Jadi alasannya karena itu? Aku sangat mengerti, tapi mengapa kamu tak balas semua sms dan telponku? Apa kamu takut moodmu menjadi hilang gara-gara membaca smsku? Seharusnya kamu tahu bahwa aku sangat pengertian. Mestiya kamu tahu itu.
Orangtuamu berlima beserta saudara-saudaramu mengunjungimu di Jakarta. Tentu saja sebagai anak yang berbakti kamulah yang menemani mereka dan membeayai mereka selama di Jakarta. Sekali lagi, aku mengerti.
Yang tak aku mengerti adalah bahwa kamu sama sekali tidak meminta maaf telah mengecewakanku dengan sangat. Kamu baru meminta maaf setelah aku ingatkan. Ya sudahlah, gak papa.
Kamu sudah sms aku juga sudah telpon aku, syukurlah bahwa kamu baik-baik saja.
Hari kerja sudah dimulai lagi. Aku mengerti bahwa kamu akan disibukkan lagi dengan pekerjaanmu. Sedang banyak kasus, itu katamu. Aku mengerti. Aku harap kamu berhati-hati dalam menangani kasus-kasus tersebut.
Semoga saja September kamu jadi datang mengunjungiku ke Solo. Itu hari ulang tahunku, sayang.
Bahwa kamu memintaku agar menjaga diriku, tentu saja aku turuti.
Bla bla bla ........................
Selamat bekerja.
Peluk ciumku untukmu sayang.
0 comments:
Post a Comment