Hari Valentine biasa diperingati setiap tanggal 14 Pebruari di berbagai belahan dunia. Begitu juga yang terjadi di Indonesia, meskipun sebagian pihak menolak bahkan mengecam Hari Valentine. Ada baiknya bila kita sejenak mengetahui sejarah dari lahirnya Hari Valentine itu sendiri.
Sejarah ini bermula di Roma pada abad ke-III pada saat kerajaan dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal dengan kekejamannya. Kaisar Claudius mempunyai keinginan untuk mempunyai pasukan militer yang besar dengan melibatkan seluruh pria di kerajaannya.
Keinginan kaisar tersebut tidak didukung oleh rakyatnya. Para pria tidak ingin meninggalkan kekasihnya dan keluarganya, juga tidak ingin terlibat perang.
Namun ambisi kaisar sangat kuat, maka dibuatlah peraturan yaitu dilarang adanya pernikahan. Kaisar berpendapat bila tidak menikah maka para pria akan mau diajak bergabung di kemiliteran.
Peraturan tersebut ditentang keras oleh seorang pastor bernama Valentinus. Pastor Valentinus tetap menjalankan tugas menikahkan pasangan-pasangan muda secara diam-diam.
Kaisar Claudius mengetahui pemberontakan tersebut, tetapi Pastor Valentinus tidak takut. Pernikahan tetap dilakukan secara diam-diam di sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Pada suatu malam ketika Pastor Valentinus hendak memberkati sebuah pasangan muda yang akan menikah, Kaisar Claudio menangkapnya dan menjebloskannya ke penjara dengan vonis hukuman mati.
Di penjara, Pastor Valentinus banyak dikunjungi orang-orang yang mendukung aksinya dengan cara melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara.
Dukungan yang lebih nyata diberikan oleh seorang gadis, putri si penjaga penjara. Gadis ini percaya akan adanya cinta kasih dan mengembalikan semangat sang pastor. Mereka sering berbicara lama.
Pada akhirnya Pastor Valentinus dihukum mati dengan cara dipenggal kepalanya. Pada hari kematiannya, Pastor Valentinus memberikan sebuah surat kepada gadis, putri si penjaga penjara, dengan tertulis "Dengan Cinta dari Valentine-mu".
Segalanya menjadi berubah berkat surat itu. Mereka menganggap Pastor Valentinus sebagai pejuang cinta. Hingga hari ini setiap tanggal 14 Pebruari diperingati sebagai Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang.
Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Pebruari 496 M sebagai hari peringatan terhadap Santo Valentinus. Paus Gelasius memasukkan Hari Valentine ke dalam kalender perayaan Gereja Katolik. Namun pada tahun 1969 perayaan tersebut dihapuskan dari kalender gereja dan dinyatakan sebagai tidak memiliki asal muasal yang jelas. Oleh karena itu gereja melarang Valentine's Day atau Hari Valentine dirayakan umatnya. Meskipun demikian sampai sekarang Valentine's Day atau Hari Valentine tetap dirayakan terutama oleh pasangan-pasangan muda baik oleh umat Katolik maupun oleh umat pada umumnya di berbagai belahan bumi.
Inilah sejarah Hari Valentine yang sebenarnya.
Catatan :