Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Friday, December 6, 2013

Luka Yang Kau Torehkan

 

Aku masih di sini .... membisu .... membeku
Kurasakan guratan-guratan luka yang kau torehkan
Pedih .... perih .... terasa bagai teriris sembilu
Ini memang sakit .... teramat sakit

Aku cuma memintamu penuhi kewajibanmu
Namun mengapa engkau kembali mengorek lukaku?
Luka yang masih belum sembuh benar
Bilur-bilur luka kembali menganga

Mengapa tak jua usai menderaku?
Apakah itu suatu kepuasan bagimu?
Menertawaiku yang merintih pilu
Sungguh jauh dari kata beradab

Tak kusangka tak kukira
Bila kisah kita berakhir begini rupa
Tanpa ampun tanpa rasa kau lempar aku
Ke dalam jurang derita yang memedihkan

Thursday, December 5, 2013

Sukses yang Tak Berarti

"Sukses tapi tak menghiraukan anak kandung sendiri, 
menjadi tak berarti apa-apa"


 Betapa tak berartinya dia, mantanku itu terhadap perkembangan anakku.  Telpon dan sms nyaris tak pernah dilakukan. Terhadap anak kandungnya sendiri, satu-satunya, sikapnya seperti itu. 
Sebentar lagi mid semester, beberapa bulan lagi UN SMP.
Lalu bila demikian dia bekerja untuk apa dan untuk siapa? 
Yang ada di pikirannya itu apa dan siapa? 
Waktunya habis untuk apa dan siapa? 
Mengapa lebih mementingkan hal-hal yang tak penting? 
Pekerjaannya sebagai jaksa selama belasan tahun tak lagi membanggakan, justru membuat kami malu menyebutkannya.


Masih Belum Selesai



Kukatakan dengan segenap jiwa
Di antara kita masih belum selesai
Baiknya segera tutup kisah kita ini
Dengan penuhi semua janjimu 


Takkan kuusik kamu lagi
Dan memang rasa itu sudah lama tiada
Semua ini demi kelanjutan hidupku
Hidupku yang telah kau porak-porandakan

Bagai badai angin taufan bergemuruh
Menyambar dengan kilat bertubi-tubi
Segalanya lalu menjadi porak-poranda
Hantaman itu begitu dasyatnya 
Tak kukira tak kuduga
Penziarahan hidupku yang begini rupa
Mereka tertawa-tawa tanpa rasa
Entah kemenangan apa yang mereka dapat  
Kamu telah memulai sebelum kita berakhir
Itu bahkan tak penting lagi bagiku
Lebih penting bila kukatakan
Kisah kita masih belum selesai

Wednesday, December 4, 2013

Tentang Baik dan Buruk


"Kita tidak seharusnya menilai diri kita baik atau buruk,
yang bisa menilai adalah orang lain"


Suatu ketika aku membaca status seseorang di facebook yang mengatakan bahwa dia selalu berbuat baik, kalaupun menjadi jahat itu dikarenakan ada alasan tertentu yang jelas.

Hah?! Dia merasa menjadi orang baik katanya. Ampun deh. Orang itu jelas-jelas pernah memaki-makiku hanya gara-gara aku masih menjadi istri mantanku. Itukah yang disebut sebagai orang baik yang berbuat jahat hanya dikarenakan alasan tertentu yang jelas?

Ohh dunia sudah terbalik nampaknya. Hanya karena merasa dicintai seseorang maka segala cara dihalalkan dengan alasan tersebut, dicintai. Tak lagi dihiraukan bagaimana perasaan orang yang masih terikat perkawinan dengan "pacar"nya tersebut.

Harusnya sebelum kita mengklaim sebagai orang baik, sebaiknya kita "berkaca" dulu lama-lama. Benarkah kita sudah menjadi orang baik? Bila perlu tanyakan hal ini pada orang lain yang sangat memungkinkan lebih obyektif dalam menilai.\Jangan putuskan sendiri tentang baik buruknya kita, tentang sifat kita.
 

Menjadi Penulis Buku / Proyek Monumental Tahun 2014


".........Masa blogger kok minder?" tulisan Cak Cholik di Proyek Monumental Blogger 2013 ini mencubit hatiku. Iya deh cak, aku tidak minder lagi. Lagi pula aku sudah punya beberapa stok puisi, ada kalau 25 puisi, tinggal nambah kira-kira 25 puisi lagi, untuk kemudian aku pilih-pilih antara 30 sampai 40 puisi terbaik yang layak untuk diterbitkan. Ayo semangat semangat! 

Terus terang baru kali ini aku menuliskan proyek monumentalku untuk tahun mendatang. Biasanya akhir tahun berlalu begitu saja tanpa perencanaan yang riil tentang satu tahun ke depan, bahkan tanpa perenungan sama sekali untuk tahun yang sudah lewat. Jadi beginilah hidupku yang tanpa perencanaan, asal mengalir saja mengikuti aliran sungai kehidupan. Parah dan payah. Beginilah aku selama ini. Tapi secercah harapan telah terbit dengan warna-warni yang begitu indahnya. Seolah aku diingatkan untuk segera mewujudkan keinginanku yang telah lama terpendam, yaitu menerbitkan buku secara serius. Buku yang ingin kutulis adalah Buku Kumpulan Puisi dan Buku Kerajinan secara serial. Lewat lomba ini aku diingatkan. Terimakasih. Soal penerbitan buku sepertinya aku tak perlu cemas, karena buku bisa diterbitkan secara mandiri atau disebut self publishing, bahkan ada penerbit yang menyediakan fasilitas menerbitkan buku secara gratis.

Selain ingin mewujudkan keinginanku di Tahun 2014 dengan menjadi penulis Buku Kumpulan Puisi dan Buku Kerajinan masih ada beberapa hal lain yang ingin kucapai di tahun mendatang. Untuk lebih jelasnya biarlah aku rinci satu persatu. 


Proyek monumentalku di Tahun 2014 adalah :

         1. Menjadi penulis Buku Kumpulan Puisi dan Buku Kerajinan secara serial
 Tak hanya buku kumpulan puisi, namun aku juga ingin mewujudkan keinginanku yang sudah lama terpendam, yaitu menerbitkan buku  kerajinan secara serial. Sebenarnya sudah lama sekali aku ingin menulis dan menerbitkan buku kerajinan, namun ada saja alasan untuk menundanya. Kali ini aku tidak main-main, aku sudah menuliskannya di sini yang bisa dibaca banyak orang. Jadi bila rencana ini tak kesampaian, aku bisa malu dibuatnya. Aku akan menuntut diriku agar bisa fokus demi terwujudnya impian ini. Fokusku adalah menulis lebih banyak puisi lagi dan mulai menulis tentang kerajinan yang dulu pernah aku geluti.

          2. Membuat cerita pendek (cerpen)
Sepertinya dengan menulis cerita pendek yang notabene adalah fiksi, maka aku bisa berandai-andai menjadi orang lain. Fantasiku bisa dituliskan secara liar. Sampai saat ini belum pernah sekalipun aku mencoba membuat cerpen. Bahkan mencari tahu tentang bagaimana menulis cerpen pun belum pernah kulakukan. Yang jelas belum ada gambaran sedikitpun tentang menulis cerpen. Kupikir tak boleh kalah sama anak remaja yang sudah pintar menulis cerpen. Dan ...... yang jelas gaya bahasa yang kupakai dalam cerpen tetaplah puitis, melankolis dan romantis seperti puisi-puisiku. Istilahku adalah memakai gaya berbahasa puitis dalam cerpen. Aku sangat terkesan dengan salah satu novel karya Andre Aksana yang berbahasa puisi di dalam novel tersebut. Yah, aku telah temukan gayaku sendiri dalam menulis ........ atau ini lebih banyak dipengaruhi oleh keadaanku yang sedang porak poranda seperti ini? Entahlah. Toh gaya bahasa puitis bisa juga digunakan untuk menceritakan keadaan yang sedang berbahagia atau bergembira.


          3. Ini sebenarnya rahasia, tapi tetap akan aku tuliskan di sini, karena aku ingin mewujudkannya di Tahun 2014 mendatang. Aku ingin menikah lagi he he he. Jadi ketahuan deh aku ini makhluk apa. Aku adalah janda merana ha ha ha. Keinginan menikah ada tapi calonnya yang belum ada hu hu hu.
Dengan menikah lagi aku berharap segala keinginanku yang terpendam selama ini bisa diwujudkan. Keinginanku sangatlah banyak karena aku telah tertinggal jauh dibandingkan yang lain. Setelah kemarin mencoba bangkit dari keterpurukan, sekarang berjalan pelan-pelan dan mulai berlari dan berlari siap mengejar segala ketinggalan.

Ketiga proyek monumentalku yang telah kusebutkan tadi harus dapat aku capai dalam Tahun 2014 mendatang. Berusaha dan berdoa sudah seharusnya.
Tuhan mendengar doaku dan Tuhan melihat usahaku, maka Tuhan akan mewujudkan keinginanku. Amin.


Artikel ini diikutsertakan pada kontes unggulan: Proyek Monumental Tahun 2014