Aku baru menyadari ada sebuah sms pesanan yang masuk, sms itu dikirim pukul 11.00 lebih. Aku membuka sms itu pukul 2.30 lewat tengah malam. Langsung aku balas sms tersebut. Tapi setelah aku baca sms lagi ternyata aku disuruh membalas sms ke nomor yang lain, dan aku juga membalas ke nomor lain tersebut.
Tadi malam aku memang lembur mengganti tampilan blog hingga membuatku asyik. Aku masih sempatkan menyeterika seragam Dinda yang akan dipakai keesokan harinya, hari Senin. Setelah itu barulah aku menghempaskan badanku ke tempat tidur dan menyadari ada sms pesanan tersebut.
Begitu aku selesai balas sms, calon pembeli itu langsung menelponku. Suaranya renyah, enak di telinga, Nampak dari logatnya seperti bukan orang Jawa. Orang Batakkah? Dia akhirnya memesan 18 kasur kucing dan sebuah kandang lipat. Total Rp. 740.000,- tapi dia bulatkan menjadi Rp 750.000,- Wow! Adakah pembeli sebaik itu? Dia juga sempat mencandaiku tentang aku yang “sendiri”. Dia juga tahu kalo aku punya anak. Mungkin saja dia memang kasihan sama aku. Mungkinkah dia teman dari si dia? Dia bilang dari Surabaya. Dan, pesanan akan diambil oleh adiknya karena dia sedang berada di luar kota. Dia juga akan membuka pet shop lagi. Bila demikian dia akan menjadi pelangganku yang potensial.
Pesanan akan diambil oleh adiknya dua hari lagi. Tapi bukankah dua hari lagi bukan hari libur? Pikiranku saling merangkai sana sini. Mungkinkah si dia yag akan datang mengambil pesanan? Oh bila demikian aku harus membereskan rumah yang terkadang berantakan. Dua hari lagi? Pastilah pesanan sudah siap diambil. Aku berencana membeli beberapa kandang lagi, siapa tahu akan dibelinya juga. Dan, yang lebih penting lagi akan bertemu si dia. Olala.
Aku sedang sibuk menggunting busa untuk kasur kucing ketika ada telpon masuk. Orang itu bilang bahwa dia sudah transfer uang muka Rp. 500.000,- Aku tidak minta DP ini tapi dia tetap transfer. Dia meminta aku segera cek transferannya itu. Aku buru-buru mandi karena suaranya terdengar khawatir. Dia minta aku segera telpon dia begitu sampai atm. Aku langsung ke atm Mandiri terdekat. Setelah aku cek ternyata transferannya belum masuk.
Aku baru tadi pagi melapor ke Mandiri kalau aku lupa username dan password internet banking, maklum lama tak dipakai. Pihak Mandiri baru menghapus internet bankingku namun butuh waktu dua hari untuk mendaftar lagi. Sementara aku kelupaan tentang minta sms banking.
Aku baru tadi pagi melapor ke Mandiri kalau aku lupa username dan password internet banking, maklum lama tak dipakai. Pihak Mandiri baru menghapus internet bankingku namun butuh waktu dua hari untuk mendaftar lagi. Sementara aku kelupaan tentang minta sms banking.
Aku keluar dari atm dan menjauhi pom bensin untuk menelponnya. Aku katakana bahwa uang belum masuk. Dia telpon aku dan meyakinkan bahwa dia sudah transfer beneran. Yang mengherankanku adalah bahwa suaranya berbeda dengan suara yang tadi malam. Kemudian dia menelponku menyuruhku menunggu sementara dia telpon Hallo BCA untuk complain. Begitu tersambung ke BCA, terdengar suara wanita dari Hallo BCA kemudian suara pria. Pria ini juga berbicara denganku dan akan membantu supaya transferan masuk ke rekeningku. Lho bukankah BCA itu bank terbaik di Indonesia, mengapa caranya seperti ini? Bukankah begitu transfer maka uang akan beralih ke rekening tujuan?
Kemudian aku disuruh masuk lagi ke atm dengan HP masih tersambung. Aku turuti kemauannya. Namun ketika aku disuruh memencet beberapa nomor layaknya transfer uang, aku berhenti. Ini adalah bentuk penipuan. Aku keluar atm dan pulang. Sepanjang perjalanan pulang terdengar deringan di HPku, aku biarkan saja.
Sesampai di rumah dia masih telpon aku, dia minta nomor rekening bank yang lain untuk transfer lagi. Katanya Hallo BCA minta demikian, tapi menurutku tidak demikian. Aku katakan tak ada nomor rekening lain. Anehnya di saat dia telpon, di suara latar terdengar suara pria yang lain tadi berbicara yang sama seperti denganku tadi, masih tentang rekening bank. Aku semakin yakin ini adalah bentuk penipuan.
Beberapa kali dia miscall, biar sajalah. Ini penipuan yang mungkin saja ditujukan pada orang-orang yang punya online shop sepertiku. Modusnya adalah memesan barang, tapi berakhir menipu.
Jadi solusinya bagi para pemilik online shop menurutku adalah :
1. Pembayaran dilakukan melalui pihak ketiga seperti Tokopedia;
2. Bila transaksi melalui facebook atao bbm maka mintalah dikirim bukti pembayarannya;
3. Bila melakukan COD, maka ada uang baru barang diserahkan.
Yang harus diwaspadai adalah :
1. Waspadalah terhadap bentuk-bentuk penipuan dari calon pembeli online shop;
2. Waspadalah terhadap berbagai penipuan di dalam ruang ATM yang dikendalikan oleh orang luar lewat HP.