Jangan pernah bilang aku tak punya kekasih
Aku punya kekasih di hatiku di anganku
Meski walau hanya begitupun tak apa
Dia bagai udara yang kuhirup 'tuk hidupku
Dia selalu ada setiap kali aku membuka mata
Dia selalu penuhi pikiranku dengan pertanyaan
Dia selalu menari-nari di angan indahku
Dia ada tersembunyi di hatiku
Dia ada ke manapun aku pergi
Meski tanganku yang terulur tak teraih
Barangkali dia di sana sedang bahagia
Lalu mengapa aku yang selalu merana?
Jadi, mengapa hanya dia dan dia?
Bukankah dunia ini luas maha luas?
Tapi nyatanya hatiku ini sempit
Yang hanya bisa terisi oleh dirinya
Aku rasa ini puisi yang takkan berakhir
Sebagaimana cintaku yang tak bertepi
Mengertikah dia tentang semua ini?
Wahai dia nun jauh di sana, wahai!
0 comments:
Post a Comment