Thursday, December 5, 2013

Sukses yang Tak Berarti

"Sukses tapi tak menghiraukan anak kandung sendiri, 
menjadi tak berarti apa-apa"


 Betapa tak berartinya dia, mantanku itu terhadap perkembangan anakku.  Telpon dan sms nyaris tak pernah dilakukan. Terhadap anak kandungnya sendiri, satu-satunya, sikapnya seperti itu. 
Sebentar lagi mid semester, beberapa bulan lagi UN SMP.
Lalu bila demikian dia bekerja untuk apa dan untuk siapa? 
Yang ada di pikirannya itu apa dan siapa? 
Waktunya habis untuk apa dan siapa? 
Mengapa lebih mementingkan hal-hal yang tak penting? 
Pekerjaannya sebagai jaksa selama belasan tahun tak lagi membanggakan, justru membuat kami malu menyebutkannya.


Related Posts:

  • TAK LAGI KU BERHARAP Aku berjalan di tengah rintik hujan  Berharap hujan dapat meluruhkan asaku padamu  Tak perlu sedu sedan tangis pilu  Aku hanya ingin pergi  Hati yang terbakar telah menjadi abu Teronggok di … Read More
  • Sukses yang Tak Berarti "Sukses tapi tak menghiraukan anak kandung sendiri,  menjadi tak berarti apa-apa"  Betapa tak berartinya dia, mantanku itu terhadap perkembangan anakku.  Telpon dan sms nyaris tak pernah dilakukan. Te… Read More
  • Belahan Jiwa Mencoba berjalan dengan digelayuti cinta terlara  Kangen dan sayang itu hanyalah sekedar tipuan  Aku bukanlah aku yang sesungguhnya  Separoh jiwaku sirna terbang melayang  Betapa berat segala ya… Read More
  • Rinduku Terpasung   Rinduku terpasung pada kamar yang pengap ini Menyiksaku pada malam-malam senyap sendirian Bintang-gemintang seolah tertawa menyeringai Tak mengerti mengapa ada rasa rindu ini Rinduku terpasung pada hilir mudi… Read More
  • Rasa Kosong Itu Sekali lagi ada rasa kosong itu Khayalan yang sekilas nampak nyata Terbang bersama debu-debu beterbangan Bila semua hanyalah halusinasi, cukuplah sudah Sakit sudah sakit kurasakan Bertahun menanti yang tak kunju… Read More

0 comments: