Monday, April 7, 2014

SIKAP TERHADAP KRITIKAN

Sikap Terhadap Kritikan


Mengritik tak sama dengan menuduh
Mengritik tak sama dengan membenci
Mengritik adalah demi kebaikan
Berharap yang dikritik bisa berubah 

Kurasa selama ini aku menerima dengan lapang dada setiap kritikan jenis apapun. Biasanya aku akan berdiam diri dulu memeriksa ke dalam hati, benarkah seperti yang orang katakan kepadaku? Jadi aku tak pernah langsung “mencak-mencak” tak karuan, apalagi sampai membenci orang tersebut. 

Bagiku, kritikan jenis apapun baik yang membangun maupun yang menjatuhkan aku anggap sebagai petunjuk untuk memperbaiki diri. Kritikan yang membangun tentu dimaksudkan agar aku menjadi lebih baik. Sementara kritikan yang menjatuhkan aku anggap bahwa orang tersebut merasa iri dengan apa yang aku dapat. Selalu berpikir positif adalah kuncinya. 

Akan tetapi ada orang yang sama sekali tidak bisa menerima kritikan. Kritikan baginya adalah sama dengan memusuhinya atau membencinya. Kemudian yang dilakukan adalah pembelaan diri baik terhadap dirinya sendiri maupun pembelaan terhadap kelompok, teman atau keluarganya. Dia tetap merasa diri yang paling benar. Dia merasa orang lain yang mengritiknya adalah juga telah menuduhnya.  Itu salah besar.

Ingatlah bahwa setiap orang mempunyai kemungkinan untuk berbuat salah, baik yang disengaja maupun yang tak disengaja. Maka dari itu, berterima-kasihlah apabila ada orang yang memperingatkan. Itu merupakan bentuk lain dari perhatian. Rasakanlah kebenaran kata-kata itu. Bila itu memang benar, maka segera perbaiki diri, misalnya dengan mengikuti petunjuk dari orang itu. 

Bila ada orang yang dikritik sampai berulang kali, ini menandakan bahwa orang tersebut perlu mawas diri. Bila merasa tidak bersalah, cobalah bertanya pada pihak lain yang netral, misalnya teman. Mintalah teman untuk mengoreksi dirinya, benarkah apa yang dikritikkan tersebut. Terima kritikan dengan lapang dada.

Aku tak habis pikir dengan orang-orang yang tak bisa berubah, meskipun sudah diperingatkan oleh orang lain. Tetap tak mau menyadari diri adalah tindakan bebal. Kita tak bisa melihat diri kita sendiri, tapi orang lainlah yang bisa melihatnya. Ibaratnya kritikan orang lain yang terlahir dari pandangan orang lain itu anggaplah sebagai cermin diri. Berterima-kasihlah pada orang yang memberikan kritikan yang bersifat membangun. 

Artikel Terkait :

Related Posts:

  • Makna Lebaran Bagi Kita Sendirian di rumah bangun agak siang. Solat Ied berkumandang, aku buru-buru mandi. Laptop lebih menarik bagiku daripada berdandan. Eh ada tetangga yang mengetuk pintu yang belum aku buka. Tetanggaku mengantar seperangkat … Read More
  • Menghalau Galau Galau adalah sebuah perasaan yang sangat tidak nyaman, siapa pun tak mau dihampiri oleh sang galau. Namun bila galau menghampiri, entah karena dikecewakan, patah hati, kenyataan tak sesuai dengan harapan , dan sebagainya, … Read More
  • Hemat Ala Aku   Yang akan kutulis di sini adalah Hemat Ala Aku, jadi ini adalah caraku berhemat yang tentu saja berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.  Mengingat aku adalah seorang single parent dengan satu anak ya… Read More
  • WASPADAI ANGIN DUDUK Inilah mengapa ada orang yang tadinya sehat-sehat saja, kedapatan meninggal secara mendadak di saat tidurnya.  Semoga informasi ini bermanfaat. Anda dapat menyelamatkan nyawa seseorang dengan share cerita teman… Read More
  • Surga Belanja di Solo : Beteng Trade Center (BTC) Beteng Trade Center (BTC) BTC atau Beteng Trade Center Solo merupakan salah satu pusat perdagangan di Solo yang sudah terkenal sejak tahun 1992. Pusat perdagangan yang dikelola oleh PT Andalan Propertindo ini terletak di… Read More

0 comments: