
Asti menunduk lesu, tak berani mendongakkan wajah menatap bapaknya. Kedua tangannya memainkan ujung bajunya, melipat dan meluruskan, melipat dan meluruskan lagi. Sementara Pak Burhan menatap lekat-lekat ke arah Asti seolah ingin menerkamnya bulat-bulat.
“Kenapa tak bilang dari dulu-dulu kalau kamu punya anak gadis secantik ini?” Itu kalimat yang didengar Asti pertama...