Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Thursday, January 22, 2015

Buku Ketrampilanku Segera Terbit dan Laris Manis

buku ketrampilanku segera terbit dan laris manis
Sandaran Kepala untuk di mobil

Pagi tadi aku membuka blogku dan mataku tertumbuk pada sebuah komentar yang tertulis paling atas bunyinya begini: “Apa saya bisa pesan secepatnya?”. Langsung aku buka postingan dimana terdapat komentar tersebut, ternyata judul postingannya adalah “Mengenal Tehnik Jahit Smock”. Oh! Bukunya kan belum terbit, masih aku simpan di rumah. 

Postingan “Mengenal Tehnik Jahit Smock” ini menempati urutan kedua dalam minggu ini, di blogku. Dan, itu sudah berlangsung beberapa minggu. Syukurlah, meskipun bukunya belum terbit tetapi pembaca sudah mengenal buku ini. Di mesin pencarian google pun sudah dengan mudah ditemukan dua gambar yang aku share di blog. Gunakan kata kunci “tehnik jahit smock” untuk menemukannya. 

Untuk memenuhi syarat tentang minimal jumlah halaman, maka aku harus menambahkan paling tidak lima kreasi produk lagi. Rencananya kelima kreasi itu meliputi: dompet kecil smock, dompet smock kombinasi, tas pesta smock, tas santai smock dan tas laptop smock. Ini baru rencana, dalam pelaksanaannya bisa berubah. 

Naskah buku ini memang belum aku kirimkan ke penerbit mana pun karena aku sedang mengikuti sebuah pelatihan menulis non fiksi dimana dalam pelatihan tersebut dijanjikan sampai naskahnya diterbitkan. Jadi aku menunggu momen ini, mengingat pentingnya buku pertama yang diterbitkan. Laku tidaknya buku pertama yang diterbitkan sangat mempengaruhi naskah-naskah buku selanjutnya di mata penerbit. 

Untuk memenuhi keinginanku agar buku pertama laris manis, aku benar-benar mengerjakannya secara sempurna. Selain motif dan pola smock yang mencapai tiga puluh, juga aku lengkapi dengan sekitar lima belas kreasi produk smock beserta cara membuatnya. Jadi, lengkap sudah isinya. Polanya aku buat besar agar mudah difotokopi dan diperbesar untuk dipakai sebagai pola membuat smock. 

Aku sangat yakin buku “Mengenal Tehnik Jahit Smock” ini bakalan laris manis, karena setelah aku cek di TB Gramedia belum tersedia yang mengulas tentang smock. Acuanku memang TB Gramedia sebagai toko buku yang recomended. Setelah buku ini terbit, aku akan mengirimkan naskah-naskah buku selanjutnya. Tidak melulu buku ketrampilan yang notabene buku non fiksi, tetapi juga naskah-naskah buku fiksi seperti kumpulan puisi, kumpulan cerpen dan novel. Puisi-puisiku sudah terkumpul lumayan banyak., sementara membuat cerpen baru aku coba tahun lalu. Beberapa cerpen sudah aku sajikan di blog, beberapa lagi aku ikutkan di beberapa buku antologi kumpulan cerpen yang akan terbit di tahun ini, dalam waktu dekat. 

Aku sangat berharap bisa membuat naskah-naskah buku baik fiksi maupun non fiksi yang bermutu sehingga bisa diterbitkan secara mayor. Alangkah bagusnya bila buku-bukuku bisa dicetak ulang. Menjadi penulis yang baik dan terkenal adalah impianku, kini. 

Wednesday, January 21, 2015

Tentang Sebuah Pengakuan


Tentang Sebuah Pengakuan


Talk show televisi kemarin tentang seorang bocah SMP yang bunuh diri dengan gantung diri di dalam lemari. Barusan aku baca di facebook tentang seorang artis Korea Selatan yang bunuh diri dengan memotong tangannya sendiri. Begitu banyak kasus bunuh diri akhir-akhir ini, bahkan sejak dahulu. 

Banyak alasan yang dikemukan sebagai alasan orang bunuh diri, yaitu depresi, sakit tak kunjung sembuh, banyaknya pekerjaan, terjerat hutang, terkena narkoba, dsb. 

