Solo atau Surakarta adalah sebuah "kampung" yang indah. Betapa tidak, Solo dinyatakan sebagai kota besar terbaik kedua dalam hal penataan ruang. Ada sejumlah keunggulan dari kota Solo yang tidak dimiliki kota lain, yaitu keberhasilan memindahkan pedagang kaki lima dari kawasan hijau dan penghuni bantaran sungai dengan cara relokasi.
Program Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) 2011 dengan tajuk "langit biru" menampilkan kota Solo sebagai potret indah kota teladan, menjadikan Solo sebagai ikon terbaiknya. Solo tampil dengan kualitas udara terbersih di Indonesia.
Adapun yang dinilai "langit biru" adalah manajemen lalu lintas kota, kualitas bahan bakar, hasil uji emisi kendaraan bermotor yang beredar di kota bersangkutan, dan kualitas udara di jalan rayanya. Sedangkan parameter tambahan yang menjadi dasar penilaian, salah satunya adalah penataan kota. Solo menjadi pemenang pertama untuk kategori kota besar disusul dengan Batam (Kepulauan Riau).
Solo dengan tagline The Spirit of Java adalah kota penuh prestasi dan sebagai tempat favorit untuk ditinggali. Selain itu Solo juga sebagai kota paling ramah terhadap anak-anak, kota impian, kota cyber, kota budaya, kota trem, kota sepeda, dsb.
Solo juga meraih predikat sebagai kota terbaik menurut versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam membangun kota Solo Jokowi akan merealisasikan bentuk pembangunan Solo berkarakter dan sekaligus sebagai kota percontohan. Pembangunan kota Solo harus diapresiasi dan menjadikan Solo sebagai ikon pelestarian cagar budaya sebagai bagian implementasi jati diri kota yang kuat. Hal ini mengacu pada pemahaman "Solo Future is Solo Past" (Solo masa depan adalah Solo masa lalu).
Untuk mencegah punahnya kota lama maka Pemkot Solo menggalakkan revitalisasi bangunan kuno yang masih ada, misalnya Masjid Agung, Gedung Bank Indonesia, Stasiun KA Jebres, dsb.
Di bawah kepemimpinan Jokowi, Solo mengalami kemajuan yang signifikan. Walikota yang sukses dalam pemasaran kota dan piawai merancang program yang berwawasan lingkungan dan budaya.
Pembangunan Solo berkarakter bersifat going on activities yang butuh kontinuitas bagi siapapun walikota yang akan memimpin Solo. Pembangunan Solo berkarakter tidak hanya akan meningkatkan citra kota tapi juga dapat memacu daya tarik wisata, terutama wisata sejarah dan budaya.
Masterplan pembangunan Solo ke depan harus terkait dengan sektor pariwisata.
Minat investor membangun hotel dan mall serta pusat perbelanjaan lainnya semakin meningkat seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sejumlah infrastruktur.
Hotel-hotel eksklusif dan apartemen yang ada di Solo antara lain Best Western (27 lantai), Mutiara Garden (20 lantai), Solo Paragon (25 lantai), Solo Center Point (22 lantai), Hotel Harris (22 lantai), Kusuma Mulia Apartemen (25 lantai), dsb.
Sementara mall yang ada di Solo adalah Solo Paragon Mall, Solo Grand Mall, Solo Square Mall dan Hartono Lifestyle Mall.
Demikian sedikit gambaran tentang kota Solo.
Semoga kamu terpikat dan mau berkunjung ke kota Solo.
Nantikan catatan Mengenal Solo berikutnya.