Festival Jenang 2015 dibuka hari Minggu pagi, 15 Pebruari 2015 di koridor Ngarsopuro depan Pura Mangkunegaran. Pembukaan dilakukan oleh Menteri Perindustrian, Saleh Husin. Festival jenang ini berlangsung mulai tanggal 15 Pebruari 2015 sampai 17 Pebruari 2015. Festival jenang 2015 sekaligus untuk memperingati hari jadi Kota Solo yang ke-270 ini mengambil tema bahari.
|
Tumpeng dan beragam jenang |
Demo memasak jenang secara besar-besaran dihadirkan di sana. Berbagai jenis jenang dimasak dan disajikan pada masyarakat yang hadir. Hari Minggu pagi seperti biasanya kawasan tersebut tertutup untuk kendaraan bermotor dan hanya pejalan kaki sajalah yang dibolehkan atau disebut dengan CFD (Car Free Day).
|
Walikota Solo dan istri |
Menurut Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, jenang memiliki filosofi doa, harapan dan semangat bagi orang Jawa. Dari manusia lahir sampai meninggal tak dapat lepas dari jenang. Festival jenang ini dimaksudkan untuk menjaga tradisi leluhur dan menumbuhkan industri kreatif di Solo. Festival jenang ini menggabungkan antara tradisi dengan hasil dari kelautan.
|
Pengunjung berusaha mengabadikan dengan kamera apapun |
Event kali ini YJS (Yayasan Jenang solo) menyediakan 32.000 takir (porsi) jenang. Beragam jenang itu meliputi jenang mutiara, jenang sumsum, jenang kacang hijau, jenang pathi, jenang grendul, jenang lemu, jenang sea food, dsb.
|
Para gadis berdandan untuk event |
Event ini memecahkan rekor MURI, mengalahkan event sejenis di Medan yang hanya mampu menyediakan 30.00 porsi jenang.
Selain pembagian jenang, FJS juga mengadakan pelatihan memasak jenang yang sehat dan bernilai ekonomis tinggi, lomba memasak jenang dan seminar nasional tentang gemar memasak ikan di pasar ikan Balekambang.
|
Antusiasme masyarakat |
Penutupan FJS dilakukan Selasa, 17 Pebruari 2015. Rencananya penutupan akan dilakukan oleh Menteri Kelautan, Susi Pujiastuti, namun Menteri Kelautan tidak dapat hadir.
Pembagian jenang masih tetap dilakukan sesaat setelah acara penutupan.