Ini tentang sebuah pengakuanku:

Akupun pernah mempunyai keinginan untuk bunuh diri sewaktu SMP. Aku menatap langit-langit rumah berpikir di mana ya sebaiknya aku gantung diri. Aku kesepian di rumah. Orangtua juga sering main paksa, seolah aku ini hanya barang. Aku juga tak boleh keluar rumah tanpa pengawalan dari orangtua. Ke tetangga pun lalu dipanggil pulang. Aku merasa hidup dalam penjara. Aku tak berteman. Bagaimana orang mau berteman denganku yang serba rumit? 

Orangtuaku sering membanding-bandingku dengan teman-teman atau remaja sebaya yang lain. Mereka tak berpikir bagaimana orangtua mereka mendidik sampai menghasilkan anak yang demikian. Bila aku hanya dipasung di rumah saja bagaimana mungkin aku menjadi seperti mereka. Kegiatanku hanyalah di rumah dan sekolah, sesekali gereja. 

Sebenarnya banyak impianku saat itu tapi tak tercapai. Aku ingin ikut lomba sesuatu, tapi orangtua meragukan kemampuanku. Iya, aku memang tak bisa apa-apa. Iya mereka benar. 
Suatu hari aku merekam suaraku yang bernyanyi ketika di rumah sepi orang. Kemudian aku putar suaraku yang sedang bernyanyi. Pada saat itu bapak pulang dan bilang:"Ternyata bisa nyanyi to?" Langsung aku matikan tape recorder, aku diam saja. Aku memang tak bisa nyanyi, sekarangpun tak bisa nyanyi. Aku tak bisa apa-apa.
Dari dulu aku suka travelling sebenarnya, tapi ibu bilang: " Di tivi juga ada". Iya benar sekali di tivi ada pemandangan, ada gunung, ada laut. Tinggal melihat saja. Ya benar itu. Duh! 
Pacaran? Ha ha ha .... cukup bayangkan saja di pikiran. 
Temanku hanyalah seekor kucing kesayangan. Pada akhirnya kucing itu mati dan aku menangis meraung-raung, melebihi ditinggal kedua orangtuaku. Sungguh! 

Aku bermasalah dengan jiwaku. Aku terkadang nampak linglung, tak tahu apa yang harus kuperbuat. Masalah demi masalah kualami tanpa penyelesaian sedikit pun. Masalah yang semakin hari semakin menumpuk saja. Aku merasa lingkungan tak mau mengertiku. Aku pun selalu dipersalahkan bila terjadi sesuatu. Apakah aku ini anak sial? Saking jengkelnya aku melempar salib Yesus dengan sandal sampai salib terjatuh. Ibu diam saja, bapak diam saja. Mohon ampun Tuhan Yesus atas kenakalanku dulu yang menghinakan Engkau. 

Kekecewaan demi kekecewaan masih saja kualami. Aku merasa telah gagal membangun hidupku. Aku gagal di pekerjaan, gagal di usaha dan gagal di perkawinan. Aku tahu itu karena aku tak cukup percaya diri. Aku merasa tak pantas mempunyai pendapat. Pendapat merekalah yang benar, bukan begitu? Keinginan untuk segera maeninggalkan dunia ini masih sering terlintas, segera aku tepis. Aku tetap melanjutkan hidupku hingga kini. Bagaimana pun inilah jalan hidupku yang telah diberikan Tuhan yang harus aku jalani. Aku harus berpikir optimis, bahwa masa depan pastilah lebih baik. 

Aku berusaha berdamai dengan diriku. Kalau orang biasa mengatakan bahwa bila ada orang yang bermasalah itu karena salahnya sendiri. Itu sangat memojokkanku. Toh bukan semua karena salahku, ada andil juga dari orang lain. Tak semua terjadi begitu saja, tak instan. Aku berusaha memaafkan diriku sendiri yang telah banyak salah langkah dan salah mengambil keputusan. Aku berdamai dengan diriku dengan cara memaafkan diriku sendiri. 

Bila Tuhan belum memenuhi semua keinginanku saat ini pasti di surga sana aku akan menikmati kebahagiaan sejatiku. 

Tuesday, January 20, 2015

Menambah Resolusi di Tahun 2015

Menambah Resolusi di Tahun 2015

Di akhir tahun 2014 aku sudah menetapkan enam resolusi yang harus aku capai di tahun ini. Namun aku akan menambah satu resolusi lagi, yaitu beternak blog mini. Aku tertarik untuk menjalankan usaha ini berkat buku yang aku baca yaitu Blog Mini Penghasilan Maksimal karya Pakde Cholik, penggagas Blog Camp.

Bukankah manusia wajib berusaha dalam mendapatkan penghasilan? Mengenai hasilnya kita serahkan kepada Tuhan semata. Toh paling tidak kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh. Satu blog yang telah aku buat adalah Blog Irit Ala Mak Ros. Blog ini berisi tentang tips-tips hidup ngirit. Namun jangan diartikan bahwa irit sama artinya dengan pelit. Bukan sama sekali. IRIT BUKAN PELIT.

Beberapa blog lagi akan aku buat, tentu saja isinya tentang hal-hal yang aku mengerti. Semoga semua blogku bermanfaat dan dapat menghasilkan seperti yang kumau. Jadi mohon untuk hacker agar tidak mengganggu semua blogku. Aku serius tentang hal ini. Terima kasih.

Menggenapi Liburan

Menggenapi Liburan
Pantai Parangtritis Yogyakarta
Baju-baju dan perlengkapan lain sudah aku siapkan sejak semalam. Hari ini aku akan menuju Yogyakarta ke Pantai Prangtritis. Aku berangkat selepas siang karena ada tetangga yang meinggal jadi harus sempatkan diri ikut misa dulu.

Sehabis melayat aku langsung ambil tas dan berangkat. Mendung mengantar kepergianku, sendirian. Kebetulan Dinda masih di Jakarta ke rumah ayahnya, liburan. Liburan menjelang berakhir tapi aku masih di rumah saja, maka dari itu aku ingin menggenapi masa liburan ini dengan pergi ke Yogyakarta.

Menunggu sekian lama hari demi hari dari malam Natal sampai liburan mau selesai, dia tak juga datang, mengabari pun tidak. Katanya akan berlibur di Yogyakarta di Kaliurang, namun ternyata cuma omong doing, kenyataan nol besar. Jelas aku sangat kecewa, merasa dipecundangi sama brondong ini. Tak adanya kabar membuatku menunggu percuma. Kalau tahu dirinya tak jadi datang, tentu aku sudah merencanakan liburanku sendiri. Entahlah apa yang ada di pikirannya sehingga berbuat yang sedemikian mengecewakan. Hal seperti ini juga kualami sewaktu liburan lebaran kemarin. Hanya waktu itu dia mengabariku sesudah lebaran, mengemukakan alasannya. Tapi tidak kali ini, mungkin saja sudah kehabisan alas an.

Aku percepat laju motorku, mio warna kuning keluaran pertama tahun 2004. Aku telah siapkan jas hujan di keranjang motorku, jadi bila hujan turun aku bisa langsung memakainya tanpa membuka sedel. Seakan alam mengertiku, hujan tak jadi turun. Hanya mendung saja yang mengiringi dan membuat cuaca sangat kondusif, tidak panas.

Memasuki wilayah Yogyakarta aku memakai jas hujanku karena turun hujan yang tak begitu lebat. Mendekati rumah familiku kulepas jas hujanku karena hujan telah reda. Aku mampir dulu ke warung tahu telupat di jalan Parangtritis untuk makan agar nanti di rumah family tak perlu makan.

Sekitar jam lima kami berangkat ke pantai Parangtritis, sebelumnya aku sempatkan mandi dulu.Baru sebentar hujan sudah mengguyur jalanan yang memaksaku menepikan motorku untuk memakai jas hujan. Hari sudah mulai gelap dan hujan. Aku mampir ke pom bensin dulu, takut kehabisan bensin. Aku memelankan laju motorku sambil mencari tukang tambal ban karena aku harus tambah angin pada kedua banku. Bukan karena terasa gembos, tapi untuk berjaga-jaga jangan sampai ban gembos atau malah bocor, bisa berabe.

Menggenapi Liburan
Penginapan di pantai Parangtritis

Akhirnya sampai juga di pantai Parangtritis. Hujan masih rintik-rintik. Aku langsung mencari penginapan. Penginapan yang langsung menghadap ke pantai ditawarkan seharga seratus ribu. Aku mencari yang lebih murah, jika ada. Akhirnya familiku menmukan sebuah penginapan seharga lim puluh ribu semalam, tempatnya tidak menghadap langsung ke laut tapi cukup dekat dengan pantai. Aku ambil yang itu.

