Mengapakah dadaku mesti bergetar setiap kali menatapmu?
Padahal kamu hanyalah gambar mati yang tidak bergerak
Namun aku selalu mengharapkan kehadiranmu
Kehadiranmu yang hanyalah berupa gambar profil
Bagaimanapun memang harus kuakui bahwa aku kangen kamu
Entah sudah berapa lama kita tak lagi bertegur sapa
Sayang, aku sangat sayang kamu sangat kangen kamu
Tegurlah aku sayangku, aku menunggumu
Ingin kudekap erat kamu dan kuciumi kamu, sayang
Rasakan belaian lembut tanganku dan ciuman mesra dariku
Peluk aku lebih erat dan lebih erat lagi sayang
Kita lakukan apa yang dahulu ingin kita lakukan
Sayang, bawalah aku melambung hingga ke awan
Bersamamu selalu bersamamu pasti kan kunikmati semua
Jangan pernah ragukan kesungguhanku, sayangku
Anggaplah aku sebagai milikmu satu
Beda usia takkan menghalangi langkah kita
Langkah menuju peraduan nan syahdu, berdua
Kita akan saling mereguk kenikmatan bersama
Sampai tenaga kita terkuras dan tubuh terkulai
Apa kabar malam ini sayangku?
Mengapa belum tidur? Kangenkah kau padaku?
Aku sangat senang kau temani seperti ini
Kapan ya kita bisa saling menamani secara nyata?
Selamat malam sayangku
Baca puisi ini sebagai pengantar tidurmu
Mimpikan aku selalu ya sayangku
Sebut namaku di setiap tarikan nafasmu
0 comments:
Post a Comment