Uhh kan malu diliatin ... |
Suara suara tikus menyebalkan kembali mengganggu telingaku. Sejak Binggo kucingku yang baik hati dibuang orang, tikus berani masuk ke rumah ini, ke kamar ini. Terkadang bau kentut tikus menyeruap di hidungku. Sungguh bau yang memuakkan. Bagaimana cara aku bernafas kalau sudah begini? Kecoak-kecoak pun bergentayangan tak mau kalah. Nyamuk sudahlah tentu, menggigiti tubuhku. Kenapa bukan kamu yang menggigitku? Ah tikus, kecoak dan nyamuk.
Kemarin ada sepasang cecak yang sedang bercinta masuk ke dalam plastik minuman es teh. Barangkali saja mereka terlalu terlena karena mesranya. Puah kenapa bukan aku yang bercinta dan bermesraan seperti itu? Oh no! Karena akhirnya kubiarkan saja sepasang cecak itu mati tak berdaya di dalam plastik. Jelas aku tak ingin mati saat bercinta. Mati yang nikmat dalam kenikmatan yang menyiksa? Oh tidak!
Aku ingin bercinta malam ini dengan bayangan seseorang yang kucinta. Kasihan bila cuma bisa membayangkan. Sementara tikus, kecoak dan nyamuk dengan bebasnya bercinta berganti-ganti. Sebagai manusia aku memang sedang tak berdaya. Bercinta saja tak berani.... uhh dasar pecundang kamu! Selamat malam, mimpiin aku ya .... eh ngarep lagi sukanya.