Friday, May 29, 2015

Tentang Pria Ini

Tentang Pria Ini


Barangkali memang aku tak cukup berharga bagimu. SMS2ku tak kau balas. Kau tak hiraukan aku, padahal kemarin kau janji akan datang ke Solo. Bukankah jarak Surabaya - Solo cukup dekat? Cukup ditempuh sekitar lima jam perjalanan darat. Kamu bawa mobil sendiri kan?

Bukankah kamu bilang cuti di tanggal 28 dan 29 Mei ini? Atau saat cuti pun kamu disibukkan dengan pekerjaanmu? Aku tahu Sabtu - Minggu pun kamu bekerja di luar jam kerja tentu saja. Bila demikian, mengapa tidak kau katakan saja terus terang? Aku menunggumu sejak kemarin bahkan di dua kesempatan janji datang pun kau ingkari.

Saat lebaran tahun lalu dan saat Natal tahun lalu aku sangat kau kecewakan karena ingkar janji. Dan, tanpa ada kabar sedikit pun darimu. Kau abaikan aku begitu saja, padahal aku sangat mendambakan saat2 bertemu denganmu. Kita belum pernah bertemu, sayang.

Betapa begonya aku, aku hanya bisa memikirkanmu tidak yang lain, padahal begitu banyak yang menawarkan cintanya untukku. Aku tak bisa menerima mereka, entah kenapa. 
Aku juga tak memberi harapan2 palsu pada mereka, kasihan bila mereka diberi harapan palsu. Tetapi mengapa kamu tega memberiku berbagai harapan palsu? 
Sampai kapan aku harus bersabar, seperti permintaanmu? 
Di mana kamu saat ini? Bersama siapa kamu saat ini? Sedang apa kamu saat ini?

Badanku lemas karena hal ini, seolah harapan sirna semua. 
Lebih banyak waktu kuhabiskan untuk tidur agar tak lagi memikirkanmu.

Kuserahkan semua pada kebijaksanaan Tuhan saja. 
Aku pasrah pada kehendak Tuhan saja. 
Aku sudah cukup berusaha tentang hal ini. Kesabaranku pun terbatas.

0 comments: