Jam tiga dini hari aku terbangun oleh suara sesak nafas yang kelihatannya sangat menyiksa dari rumah sebelah. Seorang kakek yang tinggal sendirian terdengar mengeluh kesakitan. Aku buru-buru mendatanginya. Pintu ternyata tidak terkunci jadi aku bisa langsung masuk untuk melihat keadaannya. Dia duduk di tempat tidur dengan nafas yang terengah-engah. Nampaknya dia suka melihat ada yang datang memberi pertolongan pertama.
Buru-buru aku menuju dapur, mengisi ceret dengan segelas lebih air dan memanaskannya. Kutuang sedikit serbuk teh ke dalam cangkir besar kemudian setelah air mendidih, aku menuangkan air panas ke dalamnya. Aku juga menyiapkan sebuah gelas diisi sesendok kecil gula. Setelah beberapa menit jadilah segelas teh panas dengan manis sedang. Kalo manis-manis takut diabetes, katanya. Aku menaruh teh tersebut di meja kecil di dekat tempat tidur dan mempersilahkan minum.
Hari masih sangat gelap belum nampak aktifitas orang, maklumlah sekitar jam tiga lebih sedikit. Aku mendatangi asisten yang biasa menemaninya dan mengurus segala keperluannya siang hari sampai jam sebelas malam. Tidak jauh dari rumah, letaknya. Tapi sayang pintu gerbangnya dikunci. Aku panggil-panggil tak ada sahutan. Ya lebih baik aku pulang sajalah.
Kemudian ketika dari masjid sudah terdengar ada aktifitas, aku mendatangi rumah asistennya lagi, kali ini dia mendengarku. Tapi sayang dia bilang:"Biar saja mbak memang sudah biasa begitu". Masak sih? Biasa sesak nafas kesakitan begitu? Aku sebagai pendatang baru di lingkungan itu tak begitu mengerti. Aku pulang dan sampai rumah menghidupkan laptop, online. Aku tak bisa tidur sampai pagi menjelang. Aku sangat mengkhawatirkan kesehatannya.
Paginya sepulang mengantar sekolah Dinda, aku lihat di HP-ku ada laporan tentang pemenang GA-nya Pakdhe Cholik. Kok pengumuman pemenang sampai ada laporannya masuk ke HP segala. Barangkali aku salah satu pemenangnya.
Saat aku online, ternyata benar saja, aku termasuk salah satu dari keenam pemenangnya. Hadiahnya sebuah buku berjudul Woman Netpreuner. Wah kayaknya bagus nih buku.
Tadi siang, bukunya sudah sampai ke rumah, padahal kemarin aku baru memberi alamatku lho. Cepet banget proses pengirimannya. Barangkali karena purnawirawan TNI jadi ya sudah terbiasa gerak cepat dan tentu saja disiplin. Makasih ya Pakdhe Cholik. Buku yang sangat cocok untukku, seakan mengingatkanku untuk kembali menekuni bisnis online yang sejenak terlupakan.
Ini adalah awal yang baik bagiku yang memang ingin menjadi penulis yang baik dan juga sukses berbisnis secara online.