Gambar aku ambil dari sini. |
Tadi tetanggaku main ke rumah, dan di antara obrolannya dia
bercerita tentang seorang tetangganya wanita yang telah berumur 70 tahun
menikah lagi. Besar-besaran katanya, juga diadakan pengajian. Katanya, wanita
yang 70 tahun yang seorang guru ini masih terlihat awet muda, putih mulus
terawat. Sekarang wanita ini dibawa oleh suami barunya keluar negeri. Aku terperanjat mendengar ceritanya, bagai
tersengat aliran listrik. Bayangkan wanita berumur 70 tahun menikah lagi
dirayakan besar-besaran. Lalu dia
bilang: ”Njenengan ampun kalah mbak”. “Kamu jangan kalah mbak”. “Iya” jawabku
pasti.
Di acara Golden Ways, seorang wanita bertanya pada Pak Mario
Teguh dengan pertanyaan yang kurang lebih sama. Dia bilang ibunya yang telah
berumur 70 tahun ingin menikah dengan seorang pria yang sama-sama telah tua.
Pria ini pernah melamar si wanita sewaktu masih remaja, tetapi ditolak si
wanita. Dan, ternyata si pria masih menyimpan cintanya selama puluhan tahun.
Begitu ada kesempatan, si pria melamar si wanita yang sudah berumur 70 tahun,
sama-sama sudah tua. Mendengar cerita ini aku bagai tersengat aliran listrik untuk
yang kedua kalinya. Aku kaget dan terperanjat, tapi cepat merenungkan.
Kalo yang sudah berumur 70 tahun saja Tuhan masih memberikan
jodoh untuknya, tentu untukku yang beberapa puluh tahun di bawahnya sudah pasti
Tuhan juga sediakan jodoh untukku. Yang menjadi masalah adalah siapakah
gerangan jodohku itu? Eng ing eng ........ Siapa ya? Terus terang aku belum
mengetahui rahasia Tuhan ini. Ingin mendapatkan bocoranNya sedikit saja, tapi
ya belum mendapatkan juga. Bila aku bertanya pada hatiku ........ hmm ......
Ajari aku jatuh cinta
Hampir dua tahun aku memendam cinta yang kukira salah. Aku
sangat letih dengan perjalanan hatiku kini. Bila bukan yang sekarang berada
jauh di dalam lubuk hatiku ini, lalu siapa ya? Kunanti dan selalu kunanti
seseorang untuk dapat menggantikan kedudukannya di hatiku. Terus terang sampai
saat ini belum ada. Entah Tuhan menyembunyikannya di mana.
Aku merasa tak tertarik pada siapa pun, mungkin ini salahku.
Tapi bukankah hati tak bisa disalahkan? Jadi bagaimana sebaiknya? Bisakah ajari
aku untuk mudah jatuh cinta? Aku memiliki hati yang “keukeuh”, berpendirian
kuat, keras kepala, Tak semudah itu untuk menggantikan si penghuni hatiku.
Telah kucoba untuk tertarik pada yang, tapi gagal. Hatiku kembali dan kembali
lagi mencintai yang ini.
Dari manakah datangnya cinta? Atau ke manakah jalan menuju
cinta? Ada orang bilang cinta datang dari perut, maksudnya lewat makanan, ada juga
yang bilang cinta datang dari pandangan pertama, dari kebiasaan, dan
sebagainya. Bagiku sendiri, cinta itu datangnya dari pandangan pertama.
Barangkali ini pendapat yang salah. Entah mengapa terlalu lama cinta berada di
hati ini, untuknya. Sebuah cinta yang tak terjawab atau belum terjawab.
Jika semua usahaku ini salah, tolong ...........
ajari aku jatuh cinta
0 comments:
Post a Comment