Kalo aku ditanya event apa yang paling menarik di Solo, maka akan kujawab dengan cepat:" Solo Batik Carnival". Yang menarik dari Solo Batik Carnival adalah kostum yang dipakai oleh peserta karnival dan pesertanya yang menawan karena melibatkan juga Puteri Indonesia. Event ini diselenggarakan oleh Solo Center Point Foundation dan Pemerintah Kota Surakarta.
Video rekaman event Solo Batik Carnival bisa dilihat di sini.
Pernah aku menonton secara langsung di Jalan Slamet Riyadi Solo, tetapi yang terlihat hanyalah berjubelnya manusia, sementara perarakan karnival tidak kelihatan. Sayang sekali. Namun ini menunjukkan animo masyarakat Solo terhadap event ini sangatlah besar. Maklumlah ini adalah event internasional, maka tak heran banyak juga dijumpai orang asing.
Solo Batik Carnival (SBC) merupakan event tahunan yang dimaksudkan untuk memperkenalkan Kota Solo sebagai Kota Batik baik di mata Indonesia maupun mata dunia. SBC mengusung batik sebagai bahan utama pembuatan semua kostumnya. Solo adalah salah satu tempat tumbuh dan berkembangnya Batik Nusantara yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan lebih jauh lagi.
SBC digelar dengan tema yang berbeda-beda tiap tahunnya, yaitu: Topeng, Sekar Jagad, Keajaiban Legenda, Metamorfosis, Earth to Earth Parade, Memayu Hayuning Bawono. SBC pertama kali digelar pada tahun 2008. Tema-tema tersebut kemudian diterjemahkan menjadi berbagai kostum yang menarik, unik dan kreatif, bahkan cenderung glamour. Corak batik klasik dipadukan dengan corak batik kontemporer, masih ditambah dengan hiasan manik-manik, bulu-bulu serta mahkota menjadikannya nampak semarak dan glamour. SBC terus membenahi diri agar bisa diperhitungkan di kancah internasional.
SBC digelar pada Bulan Juni tiap tahunnya. SBC dimulai dari Solo Center Point kemudian berjalan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi sampai Kantor Balai Kota Surakarta. Sementara panggung kehormatan berada di Jalan Jendral Sudirman. Pada saat melewati panggung kehormatan ini para peserta menggelar special performance-nya di hadapan tamu-tamu VVIP.
Sebelum mengikuti karnival, para peserta diwajibkan mengikuti workshop merancang kostum selama berbulan-bulan. Kostum yang dirancang dan dibuat oleh peserta kemudian dipakai sendiri oleh peserta pada puncak acara SBC.
Peserta Solo Batik Carnival ini mencapai ratusan peserta yang adalah warga Solo sendiri ditambah dengan peserta khusus.
Pemerintah Kota Surakarta/Solo dan Yayasan SBC mengundang seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi. Partisipasi masyarakat dalam hal ini adalah berkarya dan berkiprah yang dibagi ke dalam 4 kategori, yaitu peserta, pendamping, instruktur dan relawan atau panitia.
SBC berdampak positif bagi perekonomian dan pariwisata Kota Solo. Dampak itu meliputi penyediaan paket tour wisata dari biro perjalanan, penginapan yang selalu full selama perhelatan digelar, publikasi wisata Kota Solo yang semakin gencar dan meluas juga berdampak bagi pelaku usaha bahkan pedagang kaki limapun ikut menikmati berkah.
Jadi nantikan event Solo Batik Carnival ini di Bulan Juni 2014 mendatang. Nikmati gelaran meriah dan glamour ini.
6 comments:
Solo memang cocok jadi kota wisata dan batiknya pun tidak diragukan lagi kualitasnya ^^
Tentu mbak. Solo pantas dijadikan sebagai kota tujuan wisata budaya, wisata kuliner, wisata belanja dan wisata jalan2 lainnya.
SBC efect masih banyak yang terungkap... merebaknya industri kreatif akibat dari penyelenggaraan even tahunan tersebut.. kian luas. mulai pariwisata, bisnis, ekonomi kerakyatan ...
namun sayangnya di Solo blm ada sebuah tempat khusus yg memajang karya2 kreatif khususnya warga solo seperti morota batik di Yogya itu.
wahhhh kelewat,bln juni ya mak?hrs dijadwal nih brkunjung ke solo thn dpn...:)
Iya mak tgl 22 Juni kemarin ...
Post a Comment