Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Sunday, February 15, 2015

Rasa Yang Hanya Padamu

#rangkaiankataromantis

Bertahun telah berlalu, hari berganti dan jam yang berdetak. Rasa ini tetap sama. Meski apa yang terjadi, tak ada yang bisa mengubahnya. Ia tinggal di sana, menetap dan tak mau pergi. Rasa ini hanya padamu.. ya hanya padamu, di sana.

Sering aku ingin menghapus namamu dari ingatanku dan membuangmu dari dalam hatiku, namun aku tak bisa. Kamu masih saja lekat di dasar hatiku dan tak mau pergi. Bagaimana cara aku bisa mengusirmu dari hatiku? Katakan...


Meski beberapa kali kau ingkari janjimu untuk bertemu denganku di sini, namun rasa ini masih tetap ada dan seolah tak terjadi sesuatupun yang menyakitiku. Bagaimana mungkin kau ingkari janji-janjimu sendiri? Mengapa kamu bisa setega ini padaku? Aku tak merasa bersalah apapun, aku hanya mencintaimu. Salahkah aku? 


Aku tak mengerti mengapa rasa ini menjelma kala kupandangi kamu pertama kali, yang hanyalah gambar profil. Sudah gilakah aku? Barangkali, karena aku begitu memujamu. Lebih dari dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk memendam rasaku padamu. Aku tahu bahwa kamu hanyalah makhluk maya yang tak berwujud nyata. Jadi mengapa aku mencintaimu yang maya? Oh Tuhan, mengapa ini terjadi padaku? 


Telah kucoba untuk menjalin cinta dengan pria lain, namun itu tak bisa mengusirmu dari dalam hatiku. Rasa sayangku masih untukmu, rasa yang masih tetap sama seperti pertama kali kita berbincang. 

“HALLO”, kuingat itulah kata pertama darimu yang mengejutkanku, yang membuat seluruh nadiku berhenti sejenak mengalirkan darah, yang membuat mataku berbinar, yang membuat semangat hidupku kembali. Ah kamu!

Aku kangen kamu, itu sudah pasti. Kuharap Tuhan berbaik hati berkenan mempertemukanku denganmu, di sini. Terima kasih kamu telah menjadi sahabat mayaku selama ini. Maya, terkadang tanpa kata hanya isyarat yang hanya kita yang tahu. Hatiku bersorak melihat kamu ada. Begitupun sudah cukup, terkadang.


Hujan gerimis di malam Valentine ini, kuucapkan HAPPY VALENTINE untukmu.
 


Solo, 14 Pebruari 2015

Friday, February 13, 2015

Aku Merindukanmu Pagi, Siang, Malam



Rasanya aku ingin menaruh kamu di hatiku 
Agar aku bisa membawamu ke manapun aku pergi 
Dengar detak jantungku yang tak henti memanggil namamu 
Dan lihat bagaimana perasaanku yang hanya padamu 
Kenapa hanya padamu? Anak kemarin sore 
Oh tidak, kamu dewasa, lebih dewasa dari aku 
Entah pesona apa yang kau bawa hingga aku terpana 
Tak henti aku merindukanmu pagi, siang, malam 
Bilakah kita dapat bersua? Janji tanpa kau ingkari 
Betapa sakit bila angan yang telah kau lambungkan 
akhirnya kau biarkan terjatuh

Kangen Ini Masih Untukmu




 Ada rasa kangen yang menyelinap di hatiku 
Kangen ini masih untukmu, di sana 
Meski belum pernah sekalpun kutemui kamu 
Rasa ini masih kental untukmu 
Meski kau lukai aku waktu demi waktu 
Meski kau abaikan aku hari demi hari 
Meski janjimu tak pernah kau tepati selama ini 
Rasa kangen ini masih tertuju padamu 
Sebuah rasa yang aku sendiri tak tahu 
Mengapa dan mengapa begitu setia dambakanmu 
Aku kangen sayang ... 
Kapan ketemu? 
Aku masih menunggumu sayang ... 
Kugapai-gapai kamu betapa jauhnya tak teraih 
Aku sudah lelah menant kehadiranmu 
Bila kamu hanya iseng, mengapa setega ini? 
Tolong rekatkan kembali hatiku yang berserak 
Aku hanya inginkan dirimu hadir di sini 
Aku menunggumu sayang ...

Saturday, February 7, 2015

Nasehat Bob Sadino




Wejangan alm. Bob Sadino (1933-2015)
• Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi rendah hati, ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan.
• Obat dan vitamin bukan jaminan hidup sehat. Jaga ucapan, jaga hati, istirahat cukup, makan dengan gizi seimbang dan olahraga yang teratur, itulah kunci hidup sehat.
• Rumah mewah bukan jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan, itulah kunci keluarga bahagia.
• Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, berbagi, dan saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup.
• Kaya raya bukan jaminan hidup terhormat. Tapi jujur, sopan, murah hati, dan menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.
• Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak sahabat. Tapi setia kawan, bijaksana, mau menghargai, menerima teman apa adanya dan suka menolong, itulah kunci banyak sahabat.
• Kosmetik bukan jaminan kecantikan. Tapi semangat, kasih, ceria, ramah, dan senyuman, itulah kunci kecantikan.
• Satpam dan tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Hati yang damai, kasih dan tiada kebencian itulah kunci ketenangan dan rasa aman.
• Hidup kita itu sebaiknya ibarat “bulan & matahari”—dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar. Dihargai orang atau tidak, ia tetap menerangi. Diterimakasihi atau tidak, ia tetap “berbagi”.
• Jika Anda bilang Anda susah, banyak orang yang lebih susah dari Anda. Jika Anda bilang Anda kaya, banyak orang yang lebih kaya dari Anda. Di atas langit, masih ada langit. Suami, istri, anak, jabatan, harta adalah "titipan sementara". Itulah kehidupan.
• Nikmatilah hidup selama Anda masih memilikinya dan terus belajar untuk bersyukur dengan keadaanmu! Karena Anda tidak akan tahu kapan Sang Pemilik Raga akan datang dan mengatakan pada Anda, “Ini saatnya pulang!”—memaksa Anda meninggalkan apa pun yang Anda cintai, dan Anda banggakan, serta sombongkan.
Luar biasa!! Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

Wednesday, February 4, 2015

Rasaku Yang Kau Abaikan



Rasa itu kian lama kian hilang tak berbekas 
Rasa itu kubiarkan meruap begitu saja 
Tersapu oleh hembusan angin yang berlalu 
Entah ke mana angin akan membawa rasaku 

Rasaku padamu telah jenuh oleh keabaianmu 
Rasa yang tak kau beri arti itu telah begitu lelah 
Inilah arti penantian yang tak kunjung kau penuhi 
Jemu, lelah, marah, cemburu beradu jadi satu 

Sekian lama tlah kutambatkan rasaku hanya padamu 
Namun kau tak pernah paham, kau tak pernah peduli 
Jadi apalah arti rasaku ini bagimu? Memuakkankah? 
Kini aku undur diri dan membuang rasaku padamu