Friday, April 19, 2013

Si Ganteng Gery



       Sudah beberapa hari ini dia sakit. Itu berakibat dia tidak mau makan, hanya bisa berbisik lirih dan tubuhnya jelas lemas sekali, tak berdaya. Ingin kubawa dia ke dokter tapi aku tidak tahu tempatnya.
Kukira perkelahian itulah penyebabnya. Dia diserang bapaknya sendiri. Aku tak sempat melerainya, aku hanya mendengar perkelahian itu dari dalam kamar. Kukira takkan berakibat seperti ini.
      Susu yang kusediakan tak sedikitpun mau diminumnya. Aku sedih sekali. Yah, mau gimana lagi. Umurnya boleh dibilang remaja kecil. Beberapa hari ini aku tak bisa bercanda dengannya. Rasanya sepi sekali. Meskipun ada lagi beberapa yang lain, tapi aku sangat suka dan tertarik banget dengan Si Gery ini. Sikapnya selalu ceria, suka usil mencandai saudaranya dan merebut makanan yang sudah dipegang yang lain. Usil banget tapi juga lucu banget. Wajahnya ganteng. Aku jadi gemes banget. Warna bulunya perpaduan antara abu-abu dan putih, maka kuberi nama Gery dari kata grey.


Si Ganteng Gery


       Dia suka sekali tidur di dadaku. Mungkin karena dadaku hangat dan bisa terdengar detak jantungku. Dia lebih dekat denganku, juga Hane maminya.
Hari ini kesehatannya menurun drastis, suka menyendiri tidak mau diganggu apalagi digendong. Dia tadi mendekam di tempat air-air, tangan dan kakinya mulai melemah gerakannya lamban. Oh itu pertanda!
      Tadi malam, sehabis aku pulang dari rumah tetangga sebelah yang habis melahirkan, aku mendengar Dinda, anakku memanggil-manggilku:" Ma Gery ma Gery!" Perasaanku sudah tidak enak. Benar saja kulihat Gery dengan nafas yang tinggal satu satu. Nampak sangat kesulitan bernafas dan bernafaspun menggunakan mulutnya, seperti ada yang menyekat rongga pernafasannya. 
Dadanya naik turun dengan nafas yang sulit, sepertinya dia sedang sekarat. Mulutnya tidak bisa mengatup. Dan, kaki dan tangannya bergerak menjejak-jejak sehingga tubuhnya berputar 180 % seakan ingin menghadap ke arahku. Dengan suaranya yang lirih dia memandangku. Kedua tangannya mengejang lurus ke depan, kaku. Akhirnya tubuhnya tak bergerak lagi, mati. Aku menangisi Gery. Kupanjatkan doa untuk Gery.  Aku merasa sangat kehilangan. Selamat tinggal Gery, kucingku yang ganteng. Bermain-mainlah di sana di taman surgawi.
       Gery adalah kucing kecilku yang ganteng. Aku berkawan dengan kucing sejak kecil. Kucing adalah teman sejati menurutku. Terkadang aku sampai kesulitan nafas akibat asma yang kemungkinan disebabkan oleh kucing. Bila sudah begitu aku langsung lari ke RS Dr Oen yang berjarak sekitar 5 km dari rumah untuk sekedar diuap di UGD
       Aku memang pecinta kucing sejati. Rasanya tak bisa aku dipisahkan dengan kucing dalam hidupku. Bila memungkinkan aku pasti memelihara kucing. 
Yang pernah kudengar, bahwa kucing adalah peliharaan orang-orang yang kesepian. Jadi aku kesepian? Begini lamanya? 
 
      

Related Posts:

  • Bagaimana Mungkin? Pernah di suatu pagi menjelang siang yang cerah di hari Minggu, aku dan Dinda anakku bermaksud makan di tempat makan yang beda dari biasanya. Sebuah warung makan telah kami sepakati untuk datangi. Aku mendapatkannya dari i… Read More
  • Aku Kangen Binggo Binggo adalah seekor kucing blasteran liar yang suka main ke rumah bersama kedua temannya. Tapi sekarang Binggo tak ada lagi, kemungkinan besar sudah dibuang tetanggaku. Memang benar bahwa Binggo bukanlah kucingku tapi aku… Read More
  • Ingin Pergi Udara pagi ini sangat cerah. Aku ingin pergi bareng keluarga dengan mobil sendiri. Tujuanku sebuah tempat wisata yang indah pemandangannya dan enak makanannya. Tentu saja kami akan menginap di sebuah hotel yang nyaman dan … Read More
  • Masih Menyimpan Akar Kepahitan Barangkali aku masih menyimpan akar kepahitan itu. Namun bukannya aku mendendam atau hal negatif lainnya, aku hanya sedang menunggu dia memenuhi semua janjinya padaku. Selama janji-janjinya itu belum terwujud maka aku mas… Read More
  • Sekedar Artificial Memang aku bukanlah siapa-siapa yang bisa dibanggakan  Kalau suatu saat dulu hati kita pernah saling terpaut, itu bukan salah kita  Aku adalah aku yang apa adanya, bukan yang penuh artificial warna-warni  Bu… Read More

0 comments: