Sunday, November 23, 2014

Tanya Dalam Hati

Tanya Dalam Hati

Tiga orang yang aku hubungi belum membalas sms dan bbmku. Terlihat seorang di antaranya telah membaca bbmku tapi kemudian menandainya sebagai belum terbaca, D. Pikiranku semakin melayang-layang tak karuan. Benarkah ada acara pernikahan itu seperti yang aku pikirkan? 

Kemarin budhenya sms aku, sms yang kedua berbunyi:”Mbak lia saya bude susi pakde cuma pusing kayak migren kalau ditinggal kasihan padahal sudah jahit baju ha haha mbak wiwik juga nggak ikut katanya juga sakit kapan2 ketemu ya”. Lalu aku bertanya:”Sy jg pengin ketemu budhe, emang ada acara apa?” Tak dijawab. Kemudian aku sms lagi:” Nikahan ato apa?” Lagi-lagi tak dijawab. Aku menjadi berpikir yang tidak-tidak. 

Aku mencoba menganalisa sms dari budhe. Kata-kata menjahit baju, tentu ada acara spesial sampai budhe menyempatkan menjahitkan baju yang memang untuk acara itu. Ditinggal seberapa lama emangnya? Kalo cuma di dalam kota aja toh tak membutuhkan waktu lama. Mbak Wiwik memang gak akan mendukung dengan hal-hal yang tak disukainya. 

Benarkah mantanku menikah? Sebetulnya itu bukan urusanku lagi sih, tapi kenapa tak ada kata-kata sedikit pun untukku? Bukankah ini menyangkut anakku dengannya? Boleh saja tak menganggap aku tapi lunasi dulu semua janjinya. 

Ketika anakku menyampaikan kebosanannya di rumah dan keluhannya akan ayahnya yang tak pernah menjenguknya, kemudian dia mengajak anakku berlibur ke Jakarta. Dia menyuruh anakku mengajukan izin tidak masuk sekolah hari Sabtu dan Senin ini. 

Lalu apa ada hubungannya dengan sms dari budhe kemarin? 

Hari Senin ini anakku pulang ke Solo, aku menunggu ada kabar apa aja.

Related Posts:

  • TAK PEDULI Terus terang aku mulai merasa aneh dengan diriku ini. Mengapa diriku lebih suka memikirkan orang lain. Mengapa hatiku cepat jatuh kasihan dan berkewajiban membantu orang lain? Bukankah mereka adalah benar-benar adalah oran… Read More
  • Ingin aku ke Jakarta menemuimu   Suatu pagi aku mendapatkan pesan singkat dari nomor tak kukenal berbunyi :"Kapan kamu ke Jakarta?" Langsung aku balas :"Kok aku? Aku males ke Jakarta".  Itu pesan singkat dari siapa, aku pun tak tahu pasti.&… Read More
  • Maafkan Aku, Kucing-kucingku Posisi tidur Jelita   Bayi Jelita Dengan sangat terpaksa aku meninggalkan kalian di sana. Sesungguhnya aku tak tega, tapi apa dayaku? Rumah yang kutempati sekarang tak memungkinkan membawa kalian berlima ikut ser… Read More
  • Rencana Rahasia "Ini buat tempat paspor", kata Dinda anakku sambil memegang sebuah dompet persegi panjang yang memang cukup untuk tempat paspor. "Hah?!" aku terkejut. "Nanti aku oleh-oleh" sahut Dinda. Pembicaraan ini berlangsung di T… Read More
  • Episode Hidupku Maaf bila aku salah telah membagikan cerita itu. Namun bagaimana lagi bila hati tak tahan menerima perlakuan demi perlakuan yang masih jauh dari harap? Aku baru menyadari tentang adanya konspirasi itu. Kurasakan tubuhku ta… Read More

0 comments: