Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Monday, August 25, 2014

Katresnanku kuwi ... sliramu!


Katresnanku kuwi ... sliramu!

Luwih seka rong taun olehe aku ngenteni sliramu. Suwe tenan yo? Ananging aku ora kendhat-kendhat olehku ngenteni. Opo wis edan tenan to aku iki? Sing jelas aku kedanan sliramu. Wah! Sopo to sakjane sliramu kuwi sing iso marai aku nandang bronto? Ora biasane aku iso kaya ngene. Ajaib tenan kuwi jenenge. 

Rasa seneng lan susah wis tak alami, sanadyan kabeh kuwi tanpa aku ketemu sliramu. Munggah medhune rasa seneng lan kuciwaku wis tak rasakke. Aku ketemu sliramu yo mung ono ing donya maya, nganti saiki. Sliramu durung sido nemoni aku wingi lan wingine. Aku rapopo .... 

Tak ugemi kabeh sing mbok kandhakake, utamane dek wingenane. Opo yo tenan pangandikanmu kuwi kangmas pepujene ati? Sliramu ngandhakake menowo sliramu bakal nyanding ing sisihku. 

Oh Gusti ingkang handarbeni jagad, mugi Gusti kersa mujudaken menapa ingkang dados angen-angenipun kula lan piyambakipun. Nuwun.

Wednesday, August 20, 2014

Jadilah Yang Kau Mampu

Jadilah Yang Kau Mampu


Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit, maka jadilah belukar saja,
namun jadilah belukar terbaik yang tumbuh di tepi danau. 

Kalau kau tak sanggup menjadi belukar, maka jadilah engkau rumput,
namun jadilah rumput yang terbaik yang mampu memperkuat tanggul pinggiran jalan. 

Kalau kau tak mampu menjadi jalan raya, cukup menjadi jalan kecil saja,
namun engkau adalah jalan kecil terbaik yang membawa orang menuju mata air.

Tak semua orang menjadi nakhoda, tentu harus ada yang menjadi awaknya. Ingatlah, bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Maka jadilah saja dirimu, namun sebaik-baiknya dirimu.

(Disalin dari tulisan seseorang)

Monday, August 18, 2014

Rindu Ini Untuk Kamu

Rindu Ini Untuk Kamu

Kusimpan rindu ini sekian lama, memenuh membuncah dalam hatiku. Rindu ini masih untuk kamu, seorang. Katamu kamu akan datang menemuiku beberapa bulan yang lalu, tapi gagal kamu penuhi. Kamu berjanji lagi akan datang menemuiku saat libur lebaran, tapi lagi-lagi kamu gagal memenuhi janjimu sendiri. Dan, anehnya aku juga lagi-lagi mau bersabar, seperti permintaanmu. 

Alasan-alasan yang kamu kemukakan membuatku maklum dan aku percaya saja. Biarlah aku bersabar sebentar lagi. Barangkali saja tepat di hari ulang tahunku kamu akan muncul di hadapanku. Bila tak juga kamu lakukan, rasanya kesabaranku harus aku piker ulang Bagaimana pun aku manusia yang tak selalu harus bersabar untuk sesuatu yang tak pasti. 

Aku tahu bahwa kamu memikirkanku sebagaimana aku juga memikirkanmu. Aku percaya akan hal itu. Tanda-tanda seperti itu dapat aku rasakan. 

Seharusnya di usiaku sekarang aku tak lagi memikirkan tentang cinta. Tapi bagaimana lagi? Bukankah cinta adalah suatu kebutuhan hakiki seorang manusia? Hewan pun mempunyai cintanya sendiri, mengapa manusia tidak? 

Memang belum ada empat bulan kita jadian. Waduh kayak ABG ya, tepatnya ABG tua bener.Daripada semakin lama semakin kayak ABG beneran mending aku “cut” aja ceritanya buat disambung entah kapan nanti. 

Aku penasaran dengan akhir dari percintaan dunia maya-ku. Kuserahkan semua pada kebijaksaan Tuhan semata.

Sunday, August 17, 2014

Sudahkah Kita Merdeka?

Sudahkah Kita Merdeka?

Kita memang sudah merdeka, penjajah asing telah lari tunggang-langgang 
Tapi hanya sebatas itukah arti kemerdekaan bagi kita? 
Benarkah kita sudah merdeka? 
Sudahkah kita merrdeka secara finnsial? 
Sudahkah kita merdeka memiliki rumah pribadi? 
Sudahkah kita merdeka dari hutang? 
Sudahkah kita merdeka dari penindasan oleh bangsa sendiri? 
Sudahkah kita merdeka dari pelecehan seksual? 
Sudahkah kita merdeka dari perlakuan yang tak adil? 
Sudahkah kita merdeka dari perselingkuhan? 
Sudahkah kita merdeka dari pergunjingan yang usil? 
Sudahkah kita merdeka dalam usaha? 
Sudahkah kita merdeka dalam menjalankan ibadah? 
Sudahkah kita merdeka memiliki pasangan yang baik? 
Sudahkah kita merdeka dalam menentukan busana yang dikenakan? 
Sudahkah kita merdeka dari prasangka buruk orang lain? 
Sudahkah kita merdeka dalam menempuh pendidikan? 
Sudahkah kita merdeka dari rasa cemburu? 
Sudahkah kita merdeka dari rasa gelisah? 
Sudahkah kita merdeka dalam meraih impian? 
Sudahkah kita merdeka dari pengaruh buruk orang lain? 
Sudahkah kita merdeka dari berbagai penyakit? 
Sudahkah kita merdeka dari keberpihakan? 
Nyatanya kita masih belum merdeka 
Banyak orang masih berada dalam belenggu 
Terlalu mudah memekikkan kata merdeka 
Namun benarkah itu keluar dari hati yang terdalam? 
Kata merdeka masih menjadi sesuatu yang mahal 
Jerih payah, isak tangis, bahkan menggadai rasa malu 
Semua itu demi untuk mendapatkan kemerdekaan semu 
Lalu di manakah letak kemerdekaan sejati? 
Manusia dalam wujud daging dan roh seringkali bertentangan 
Daging menentang roh, begitu pun roh menentang daging 
Baiknya kita dapat merdeka secara kedagingan dan secara roh kebaikan 
Merdeka kita upayakan setiap saat dalam setiap tarikan nafas 
 Ini pertanda kita masih belum merdeka secara hakiki 
Pekikan merdeka yang lantang dikumandangkan hanyalah tabir 
Tabir penutup segala kegelisahan manusia di bumi Indonesia

Aku Menunggumu

Aku Menunggumu

Kau katakan bahwa kau sayang 
Kau katakan bahwa kau rindu 
Kau pastikan bahwa kau akan datang 
Dan kau memintaku untuk bersabar 

Aku memelukmu dalam hatiku 
Menepis rasa kecewa yang seringkali hadir 
Tetap menyayangi dan merindukanmu 
Aku bersabar karena telah terbiasa 

Yang bisa kulakukan hanyalah membayangkanmu 
Dirimu yang belum pernah kujumpai 
Hanya sebuah gambar yang selalu kupandangi 
Ini untuk menepis segala rinduku padamu 

Harapku …. 
 Mengertilah aku selalu 
Peluklah aku dalam hatimu yang hangat 
Sadarilah bahwa aku menunggumu ....