Friday, October 24, 2014

Masih Menyimpan Akar Kepahitan

Masih Menyimpan Akar Kepahitan

Barangkali aku masih menyimpan akar kepahitan itu. Namun bukannya aku mendendam atau hal negatif lainnya, aku hanya sedang menunggu dia memenuhi semua janjinya padaku. Selama janji-janjinya itu belum terwujud maka aku masih menyimpan akar kepahitan itu. Aku sudah berusaha untuk mengerti tapi bagaimana dengan kebutuhan diriku yang masih saja diingkarinya? Maka dari itulah aku terpaksa masih menyimpan akar kepahitan. 

Seakan tak rela bila dia ingkari janjinya itu sementara hidupku masih tergolong berkekurangan, apalagi bila dia hidup dalam kemewahan dan suka berfoya-foya bersama teman-temannya. 

Barangkali inilah penyebab aku menderita hipertensi, kolesterol dan asam urat, stress dan detak jantung yang sepertinya aneh. Hasil periksa kemarin : hipertensiku 130/90, kolesterol 241 seharusnya di bawah 200, dan asam urat 6,3 seharusnya di bawah 6. Menyimpan akar kepahitan dalam hidup dapat menyebabkan antara lain penyakit-penyakit tersebut. Ini menurut artikel ini.

Sakit hati dan merasa diperlakukan secara tak adil itulah bentuk akar kepahitan yang masih kupendam. Terkadang aku menarik nafas dalam-dalam untuk mengusir segala kepahitan itu. Aku ingin membuang kepahitan sampai seakar-akarnya, tapi aku masih menunggu sampai dia penuhi semua janjinya padaku. Atau dengan cara lain aku bisa membuang semua kepahitan itu bila aku mendapatkan jodoh yang bisa mengganti memenuhi semua itu. 

Memang benar bahwa hal yang paling sulit dilakukan di saat hati disakiti adalah memberikan pengampunan. Padahal Tuhan telah mengajarkan tentang Doa Bapa Kami dimana kita harus bisa mengampuni orang lain agar kita pun dapat diampuni oleh Tuhan. Selama kita tak dapat mengampuni orang lain, maka selama itu juga Tuhan tak akan mengampuni dosa dan kesalahan kita. 

Saat ini bagiku memberikan pengampunan untuk masalahku ini dan kebutuhan akan hidup yang lebih baik seolah saling bertentangan. Aku sangat berharap bahwa Tuhan sudi untuk membantuku memecahkan masalahku ini secepatnya. 

Sungguh aku tak pernah membenci siapa pun, aku hanya tak suka dengan perilakunnya. Rasanya aku telah mempermudah perceraian seperti yang dia mau, tetapi aku seolah menjadi terjerembab karena keegoisannya yang seolah tak mau tahu tentang nasibku dan anakku. Hanya Tuhan sajalah yang dapat mengubah perilaku dan pemikirannya. 

Tuhan, tolong bantu aku dalam masalahku dengan mantan suamiku. 
Tuhan, ampuni segala kebodohanku selama ini.
Mohon kabulkanlah doaku ya Tuhan.
Terima kasih Tuhan. Amin.

Related Posts:

  • Sekeranjang Anggur Bila aku kangen, aku sempatkan mampir ke rumahmu. Rumahmu terbuka untukku karena kamu adalah temanku Namun sudah sebulan lebih tak lagi kujumpai kamu Yang ada hanyalah foto-fotomu yang terpasang di dinding rumahmu juga jejak… Read More
  • Hari Penghakiman Menunggu hari penghakiman tiba rasanya lama sekali Padahal cuma tinggal menghitung hari dalam hitungan jari Sebentar lagi aku terlepas dari "penjara", penjara tanpa jeruji besi Sebentar lagi aku terlepas dari "pasungan", p… Read More
  • Keluh Kesahku Tuhan, Aku ingin berkeluh kesah kepadaMu ya Tuhanku Mengenai perasaan-perasaanku yang selalu saja salah dalam mencinta Kucintai dua pria yang salah belakangan ini Salah satunya memang telah menceraikanku Aku merasa tak ta… Read More
  • Sekali Saja Bila masih ada waktu Kuingin bertemu kamu Meskipun cuma sekali saja Setelah itu kita saling melupakan  Kembali pada jalan masing-masing Jarak kita memanglah jauh Namun usahakan bisa bertemu Meskipun itu cuma sekali se… Read More
  • Aku dan Waktu Kemarin Betapa waktuku tlah terbuang sia-sia Namun Itulah pembelajaran hidup yang mesti kulalui Agar Aku lebih bisa memaknai hidup menjadi lebih baik Kuberjanji Takkan terulang lagi masa-masa lalu di masa depanku … Read More

0 comments: