Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Sunday, August 17, 2014

Sudahkah Kita Merdeka?

Sudahkah Kita Merdeka?

Kita memang sudah merdeka, penjajah asing telah lari tunggang-langgang 
Tapi hanya sebatas itukah arti kemerdekaan bagi kita? 
Benarkah kita sudah merdeka? 
Sudahkah kita merrdeka secara finnsial? 
Sudahkah kita merdeka memiliki rumah pribadi? 
Sudahkah kita merdeka dari hutang? 
Sudahkah kita merdeka dari penindasan oleh bangsa sendiri? 
Sudahkah kita merdeka dari pelecehan seksual? 
Sudahkah kita merdeka dari perlakuan yang tak adil? 
Sudahkah kita merdeka dari perselingkuhan? 
Sudahkah kita merdeka dari pergunjingan yang usil? 
Sudahkah kita merdeka dalam usaha? 
Sudahkah kita merdeka dalam menjalankan ibadah? 
Sudahkah kita merdeka memiliki pasangan yang baik? 
Sudahkah kita merdeka dalam menentukan busana yang dikenakan? 
Sudahkah kita merdeka dari prasangka buruk orang lain? 
Sudahkah kita merdeka dalam menempuh pendidikan? 
Sudahkah kita merdeka dari rasa cemburu? 
Sudahkah kita merdeka dari rasa gelisah? 
Sudahkah kita merdeka dalam meraih impian? 
Sudahkah kita merdeka dari pengaruh buruk orang lain? 
Sudahkah kita merdeka dari berbagai penyakit? 
Sudahkah kita merdeka dari keberpihakan? 
Nyatanya kita masih belum merdeka 
Banyak orang masih berada dalam belenggu 
Terlalu mudah memekikkan kata merdeka 
Namun benarkah itu keluar dari hati yang terdalam? 
Kata merdeka masih menjadi sesuatu yang mahal 
Jerih payah, isak tangis, bahkan menggadai rasa malu 
Semua itu demi untuk mendapatkan kemerdekaan semu 
Lalu di manakah letak kemerdekaan sejati? 
Manusia dalam wujud daging dan roh seringkali bertentangan 
Daging menentang roh, begitu pun roh menentang daging 
Baiknya kita dapat merdeka secara kedagingan dan secara roh kebaikan 
Merdeka kita upayakan setiap saat dalam setiap tarikan nafas 
 Ini pertanda kita masih belum merdeka secara hakiki 
Pekikan merdeka yang lantang dikumandangkan hanyalah tabir 
Tabir penutup segala kegelisahan manusia di bumi Indonesia

Aku Menunggumu

Aku Menunggumu

Kau katakan bahwa kau sayang 
Kau katakan bahwa kau rindu 
Kau pastikan bahwa kau akan datang 
Dan kau memintaku untuk bersabar 

Aku memelukmu dalam hatiku 
Menepis rasa kecewa yang seringkali hadir 
Tetap menyayangi dan merindukanmu 
Aku bersabar karena telah terbiasa 

Yang bisa kulakukan hanyalah membayangkanmu 
Dirimu yang belum pernah kujumpai 
Hanya sebuah gambar yang selalu kupandangi 
Ini untuk menepis segala rinduku padamu 

Harapku …. 
 Mengertilah aku selalu 
Peluklah aku dalam hatimu yang hangat 
Sadarilah bahwa aku menunggumu ....

Friday, August 8, 2014

DUA TAHUN SUDAH

DUA TAHUN SUDAH

Dua tahun sudah kuharapkan saat-saat itu 
Saat kamu dan aku dapat bertemu di sini atau di mana pun 
Namun ................................... 
Dua kali sudah kamu ingkari janjimu bertemu denganku 
Kamu paksa aku ‘tuk mengerti alasan-alasanmu 
Ya aku mengerti dan memahami 
Hanya bersabar yang bisa kulakukan terhadapmu 
Meski sebenarnya air mata tertumpah ruah, karenamu 
Kamu membuatku sangat kecewa 
Pahamkah kamu akan perasaanku? 
Mengertikah kamu dengan semua kekecewaan yang kamu buat? 
Di hari ulang tahunku nanti, aku sangat berharap kamu akan datang menemuiku 
Bila itu pun tidak kamu lakukan, cukuplah sudah bagiku 
Tak ada guna lagi menunggumu

Wednesday, August 6, 2014

MELUPAKANMU

Melupakanmu


Ketika semua tanya tak terjawab, saat itulah aku harus berpikir ulang .....menimbang-nimbang segala harapku padamu semata. Barangkali semua ini adalah firasat bahwa aku harus segera mengkahiri semua ini.

Barangkali semua ini tak lagi berarti untukmu, bahkan sejak semula pun tak berarti bagimu. Barangkali hanya akulah yang suka memaksamu tanpa terasa, terlibat pertemanan yang seperti ini. Namun bagaimana lagi bila hatiku mengarah hanya padamu?

Barangkali aku yang salah, barangkali hatiku yang salah, barangkali semua kejadian ini yang salah. Bila demikian lalu mengapa? Mengapa dengan semua ini? Aku tak berhenti bertanya, dan aku selalu tak temukan jawaban berarti.

Biarlah aku mencoba melupakanmu, di sana. Aku sadari diriku yang seperti ini, tak berarti bagimu yang hebat. Aku angkat topi untuk semua kesuksesanmu. Kini saatnya aku balik badan, pergi meninggalkanmu.

Tuesday, August 5, 2014

Aku Mengerti


Aku Mengerti

Jadi alasannya karena itu? Aku sangat mengerti, tapi mengapa kamu tak balas semua sms dan telponku? Apa kamu takut moodmu menjadi hilang gara-gara membaca smsku? Seharusnya kamu tahu bahwa aku sangat pengertian. Mestiya kamu tahu itu.

Orangtuamu berlima beserta saudara-saudaramu mengunjungimu di Jakarta. Tentu saja sebagai anak yang berbakti kamulah yang menemani mereka dan membeayai mereka selama di Jakarta. Sekali lagi, aku mengerti.

Yang tak aku mengerti adalah bahwa kamu sama sekali tidak meminta maaf telah mengecewakanku dengan sangat. Kamu baru meminta maaf setelah aku ingatkan. Ya sudahlah, gak papa.

Kamu sudah sms aku juga sudah telpon aku, syukurlah bahwa kamu baik-baik saja.

Hari kerja sudah dimulai lagi. Aku mengerti bahwa kamu akan disibukkan lagi dengan pekerjaanmu. Sedang banyak kasus, itu katamu. Aku mengerti. Aku harap kamu berhati-hati dalam menangani kasus-kasus tersebut.

Semoga saja September kamu jadi datang mengunjungiku ke Solo. Itu hari ulang tahunku, sayang. 
Bahwa kamu memintaku agar menjaga diriku, tentu saja aku turuti.

Bla bla bla ........................

Selamat bekerja.


Peluk ciumku untukmu sayang.