Thursday, June 4, 2015

Menemukan Komunitas Baru


Komunitas sangat penting artinya bagi keberadaan dan bahkan kesuksesan seseorang. Terkadang kesuksesan seseorang ditentukan juga oleh lingkungannya. Kalau lingkungannya pemalas jadi pemalas, kalau lingkungannya giat bekerja jadi ikutan giat bekerja juga. Itulah mengapa aku sangat senang mendapati suatu komunitas ini. Beberapa udah aku kenal secara langsung pria maupun wanita, sampai tukar-tukaran nomor HP segala. 

Ini terjadi semalam di sebuah seminar tentang keuangan, di sebuah hotel. Dan, beberapa dari kami sepakat mengikuti seminar lanjutannya. Kami akan mendaftar langsung di hari H nya. Untuk itu kami perlu berkoordinasi agar bisa datang berbarengan dan nego soal harga tiketnya. Kami berharap mendapatkan harga yang spesial murah, tentu saja. 

Barangkali saja kami, peserta seminar tadi mempunyai masalah yang sama tentang keuangan. Dan, kami berharap bisa mendapatkan cara untuk mengatasi berbagai masalah keuangan yang berbeda dalam seminar tadi. Tapi akan lebih baik hasilnya bila kami mengikuti seminar lanjutannya.

Tadi malam, kedua pembicara sangat menarik dalam menyampaikan buah pikirannya tentang masalah keuangan. Kami sering tertawa karena omongannya lucu dan mengena. Barangkali juga kami lebih banyak menertawakan diri sendiri. Pokoknya mereka itu pembicara yang menarik dan menimbulkan rasa penasaran yang amat sangat. 

Aku sangat berharap dengan mengikuti seminar lanjutannya, maka hal-hal yang berhubungan dengan masalah keuangan akan berubah. Aku berharap kondisiku perekonomianku akan membaik, bisa berusaha dengan baik dan memenuhi segala kebutuhan dengan mudah. 

Mau tak mau aku juga harus bisa menjadi laki-laki si pencari uang di keluarga ini. Dulu pun aku juga melakukan hal yang sama sebenarnya. Kontribusi dari suami waktu itu sangat minim. Seolah segala beban keuangan keluarga dibebankan padaku. Pantas saja bila kemudian aku tak sanggup lagi menanggungnya. Usahaku pun terpuruk tanpa dia membantuku agar bisa bangkit lagi.Dia belum pernah dia ikut membayar KPR sekalipun. KTA yang tiba-tiba datang pun malah membebaniku dalam hal cicilan. Cicilan KPR ditambah cicilan KTA membuatku terpuruk langsung. Terpaksalah rumah yang masih dalam masa kredit aku jual murah ke tetanggaku. Pikiran orang yang sedang bermasalah tentu saja tidak normal cara berpikirnya dan cenderung emosional dalam tindakannya, seperti menjual rumah di bawah harga pasar tersebut. Hal itu aku lakukan karena aku sudah tidak tahan dengan telpon-telpon dari debt collector yang bicara kasar dan menjatuhkan harga diriku. 

Aku sangat optimis usaha baru yang akan aku jalankan sangat menjanjikan keuntungan yang besar. Ditambah pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang akan aku ikuti di seminar nanti, tentu akan membuatku semakin nyaman dalam memenuhi segala kebutuhan keluarga. Maka dari itu aku harus masuk ke komunitas itu. Tentang beaya seminar lanjutannya harus aku ada-adakan atau usahakan. Ini aku anggap sebagai kesempatan emas untukku. 

Dengan aku masuk komunitas tersebut, maka bila suatu saat aku menghadapi masalah keuangan maka aku bisa berkonsultasi dengan mereka atau salah satu dari mereka berdua, para pembicara itu. Aku merasa sangat optimis dengan masa depanku. Tak kusangsikan lagi masalah keuanganku. Bener lho! 

Yang membuatku semakin optimis adalah mereka berdua adalah juga pengusaha yang pernah jatuh bangkrut. Aku juga sering mendengar para pembicara seminar yang pengusaha dan pernah bangkrut juga. Bila mereka dapat bangkit lagi usahanya dan menjadi semakin berkembang maka pantas diacungi jempol. Dan, dari data si pembicara didapatkan bahwa dari semua UKM hanya 50% yang bisa bertahan sampai 2 tahun; hanya 5% UKM yang dapat bertahan sampai 5 tahun dan hanya 2% UKM yang dapat bertahan sampai 10 tahun. Hal ini dikarenakan para UKM mendapatkan modal dari meminjam dan terbeban oleh angsurannya.

Semoga saja temanku segera bisa mengantarku ke kota dimana pabrik pakan berada sehingga aku bisa memulai usaha baruku. Udah tak sabar nih. Aku pun berharap segera dapat membeli rumah lagi, yang layak tentu saja. Syukur-syukur ada lahan dimana aku bisa membuat toko dan tempat beternak kucing untuk usahaku. Akupun berharap mantan suami segera melunasi janjinya. Dengan uang itu aku akan membeli sebuah mobil untuk keperluan usahaku. Karena aku tinggal di dalam perumahan, maka aku mengalah dengan memberi layanan pesan antar pada para pelanggan/pembeli. Untuk itulah mobil dibutuhkan. 

Semoga Tuhan berkenan mengabulkan semua maksud baikku. Amin.

0 comments: