Saturday, March 30, 2013
Friday, March 29, 2013
3 Hari lagi
Akhirnya saat itu akan tiba juga, 3 hari lagi
Kenapa ada perasaan aneh menjelang hari itu?
Senin, 1 April 2013 entah apa yang akan terjadi
Akankah aku sanggup menghadapi semua ini?
Ya Tuhan, mohon dampingi aku pada saat itu nanti
Hari ini Jumat Agung sebentar lagi Paskah
Itu artinya dia libur Jumat, Sabtu dan Minggu
Dia libur 3 hari tapi dia tidak pulang
Sekarang adalah hari-hari akhir dari keutuhan keluarga ini
Tidakkah dia ingin menikmati keutuhan bersama keluarga ini?
Meskipun untuk yang terakhir kali? Kukira tidak
Keluarga ini memang sudah hancur berkeping-keping sejak lama
Aku dan anak kami sudah tak lagi berarti baginya
Dia memang sudah terbiasa dengan kebebasannya
Sementara aku masih saja setia
Beberapa kali kucoba tak setia tapi aku tak sanggup
Aku belum menemukannya
3 Hari lagi, betapa sungguh mendebarkan bagiku
Thursday, March 28, 2013
Saat Berpisah
Bunyi ketukan palu tiga kali
Menggema keras sampai keluar ruangan
Orang-orang terdiam ..........
Sunyi ....... seolah menekuri nasib sendiri-sendiri
Bunyi ketukan palu tiga kali
Bagai algojo yang baru saja menjagal pesakitan
Satu hati terkulai ................
Lunglai ...... layu ....... mati
Tentang Hatiku
Memang harus kutempuh cara ini
Tapi mengapa hatiku gamang?
Berpihak pada siapakah hati ini?
Harusnya berpihak pada diriku
Tapi mengapa hatiku lebih tertarik pada orang-orang
yang sesungguhnya telah melukai hatiku?
Memang harus kutempuh cara ini
Kuteguhkan niatku agar bisa menjalaninya
Betapa selama ini hatiku telah mengabaikan
dan menelantarkan diriku sendiri
Hatiku lebih sibuk memperhatikan sosok-sosok lain
yang sesungguhnya telah mengabaikan dan
menelantarkan diriku dan terlebih hatiku
Mengapakah hatiku lebih suka menyayangi
orang-orang yang tak peduli padaku?
Sudah terlalu sering hatiku dilukai
Tapi mengapa hal itu tak jua membuat hatiku jera?
Seluas samuderakah hatiku?
Memang harus kuakui, aku mempunyai
hati yang lebih suka menyayangi orang lain
hati yang tidak bisa membenci orang lain
hati yang selalu memaafkan orang lain
hati yang tak akan tega melihat orang lain menderita
Semua ini kusadari
Hanyalah akan lebih menyiksa hatiku saja
Juga membuat diriku semakin menderita
Memang harus kutempuh cara ini
Cara hidup baru yang akan membuatnya tercengang
Cara hidup baru yang akan membuat orang lain
tak menduganya
Semoga hatiku mau kuajak menempuh jalan seperti ini
Wednesday, March 27, 2013
Sekeranjang Anggur
Bila aku kangen, aku sempatkan mampir ke rumahmu.
Rumahmu terbuka untukku karena kamu adalah temanku
Namun sudah sebulan lebih tak lagi kujumpai kamu
Yang ada hanyalah foto-fotomu yang terpasang di dinding rumahmu
juga jejak-jejak aktivitasmu kemarin
Ingin rasanya bisa duduk-duduk di beranda rumahmu
sambil ngopi atau ngeteh dan ngobrol bercanda seperti dulu
Aku tahu kamu tak suka kubawakan sekeranjang cinta
Biar kali ini kubawakan sekeranjang anggur saja
untuk kita teguk anggur yang memabukkan ini
karena kita adalah teman dekat
Sampai kini aku tak habis pikir,
kenapa kamu hindari pertemuan denganku
Apakah aku begitu menakutkan bagimu?
Aku tak akan mengambil apapun darimu
Percayalah
Aku tahu, kamu langsung menyelinap masuk ke kamarmu
begitu melihat kehadiranku
Tentu saja aku tak berani mengetuk pintu kamarmu
atau memanggil namamu, karena aku takut
kamu tak akan menemuiku
Tegur sapa sudah lama tidak kita lakukan,
sejak peristiwa itu
Tapi di luar semua ini, aku tahu kamu suka mengintip
dari balik tirai kamarmu tentang segala aktivitasku
Sebaiknya kita ngobrol di beranda saja
sambil membicarakan masalah kita