Monday, July 1, 2013

Obat

Kritikan adalah ibarat obat yang meski terasa pahit dan pedas namun dapat menyembuhkan atau menyadarkan orang dari kesalahannya.
(Rosalia Sus) 

Tidak semua orang bisa menerima kritik dengan lapang dada. Biasanya orang menjadi marah atau tersinggung dengan kritikan. Pada mulanya memang demikian, namun bila sudah diresapi dan dipahami kemungkinan orang akan sadar juga bahwa kritikan tersebut benar adanya. 

Yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana bila kritikan itu diperuntukkan untuk orang2 yang lebih tua atau yang dituakan?
Sangat sulit menyampaikannya, meski dalam bahasa yang sudah dibuat sesopan mungkin. 
Bisa2 hubungan malah menjadi retak karenanya.
Tetapi demi maksud baik, terkadang kritikan memang harus disampaikan. Kritik membangun tentu saja. 
Kritik membangun adalah tanda bahwa kita peduli, dan bukan bermaksud menjatuhkan martabatnya. Tapi kebanyakan tidak bisa atau tersinggung menerimanya, bila demikian mungkin kritikan tidak perlu disampaikan. Biar orang2 tersebut sadar dengan sendirinya saja. Tapi bagaimana bila sampai mati belum sadar juga akan kekeliruannya?  Serahkan pada Tuhan saja kalo begitu.


0 comments: