Wednesday, September 17, 2014

Akhir

Akhir

Kini kuakhiri rangkaian puisi cintaku untukmu 
Biarkan aku bertapa di sunyinya senja ini 
Berkalang kabut di tepian harapan 
Asaku tak lagi menderu seperti ombak yang saling berkejaran 
Kutaruh asaku di sini di pembaringan abadi 
Dan kupendam seribu asaku padamu di kedalaman bumi 
Biarlah luka ini sembuh entah kapan 
Semilir angin yang menerpa akan sembuhkan lukaku 
Takkan kunanti siapa pun singgah di hatiku 
Biar saja sepi oleh penunggu yang binasa

Related Posts:

  • Membayangkanmu Duduk meremang sendiri di sudut ruangan Aku matikan dian lampu dengan serta merta Agar dapat kupandangi wajahmu dengan jelas Melalui mata hatiku yang tak berbohong Aku menyibak rambut yang menutupi telingaku Kusoro… Read More
  • Rasa Kosong Itu Sekali lagi ada rasa kosong itu Khayalan yang sekilas nampak nyata Terbang bersama debu-debu beterbangan Bila semua hanyalah halusinasi, cukuplah sudah Sakit sudah sakit kurasakan Bertahun menanti yang tak kunju… Read More
  • Rinduku Terpasung   Rinduku terpasung pada kamar yang pengap ini Menyiksaku pada malam-malam senyap sendirian Bintang-gemintang seolah tertawa menyeringai Tak mengerti mengapa ada rasa rindu ini Rinduku terpasung pada hilir mudi… Read More
  • Gandrung Kesumat Saben weruh sliramu aku mesti kudu ngguyu Sliramu nganggo klambi sing padha koyo wingine lan wingine Sliramu ngadeg wae, ora tau lungguh Nanging esemu ...... muuuuuuach Sakjane sliramu kuwi sopo yo? Esuk, awan, … Read More
  • HUKUM DAN KEADILAN (Kahlil Gibran) Ketika rohmu sudah mengembara di atas angin, saat kau sendiri, tak berjaga-jaga dan terlena, detik itulah kau berbuat kesalahan pada orang lain, dan karena itu melakukan kesalahan terhadap dirimu sendiri pula. Untuk kesal… Read More

0 comments: