyalah korban jadi bukan mereka yang harus datang lebih dahulu namun pelakunyalah yang harus datang lebih dahulu. Mengampuni adalah sikap hati yang keluar dari dalam diri Anda bukan dari orang lain. 
  6. Gaya hidup kita sebagai ciptaan baru dalam Kristus adalah hal ini walaupun banyak orang percaya tidak mempedulikannya namun hidup ini hanya bisa dinikmati saat kita memiliki gaya hidup mengampuni. Menjadi ini suatu kebiasaan bukan berdasarkan pertimbangan untung/rugi tetapi jadilah teladan dan berkat bagi banyak orang. 

Mengampuni Adalah Keputusan


Lalu apa untungnya mengampuni orang yang pernah melukai perasaan / hati kita : 
  1. Menerima pengampunan Allah bagi kita ( Matius 6:14; Kolose 3:13) 
  2. Persembahan kita diterima Allah (Matius 5 : 23-24) 
  3. Doa-Doa kita didengar Allah / Hubungan dengan Tuhan dipulihkan (Yesaya 59 : 1-2; Markus 11: 25-26) 
  4. Baik untuk kesehatan . Survey kesehatan di AS atas penderita penyakit kanker ditemukan 80 % penderita bermasalah dengan hati mereka yang berhubungan dengan pengampunan. 
  5. Hidup lebih indah dan penuh suka cita. Tidak ada hidup yang terindah dan terbaik yang bisa kita nikmati jika kita selalu menyimpan penyakit hati dalam diri kita terhadap orang lain. 
Kita pernah mendengar firman, "mata ganti mata, gigi ganti gigi" tapi Aku berkata kepadamu," janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu..(Mateus.5:38-39). 

Yesus menawarkan konsep "murah hati/kasih dlm menghadapi perkara (baca ayat2 sesudahnya dlm Mat.5:38-42). Murah hati tak sama dgn sikap murahan, sebab murahan itu sesuatu yang sangat gampang dimiliki/didapatkan/dirasakan. Sedangkan murah hati justru sebaliknya, untuk memilikinya/ merasakannya/mendapatkannya tidaklah mudah, namun demikian sulit, tidak gampang, tak setiap org dapat/mampu dengan mudah memiliki sikap seperti itu (murah hati). 

Jadi siapkah kita untuk mengasihi dan mengampuni orang yang menyakiti kita ? 
Tuhan Memberkati. 

Daftar Pustaka:
http://www.gotquestions.org/Indonesia/mengampuni-orang.html
http://gksbsjambi.blogspot.com/2013/04/sakit-hati-dan-mengampuni.html 


                    

0 comments: