Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Thursday, April 11, 2013

Aku dan Waktu


Kemarin
Betapa waktuku tlah terbuang sia-sia

Namun
Itulah pembelajaran hidup yang mesti kulalui

Agar
Aku lebih bisa memaknai hidup menjadi lebih baik

Kuberjanji
Takkan terulang lagi masa-masa lalu di masa depanku



















Segera
Kuayunkan langkahku dengan gerak cepat 

Untuk 
Meraih segala sesuatu yang belum kudapatkan selama ini   
 
Tak bisa
Aku hanya berdiam diri bak tanah mengharapkan tetesan hujan

Wednesday, April 10, 2013

Sayang


Mengapakah dadaku mesti bergetar setiap kali menatapmu?
Padahal kamu hanyalah gambar mati yang tidak bergerak
Namun aku selalu mengharapkan kehadiranmu
Kehadiranmu yang hanyalah berupa gambar profil

Bagaimanapun  memang harus kuakui bahwa aku kangen kamu
Entah sudah berapa lama kita tak lagi bertegur sapa
Sayang, aku sangat sayang kamu sangat kangen kamu
Tegurlah aku sayangku, aku menunggumu

Ingin kudekap erat kamu dan kuciumi kamu, sayang
Rasakan belaian lembut tanganku dan ciuman mesra dariku
Peluk aku lebih erat dan lebih erat lagi sayang
Kita lakukan apa yang dahulu ingin kita lakukan






















Sayang, bawalah aku melambung hingga ke awan
Bersamamu selalu bersamamu pasti kan kunikmati semua
Jangan pernah ragukan kesungguhanku, sayangku  
Anggaplah aku sebagai milikmu satu 

Beda usia takkan menghalangi langkah kita
Langkah menuju peraduan nan syahdu, berdua
Kita akan saling mereguk kenikmatan bersama
Sampai tenaga kita terkuras dan tubuh terkulai

Apa kabar malam ini sayangku?
Mengapa belum tidur? Kangenkah kau padaku?
Aku sangat senang kau temani seperti ini
Kapan ya kita bisa saling menamani secara nyata?

Selamat malam sayangku
Baca puisi ini sebagai pengantar tidurmu
Mimpikan aku selalu ya sayangku
Sebut namaku di setiap tarikan nafasmu   

Mantanku



Ingin kutuliskan sebuah puisi untukmu
Tapi tak sepatah katapun yang bisa kutulis
Ini pertanda sirna sudah segala rasaku padamu
Hambar tak ada rasa, heran menyergapku

Aku tak lagi peduli pada apapun yang kau lakukan
Kau dan aku bukan lagi berupa satu ikatan
Sejak Senin kemarin saat hakim memutuskan ikatan kita
Bahkan sejak beberapa tahun yang lalu kenyataannya    

Kau di sana dan aku di sini tanpa komunikasi berarti
Biasa seperti itu, sangat sulit menjalin kata
Namun kuharap  kamu akan peduli pada anak kita
Tidak seperti saat-saat kemarin saat kamu melupakannya

Beruntung bahwa anak kita tegar setegar batu karang
Dia nampak tak peduli pada apapun yang terjadi antara kita
Namun kamu seharusnya tahu bahwa dia butuh perhatian lebih darimu
Satu kata kuharap kamu mengerti keadaanku 



Ini hari baru bagiku dengan statusku yang sendiri
Kumohon agar segera kamu penuhi janji-janjimu dulu
Ini sangat berarti bagiku yang sedang memulai segalanya
Kumohon kamu paham akan segala kesulitanku

Aku tak lagi menganggapmu sebagai seseorang yang spesial
Aku akan menganggapmu sebagai adikku saja
Sebagimana dulu kamu pernah mengatakan padaku
Bahwa aku akan kamu anggap sebagai salah satu mbak di keluargamu
 

Monday, April 8, 2013

Perceraianku


Perceraianku
    
      Pagi tadi aku menghadiri sidang putusan atas gugatan ceraiku di Pengadilan Agama.
Pagi-pagi sekali sehabis mengantar anakku sekolah aku langsung ke Pengadilan Agama yang jaraknya lumayan jauh. Di sana masih sepi, bahkan pintu samping kantorpun baru saja dibuka begitu aku datang. Aku mendapatkan nomor urut sidang yang kedua.
       Rasanya deg-degan menantikan hasil putusan hakim. Adilkah putusan itu nanti? Pukul 09.30 sidang yang pertama dimulai, perasaanku semakin gak karuan. Tibalah giliranku untuk sidang, tapi pengacara suami belum juga datang. Setengah jam yang lalu ketika aku sms, dia bilang baru masuk Solo artinya butuh waktu yang masih lumayan juga. Akhirnya sidang ditunda menunggu datangnya pengacaranya.
       Akhirnya datang juga saat itu saat yang aku tunggu-tunggu sejak lama, maklum ini adalah sidang yang ke sepuluh dan belum terhitung dua kali mediasi yang gagal. Hakimnya sekarang ada tiga, padahal sewaktu aku dipanggil tadi hakimnya baru satu, seperti biasanya. Ini karena pengacara bayanganku yang orang Jakarta mengirimkan nota protes dengan hadirnya hakim tunggal yang dinilainya sebagai tidak sah. Tentu hanya untuk sidangku saja dihadirkan tiga hakim, yang katanya dicomot dari hakim-hakim dari Pengadilan Agama sekitar. Alasan dari hakim tunggal adalah karena kekurangan hakim. Bisa dimengerti.
Hakim ketua mulai membacakan amar putusan. Dimulai dari gugatanku yang memang panjang kemudian jawaban suami, replik dan duplik. Sampailah pada putusan hakim, aku mulai menunduk karena ada beberapa bukti yang ditolak atau dikesampingkan hakim. Jelas sudah bahwa putusan hakim tidak sesuai dengan bayanganku, sangat jauh malah. Yang aku herankan kenapa jumlah nominal yang ada dalam putusan hanya sepertiga dari yang sudah disanggupi oleh suami pada saat mediasi. Benar-benar aneh.
Hakim beberapa kali menyinggung tentang kepindahanku ke agama semula, yaitu Katholik. Hal itulah yang menyebabkan aku kehilangan beberapa hakku, seperti misalnya aku tak mendapatkan uang masa iddah. 
       Mengenai kepindahan agamaku ini, tentu ada alasan yang mendasar. Bukan karena kepindahan agama ini maka perkawinan berantakan, tetapi justru karena suami yang tidak dapat menjadi imam yang baik yang seharusnya mengajari dan meneladani kehidupan rumah tangga secara Islami dengan baik. Suami yang mulai acuh tak acuh dan menelantarkan keluarga inilah yang membuat aku gundah dan membutuhkan tiang agama yang kokoh. Maka dari itulah aku kembali ke agamaku semula agar kudapatkan ketentraman batin dan kekuatan dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang banyak cobaan ini.
       Setelah sidang berakhir, nampaknya pengacara suami menaruh iba padaku. Dia mengajak ngobrol sebentar dan menyarankan ini itu. Dia orang baik sebenarnya, hanya tuntutan pekerjaan sajalah yang membuatnya menjadi "melawanku". Tentu saja dia kan pengacara suamiku.
Tentang hasil putusan hakim, aku berpikir sepanjang jalan pulang sambil sesekali air mataku menetes. Pagi tadi belum sempat sarapan, kupikir bisa sarapan di warung seberang Pengadilan Agama, tapi ternyata warungnya tutup. Prihatin dulu tapi hasilnya seperti ini.

       Sesampai di rumah aku sms suamiku eh mantan suamiku tepatnya kan sudah dinyatakan bercerai tadi. Dia bilang :"Aku tetap pada komitmen, percaya aku, hanya masalah waktu aja & bertahap/diangsur". Kukira aku tak perlu banding, karena selain butuh waktu 3 sampai 4 bulan juga aku meragukan putusannya. Keinginan banding aku tinggalkan saja. 
Malamnya aku sms mbaknya atau mantan mbak iparku yang baik. Aku katakan tentang hasil putusan hakim dan kuingatkan tentang kesanggupan mantan suami untuk memberikan sejumlah nominal tertentu yang sudah dijanjikan sekitar tiga tahun lalu. Mbaknya mau memediasi dengan menghubungi mantan suamiku. Ini terbukti dari mantan suami yang kemudian sms aku tentang kesanggupannya tersebut. Aku percaya atas komitmen mantan suami tentang hal ini. Namun demikian aku juga memintanya untuk membuat surat kesanggupan tersebut di hadapan notaris demi kenyamanan dan keamananku.  
       Terhitung mulai hari ini statusku berubah menjadi janda eh lajang aja deh. Tanggungjawab menantiku. Semoga aku bisa melewati masa-masa sulit ini dengan memulai usaha baru dan mengenal "seseorang" lagi juga bertanggungjawab atas anak yang dipercayakan kepadaku.
   
       

Sunday, April 7, 2013

Pengakuanku


         Kalo saja ada salah satu permintaan yang pasti akan dikabulkan, maka aku akan meminta agar umurku menjadi 20 tahun lebih muda dari umurku sekarang dengan segala konsekuensinya.
Meskipun terkadang orang mengira umurku 10 tahun atau bahkan 15 tahun lebih muda dariku, itu belumlah cukup. Aku ingin benar-benar menjadi 20 tahun lebih muda dariku. Sebuah keinginan yang mustahil.

          Sebenarnya keinginan ini adalah sama saja dengan perasaanku yang sempat jatuh cinta beneran pada pria yang lebih muda 21 tahun dariku. Dia keren, ganteng, cerdas dan berprofesi sama dengan suamiku.


............................................. (telah diedit) ..........................................
        
  Dialah yang memasang tahun kelahiranku  di profilku secara permanen, gak bisa disunting lagi. Sinting! Seolah dia bilang: "Sekarang kamu gak bisa berkutik lagi, aku udah tau berapa umurmu sebenarnya".
Seolah-olah aku ini pembohong yang pantas dihukum. Toh aku tak bermaksud berbohong, aku cuma tak menjawab pertanyaanmu. Itu aja.
          Bagaimana mungkin aku pernah mengharapkan dia menjadi pasanganku? Ini benar-benar idiot. aku bukan Suzanna dengan seleranya yang aneh itu.
          Dari 3 orang, 2 orang memang benar-benar sudah meninggalkan hatiku, tinggal seorang lagi. Tapi aku akan dengan cepat melupakannya. 
          Akan kukosongkan hatiku biar "lebih mudah" bagi Tuhan untuk menaruh seseorang yang pantas di hatiku. Biar kehendak Tuhan saja yang terjadi, bukan kehendakku yang selalu salah ini.    
  
(Sebagian cerita telah dipotong, agar tidak menyinggung atau merugikan pihak tertentu).