Kusimpan rindu ini sekian lama, memenuh membuncah dalam hatiku. Rindu ini masih untuk kamu, seorang. Katamu kamu akan datang menemuiku beberapa bulan yang lalu, tapi gagal kamu penuhi. Kamu berjanji lagi akan datang menemuiku saat libur lebaran, tapi lagi-lagi kamu gagal memenuhi janjimu sendiri. Dan, anehnya aku juga lagi-lagi mau bersabar, seperti permintaanmu.
Alasan-alasan yang kamu kemukakan membuatku maklum dan aku percaya saja. Biarlah aku bersabar sebentar lagi. Barangkali saja tepat di hari ulang tahunku kamu akan muncul di hadapanku. Bila tak juga kamu lakukan, rasanya kesabaranku harus aku piker ulang Bagaimana pun aku manusia yang tak selalu harus bersabar untuk sesuatu yang tak pasti.
Aku tahu bahwa kamu memikirkanku sebagaimana aku juga memikirkanmu. Aku percaya akan hal itu. Tanda-tanda seperti itu dapat aku rasakan.
Seharusnya di usiaku sekarang aku tak lagi memikirkan tentang cinta. Tapi bagaimana lagi? Bukankah cinta adalah suatu kebutuhan hakiki seorang manusia? Hewan pun mempunyai cintanya sendiri, mengapa manusia tidak?
Memang belum ada empat bulan kita jadian. Waduh kayak ABG ya, tepatnya ABG tua bener.Daripada semakin lama semakin kayak ABG beneran mending aku “cut” aja ceritanya buat disambung entah kapan nanti.
Aku penasaran dengan akhir dari percintaan dunia maya-ku. Kuserahkan semua pada kebijaksaan Tuhan semata.
0 comments:
Post a Comment