Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Showing posts with label gado-gado. Show all posts
Showing posts with label gado-gado. Show all posts

Thursday, November 28, 2013

Sehari Tanpa Gadget: Melahap Buku


Sehari tanpa gadget? Aku bayangin dulu ya ..... mau ngapain ya aku? Hmm.... kayaknya aku mau.... baca novel, kumpulan cerpen, buku motivasi atau buku apa aja tapi pasti yang bagus dong.
Tapi cuma sehari doang ya, sepertinya gak cukup waktunya buat melahap semua itu. 

Kalo gitu mending baca satu  atau dua buku aja yang menarik, menginspirasi dan yang dapat mengajariku jadi penulis beken. Eit eh maaf ini masih keinginan kok. 
Sekedar keinginan dulu kan gak apa-apa to? Tapi siapa tahu bisa terwujud.

Udah lama banget aku pengin jadi penulis, pertama pengin buat buku kerajinan yang aku kuasai karena dulu aku pernah usaha di bidang itu tapi sekarang bangkrut krut he he he memalukan.
Tapi meskipun yang namanya jatuh itu sakit, tetep usahakan buat bangkit. 
Eh ngajarin, diri sendiri aja masih kayak gini. Maaf ya.

Tiap hari lebih banyak waktu kulewatkan dengan laptop dan jari-jemari yang menari-nari di atasnya.
Kucing-kucingku yang manis, lucu, nakal dan banyak tingkah selalu menemaniku.
Jadi bila sehari tanpa laptop, aku akan lebih banyak bermain dengan kucing-kucingku
Tapi misi utamaku tetep dong, baca buku buat belajar biar jadi penulis beneran.

Seandainya aku jadi penulis buku best seller. wah gimana ya rasanya? Tak terbayangkan. 
Ditunggu fans buat jumpa fans dan dimintai tanda tangan. Bisa jadi top dong gue.
Sebagai manusia biasa aku harus mencoba dan mencoba, belajar dan belajar.
Toh Tuhan mendengart semua keinginan kita, melihat semua usaha kita.




Sunday, October 27, 2013

Facebook Anti Galau

Dulu sekali seorang temanku pernah menasehatiku agar tidak keseringan memposting status yang galau, karena katanya hanya akan ditertawakan orang saja. Beberapa hari yang lalu aku membaca satu status teman yang isinya senada seperti itu. Lagi-lagi memakai istilah "ditertawakan". Sebetulnya aku sangat tidak mengerti mengapa ditertawakan? Kegalauan atau kesedihan orang ditertawakan? Kukira sangat sangat sangat tidak manusiawi. Apakah bangsa Indonesia yang mempunyai dan menjunjung tinggi nilai-nilai adat ketimuran yang begitu luhur, ternyata tidak mempunyai kepekaan rasa, sehingga menutup mata, hati dan pikiran terhadap permasalahan sesamanya?

Semula aku mengira facebook bisa untuk sharing dan berharap akan mendapatkan solusi, tapi ternyata aku keliru besar. Facebook cenderung hanya untuk bersenang-senang.
Lebih sering dibicarakan masalah-masalah aktual, misalnya masalah politik. Pada usia muda cenderung ke masalah cinta, namun pada usia tertentu lebih sering membicarakan tentang keluarga, karier, kegiatan keseharian, dakwah/kotbah, pandangan hidup, doa, curhatan, puisi, dsb.
Ya macam-macamlah yang ingin diungkapkan orang. Sebetulnya terserah sajalah. Kalo kita suka ya dibaca kalo kagak suka ya sudah. Sebenarnya itu juga hak setiap facebooker.

Tapi sebetulnya yang bikin aku tidak suka adalah bila sudah memberi komentar atas status orang atau kirim ucapan ulang tahun atau ucapan apa, tapi tidak dibalas atau ditanggapi. Apa sih beratnya?  Kalo tidak punya waktu untuk memberi komentar balik ya cukuplah dengan memberi like saja.  Pada pemberitahuan lewat seluler di saat ada yang memberikan komentar atas status kita, maka di bagian bawah ada pesan: : Balas dengan komentar atau "like".Mungkin inilah peraturan sopan santun di facebook. Tapi kan orang Indonesia mempunyai aturan sopan santun sendiri. Eh!. Orang memberi ucapan atau komentar itu adalah wujud adanya  perhatian, jadi mengapa tidak berusaha menghargai perhatian orang atau orang-orang itu? Yah, semua kembali pada sifat masing-masing facebooker. Arogan atau tidak, itu saja.

Sekarang kembali pada pembicaraan di awal tadi mengenai facebooker yang tidak suka terhadap kegalauan orang. Kalo dipikir-pikir, dunia facebooker dan dunia nyata adalah sama. Di mana ada teman yang sedang kesulitan, maka teman-teman menjadi menjauh. Begitu juga sebaliknya bila ada teman yang "kejatuhan durian runtuh", maka banyak teman yang mendekat. Apakah  itu manusiawi? Menurutku tidak sama sekali. Itu adalah bentuk keegoisan diri atau bentuk lain dari hedonisme.

Memang sebaiknya buat status yang bisa memberi semangat, menginspirasi secara positif dan yang bersifat ringan-ringan saja. Menurutku bila ingin mmembuat status yang galau, sebaiknya dikemas sedemikian rupa sehingga tidak terasa galaunya tetapi misi sudah dilaksanakan.Tak perlu membohongi diri sendiri dengan membuat status palsu. Bila status apa adanya tak layak, ya sudah sementara keluar dulu dari orbit facebook.
Namun semua kembali pada facebooker masing-masing.

Facebook adalah fenomena yang dahsyat, yang bisa mempertemukan antar teman yang telah lama hilang hubungan dan bisa memperkenalkan kita dengan teman-teman baru yang berasal dari manapun juga. Di facebook juga bisa ditemukan cinta, jodoh, rekanan bisnis, pembeli, dsb. Fungsi-fungsi positif dari facebook inilah yang selayaknya kita manfaatkan.
Sekian dulu ya, salam facebooker.

Sunday, October 20, 2013

Pengakuan Dosa

Pengakuan Dosa



Masih sangat awal ketika aku menginjakkan kaki lagi di gereja setelah tadi pagi aku sowan Romo. Setelah mengantar Dinda les, langsung aku menuju gereja. Sore ini aku akan mengaku dosa, setelah belasan tahun lampau.

Suasana sore tanggal 18 Oktober ini sungguh teduh. Aku bertemu dengan Pak Pardi penjaga gereja yang sedang bersih-bersih. Katanya Romo sedang sare, jadi aku menunggu di Goa Maria sambil berdoa Rosario. Hutang doaku masih 3, jd kalo sekarang aku doa rosario berarti masih kurang 2 lagi. Aku ingin menuntaskan bulan Oktober sbg BulanMaria dengan berdoa Rosario setiap hari selama sebulan.

Masih kurang 2 Doa Salam Maria lagi ketika Pak Pardi mengingatkanku bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 5 seperti janjiku dengan Romo. Setelah aku selesaikan Doa Rosarioku, Pak Pardi segera bergegas naik untuk memberitahu Romo. Pak Pardi kemudian turun dan mengatakan bahwa Romo sedang siram, jadi aku menunggu di di ruang tamu paroki. Aku bertanya tentang meja tamu yang berbeda dengan ketika aku datang tadi pagi. Katanya tadi ada yang menikah jadi meja itu dibuat untuk akad nikah secara catatan sipil. Berarti bila suatu saat nanti aku menikah di gereja ini, aku duduk di ruangan ini dengan susunan meja kursi seperti itu. Tentu saja setelah pemberkatan nikah di gereja oleh Romo. Anganku melayang, dengan siapa ya aku juga belum tahu.
Aku duduk dengan buku Puji Syukur dan kacamata di tangan. Sudah kusiapkan daftar dosa dan halaman doa untuk pengakuan dosa.

Akhirnya Romo turun juga, bergegas dia menuju sebuah kamar yang selalu tertutup. Romo duduk kemudian membersihkan meja dari debu sambil bertanya :”Sudah berapa lama tidak mengaku dosa?” Aku yang duduk di hadapannya menjawab sambil tersenyum: “Sudah belasan tahun”. Lalu aku terdiam, menunggu aba-aba darinya.
Pengakuan dosa pun dimulai. Kubuka buku Puji Syukurku dan kubaca :” Bapa, pengakuan saya yang terakhir adalah ..............................................” Kemudian Romo memberi semacam kotbah atau nasehat singkat. Romo ngendika bahwa dosa-dosaku sudah dihapuskan dan bahwa Allah selalu menerima anak-anak hilang yang pulang kembali. Kemudian Romo memberitahu tentang laku tobat yang mesti kulakukan. Sejak saat itu akupun sudah diperbolehkan menerima Komuni lagi. Ini adalah hidupku yang baru.

Aku jadi teringat salah satu bacaan Injil tentang anak yang hilang yang ragu-ragu untuk kembali kepada bapanya, namun ternyata kepulangannya justru disambut bapanya dengan diberikannya pakaian yang bagus-bagus, disembelihnya domba yang tambun dan pesta meriah. Lalu aku, apa ya yang telah disiapkan Allah Bapa bagiku? Aku bukan GR, tapi aku percaya bahwa Tuhan akan memberiku semua yang sangat kubutuhkan selama ini. Tentu, semoga, amin.

Karena masih ada waktu sebelum menjemput Dinda, jadi kupikir sekalian saja melaksanakan laku tobat dari Romo tadi di gereja. Aku masuk ke gereja dan duduk di bangku paling ujung yang terhalang dari pandangan orang. Di tengah-tengah doa terdengar petir bergemuruh keras sekali beberapa kali bersahut-sahutan. Tadi perasaan cuaca tidak begitu gelap, entahlah. Sesudah selesai berdoa aku bergegas menuju parkiran motor dan segera meninggalkan gereja padahal ada dua orang yang juga naik motor menunda kepergiannya karena takut petir. Hujan mulai jatuh semakin lama semakin deras. Kupinggirkan motorku dan kupakai jas hujanku. 

Kembali menuju rumah bersama Dinda dalam lebatnya hujan. Biasa kalo Solo sering mati lampu di saat hujan, begitu juga malam ini. Sepanjang jalan gelap gulita hanya lampu motorku yang menerangi jalan dibantu dengan lampu-lampu kendaraan lain yang kebetulan lewat.

Air hujan jatuh menerpa-nerpa wajahku, rasanya semua basah terkena air. Beginilah berjalan dalam kegelapan dan kehujanan mesti berhati-hati dan perlahan. Begitu juga bila sedang menjalani hidup dalam kegelapan dan tak tahu ke mana akan melangkah, satu hal terpenting adalah mencari sinar atau cahaya agar tak jatuh terperosok. Sinar atau cahaya kehidupan itu bisa kita dapatkan dari Tuhan. Bertekun dalam doa, apapun agama kita, tentu sangat membantu kita berjalan mengarungi kehidupan yang penuh misteri ini.

Artikel Terkait : Kawin Campur