Memasuki penginapan sederhana seharga lima puluh ribu semalam berdua dengan cewek he he he. Agak aneh. Kamar-kamar terletak di belakang rumah makan dan di lantai atas. Aku memilih yang di lantai bawah. Menurutku dengan harga minim, kamarnya cukuplah dengan kamar mandi dalam yang bening airnya. Tempat tidurnya sederhana dengan kasur yang nampak sudah lama karena sudah kempot, demikian juga kedua bantalnya. Tapi tidak apalah, hanya buat tidur semalam saja.

Di luar kamar nampak burung kecil berwarna hitam sehitam kelelawar hinggap berdua-dua di dinding atas. Ada yang berdampingan namun ada juga yang saling tindih. Oalah! Nyindir aku ya? Burung aja nyindir aku yang kesepian dan gak punya pasangan.

Untuk mengusir dingin, aku memesan mie rebus sementara familiku memesan nasi goreng. Mie rebusnya terasa tak enak. Mungkin rumah makan hanya sebagai pelengkap saja dari penginapan. Di pantai Parangtritis ini bangunan penginapannya hampir saja, dimana di bagian depannya pasti ada rumah makannya, sementara kamar-kamar terletak di belakang dan di lantai dua.

Kami kemudian berjalan-jalan di pantai dalam gelap malam. Aku duduk sejenak di bangku pinggir pantai. Sepi. Hanya terlihat dua nelayan sedang berbincang. Hujan turun. Itu yang memaksa kami angkat kaki dan berjalan pulang. Tapi karena hujan mereda, jadi kami menyusuri jalanan pinggir pantai untuk melihat-lihat suasana pantai dan kegiatannya. Hampir semua rumah makan masih buka, beberapa toko pakaian dan suvenir juga masih buka. Namun hujan kembali turun dengan deras, kami kembali ke penginapan dengan melindungi kepala dari air hujan.

Paginya aku bangun pagi-pagi dan mandi jam lima. Guyuran air terasa dingin di tubuhku. Aku sudah tak sabar ingin segera berjalan-jalan di pantai. Aku pasti bisa bernafas dengan bebas sambil menikmati pemandangan. Familiku pun juga mandi, tapi ya Tuhan! Di luar hujan turun dengan derasnya. Aku sempat khawatirkan kalau aku gagal dengan rencana jalan-jalan di pantai, mengingat jam sepuluh familiku harus jagong manten di tetangganya. Kami memesan teh panas sambil menunggu hujan reda.

Akhirnya aku dengar orang-orang berjalan di depan penginapan. Hujan tinggal rintik-rintik. Kami pun langsung menuju pantai yang sangat dekat dengan penginapan.

Hari masih pagi belum ada jam enam, matahari belum terbit. Hanya sedikit orang yang berjalan-jalan. Inilah saatnya kami manfaatkan untuk foto-foto. Semakin siang semakin banyak yang berdatangan. Bibir pantai penuh manusia. Sangat disayangkan keadaan pantai Parangtritis yang banyak sampah. Pantas saja tak terlihat seorang pun orang bule. Mengapa ya pemerintah setempat tidak menyediakan orang-orang khusus untuk menjaga kebersihan pantai? Sayang sekali.

Kami pun kembali ke penginapan untuk balik ke rumah. Di jalan aku belokkan ke pantai Depok untuk beli oleh-oleh khas pantai dan sarapan. Oleh-oleh khas pantai adalah rempeyek dari binatang pantai. Sementara untuk sarapan, kami membeli nasi pecel dan teh hangat.

Kami siap kembali ke rumah. Rasanya pikiran menjadi lumayan segar, padahal aku hanya sehari menikmati liburan dari hampir dua minggu liburan panjang. Bagaimana bila aku menikmati liburan penuh seperti mereka, seperti anakku? Andai saja dia jadi datang menemuiku dan berlibur bersamaku di Kaliurang seperti yang sering dikatakannya. Ah andai saja. Dia memang berada di Yogyakarta juga tapi entah waktu itu sedang berada di mana.

Setelah mengembalikan familiku, istirahat sebentar aku langsung kembali pulang ke Solo. Anehnya tak ada rasa lelah sedikitpun, padahal akulah yang membawa motor dari Solo ke Yogya kemudian ke Parangtritis dan kembali lagi ke Yogya dan ke Solo. Syukurlah bahwa selama perjalanan tak ada kendala dari motor tuaku.Terima kasih mioku.

Inilah liburanku yang murah meriah. Maklumlah ya. Aku telah menggenapi liburanku dengan pergi ke pantai Parangtritis. Rencananya aku akan kembali lagi ke Yogya tapi ke pantai Baru, pantai yang masih perawan kata orang.

Sunday, January 18, 2015

Aku Dan Akibat Dari Stress

Aku Dan Akibat Dari Stress

Menurut berita yang baru aku baca, bahwa stress dapat mengakibatkan hal-hal berbahaya bagi tubuh kita. Aku membandingkan dengan akibat-akibat stress yang kualami. Ini adalah 15 tanda berbahaya tersebut, yaitu :
  1. Selalu ragu-ragu. Ini akibat dari otak besar yang tertekan. Benar. Aku pun selalu bersikap ragu-ragu dalam mengambil keputusan maupun bertindak. Sikap ini menjadikan aku merasa tertinggal atau membiarkan saja kesempatan berlalu;
  2. Lelah setiap saat. Stress disebabkan karena kelelahan. Menurutku aku bisa merasa lelah bukan karena habis bekerja tetapi karena pikiran yang menumpuk atau karena kecemasan menghadapi sesuatu hal. Aku juga merasakan hal serupa. Jadi untuk mengantisipasinya, aku akan berbaring sebentar sampai semangat muncul lagi atau tenaga terkumpul lagi;
  3. Tidak bisa tidur nyenyak. Aku memang sering terjaga di malam hari sesudah tidur, biasanya aku ke kamar kecil sekali dua kali. Aku sulit tidur lagi;
  4. Rentan dengan alergi. Alergi disebabkan oleh fungsi kekebalan tubuh yang tidak berfungsi karena stress. Aku mengalami alergi debu dan cuaca dingin, misalnya di pagi hari. Bila demikian maka yang aku rasakan adalah pilek dan bersin-bersin;
  5. Rentang terhadap flu. Kekebalan tubuh melemah karena stress. Paling-paling penyakit yang sering menyerangku adalah flu, tetapi inipun jarang;
  6.  Gelisah. Kondisi emosi tidak stabil ini dikarenakan kurang bisa menyantaikan diri. Oleh karena itu aku berusaha untuk dapat santai dalam berpikir maupun bekerja meskipun sebenarnya yang aku lakukan adalah hal serius;
  7. Membuat keputusan yang tidak bijak. Stress membuat kemampuan membedakan salah dan benar menjadi terganggu. Benar sekali. Dua hal yang kurasa keputusanku salah total adalah aku menjual rumahku di bawah harga standar  dan mengabulkan keinginan mantan untuk mengajukan gugatan cerai. Barangkali saja pikiranku sudah tak waras. Hal-hal yang dilakukan hanya berdasar emosi sesaat akan tidak baik hasilnya;
  8. Menjauh dari orang yang kita cintai. Tidak ada komentar;
  9. Warna kulit menggelap. Efek stress adalah ditandai dengan cepat menuanya kulit dan warnanya menggelap. Aku rasa tidak mengalami hal demikian, entahlah bagaimana orang memandangku;
  10.  Palpitasi. Menurut kamus kesehatan, palpitasi berarti sensasi detak jantung yang cepat atau tidak menentu. Aku terkadang merasakan hal tersebut;
  11. Selalu berkeringat. Aku tidak merasa demikian , mungkin karena pekerjaanku tidak menyita banyak tenaga;
  12. Proses pencernaan tidak lancar. Stress merusak proses pencernaan. Orang yang menderita maag akan sakit bila stress melanda. Yang kurasakan adalah sakit perut bila stress menghadapi sesuatu. Akan tetapi secara keseluruhan proses pencernaanku baik;
  13. Menjadi gemuk. Stress meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler, diabetes dan pankreas hati. Aku akan cenderung makan banyak bila stress. Itulah yang menyebabkanku gemuk;
  14. Menurunkan libido. Bila stress teramat sangat memang hal demikian yang terjadi.
Demikian uraian mengenai akibat dari stress yang kubandingkan langsug dengan kondisi tubuhku.
Semoga bermanfaat.