Sunday, August 17, 2014

Sudahkah Kita Merdeka?

Sudahkah Kita Merdeka?

Kita memang sudah merdeka, penjajah asing telah lari tunggang-langgang 
Tapi hanya sebatas itukah arti kemerdekaan bagi kita? 
Benarkah kita sudah merdeka? 
Sudahkah kita merrdeka secara finnsial? 
Sudahkah kita merdeka memiliki rumah pribadi? 
Sudahkah kita merdeka dari hutang? 
Sudahkah kita merdeka dari penindasan oleh bangsa sendiri? 
Sudahkah kita merdeka dari pelecehan seksual? 
Sudahkah kita merdeka dari perlakuan yang tak adil? 
Sudahkah kita merdeka dari perselingkuhan? 
Sudahkah kita merdeka dari pergunjingan yang usil? 
Sudahkah kita merdeka dalam usaha? 
Sudahkah kita merdeka dalam menjalankan ibadah? 
Sudahkah kita merdeka memiliki pasangan yang baik? 
Sudahkah kita merdeka dalam menentukan busana yang dikenakan? 
Sudahkah kita merdeka dari prasangka buruk orang lain? 
Sudahkah kita merdeka dalam menempuh pendidikan? 
Sudahkah kita merdeka dari rasa cemburu? 
Sudahkah kita merdeka dari rasa gelisah? 
Sudahkah kita merdeka dalam meraih impian? 
Sudahkah kita merdeka dari pengaruh buruk orang lain? 
Sudahkah kita merdeka dari berbagai penyakit? 
Sudahkah kita merdeka dari keberpihakan? 
Nyatanya kita masih belum merdeka 
Banyak orang masih berada dalam belenggu 
Terlalu mudah memekikkan kata merdeka 
Namun benarkah itu keluar dari hati yang terdalam? 
Kata merdeka masih menjadi sesuatu yang mahal 
Jerih payah, isak tangis, bahkan menggadai rasa malu 
Semua itu demi untuk mendapatkan kemerdekaan semu 
Lalu di manakah letak kemerdekaan sejati? 
Manusia dalam wujud daging dan roh seringkali bertentangan 
Daging menentang roh, begitu pun roh menentang daging 
Baiknya kita dapat merdeka secara kedagingan dan secara roh kebaikan 
Merdeka kita upayakan setiap saat dalam setiap tarikan nafas 
 Ini pertanda kita masih belum merdeka secara hakiki 
Pekikan merdeka yang lantang dikumandangkan hanyalah tabir 
Tabir penutup segala kegelisahan manusia di bumi Indonesia

Related Posts:

  • Puisi Sederhana Untukmu Aku mengerti siapa aku dan siapa kamu  Tetapi mengapa kau beri harap yang terlalu jauh?  Bila itu tak bisa kau laksanakan, mengapa kau beri?  Sekecil apapun harap yang kau beri, itu bisa besarkan asaku&n… Read More
  • Kangen Yang Sederhana Semalam aku ingat kamu ….  Tangan kutangkupkan di depan dada seolah sedang memelukmu  Aku mengenakan selimut hangat seolah kamulah yang memelukmu  Mengapa selalu ada ingatanku ke kamu?  Sejauh in… Read More
  • Hari - hari Emas Bapa, Aku mencoba meresapi Kalender yang terus berganti Hari dan tahun yang berlari Dengan segala tawa dan tangis Namun di hati serta ingatan ini Aku banyak cerita tentang cinta-Mu Bahwa aku selalu menemukan kas… Read More
  • Senandung Patah Hati Oh kau di sana yang tlah campakkanku Mengapa tega nian? Tak bisakah berkata-kata dengan baik Bukan sekedar salahkanku semata Seakan kau remas-remas hatiku Pedih perih yang kurasakan Asa ini masih tertinggal padamu … Read More
  • Oh My Mother in Law (Eks)Sebuah nasehat yang tak bijak Keluar dari ketidakmengertian Yang dapat menjadi bumerang Yaitu mengurangi amal ibadah Sayang sekali adalah ungkapanku Dari jiwa yang terperangkap pilu Menanti masa demi masa berlalu Masih sa… Read More

0 comments: