Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Friday, August 21, 2015

Bukankah Pak Sabar Sudah Pergi?

Bukankah Pak Sabar Sudah Pergi?

Kata “sabar” sering terdengar sewaktu seseorang mendapatkan musibah atau kesedihan atau kegagalan. Benarkah” sabar” adalah sikap yang tepat untuk menghadapinya? Menurutku “sabar” hanya akan melemahkan. Harusnya bila seseorang sedang bermasalah, sedih atau gagal, nasehatnya bukan menyuruh bersabar tetapi beri dukungan dengan kalimat yang lain yang lebih menyemangati. 

Orang yang sedang down terkadang hanya membutuhkan telinga untuk mendengar, bukannya mulut untuk menasehati. Apalagi bila yang diucapkan adalah kata “sabar”. Tak berarti apa-apa. Nasehat “sabar” hanya keluar dari mulut orang yang tak mengerti permasalahan atau yang asal bicara. Kata “sabar” itu melemahkan, tidak membangkitkan. 

Bila menghadapi orang yang sedang merasa down ada baiknya memberi nasehat yang lebih membangkitkan semangat hidupnya, misalnya “ Coba upayakan dengan cara lain”, “Sudah, relakan saja”, Terima saja kenyataan yang sementara ini, ini ujian buatmu”, “Percayalah keadaan gak akan seperti ini terus”, “Kalo usahamu semakin giat kesuksesan akan semakin dekat”, dsb. 

Nasehat "sabar" hanya pantas dikatakan kepada orang-orang yang sedang bertengkar, berkelahi, saling bermusuhan, dsb.

Aku bukan penasehat juga, tetapi telingaku sangat tidak suka dengan nasehat untuk bersabar. Hal itu hanya akan melemahkan saja. Ini menurutku lho. Bagaimana menurutmu?

Thursday, August 20, 2015

Kangen Yang Sederhana

Kangen Yang Sederhana

Semalam aku ingat kamu …. 
Tangan kutangkupkan di depan dada seolah sedang memelukmu 
Aku mengenakan selimut hangat seolah kamulah yang memelukmu 

Mengapa selalu ada ingatanku ke kamu? 
Sejauh ini kita belum pernah sekalipun berjumpa 
Tentang wajahmu, perawakanmu, gaya bicaramu hanya kuangan-angan 

Tolong aku … 
Mengapa tak bisa lepaskanmu dari hatiku dari pikiranku? 
Sampai kapan aku tersiksa begini rupa? 

Kangen adalah kata yang tepat 
Kangen melukiskan dalamnya rasaku ke kamu 
Kapan kamu obati rasa kangenku?

Tuesday, August 18, 2015

Menjalankan Usaha

Menjalankan Usaha

Akhir-akhir ini aku merasa dikejar-kejar oleh sang waktu. Sudah seharusnya aku berada di zona aman dan nyaman, tapi ini? Owh! Aku masih berjuang memperjuangkan hidupku. 
Usaha baru juga masih kemarin sore, namun udah ada yang beli. Lumayan sebenarnya karena usaha ini tergolong masih baru aja dijalankan. Tapi eh tapi harusnya aku udah berlari dalam perjalanan bisnisku. Nyatanya aku masih berjalan pelan-pelan. Tapi jika demikian sepertinya aku kagak bersyukur. Aku bersyukur kok. Cuman aku banyak membandingkan diriku dengan teman-teman sebayaku sekuliahan dulu yang udah pada sukses manis. 

Setelah kupikir dan kupikir tentunya teman-temanku dulu yang sekarang belum sukses kemungkinan juga akan menyembunyikan dirinya, malu. Ah sudahlah. Bila kebanyakan berpikir malah aku menjadi kurang fokus di usaha. Sekarang aku konsentrasikan pikiranku ke usaha, tapi …. Ternyata ada aja yang masih mengganggu pikiranku, lebih tepatnya mengganggu hatiku. Gak usah galau lagi ah. Kerja dan kerja yang professional, itu lebih baik. Meskipun ini berupa usaha sendiri tetap dibutuhkan sikap professional. 

Berbagai kursus online maupun offline aku ikuti, semua ini demi kemajuan hidupku. Maklumlah aku belum memiliki segala yang aku inginkan. Dulu pernah kumiliki tetapi sekarang sudah musnah. Dengan demikian aku harus bisa mendapatkannya kembali, maksudku membeli lagi.

Mauku usaha ini berjalan lancer, sukses dan menghasilkan banyak uang. Semoga.

Monday, August 17, 2015

Menunggu

Menunggu

Sekilas terlihat ada yang sedang membaca tulisanku berjdul "Jadilah Yang Kau Mampu" dan "Maafkan Aku". Kembali aku membuka kedua postinganku tersebut. Airmataku menetes deras. Beginikah maumu? Seandainya yang membuka adalah kamu.

Aku memang belum menjadi apa-apa seperti yang kuinginkan. Aku masih merintis usaha baruku yang sudah berjalan sejak akhir bulan lalu. Sangatlah jauh penghasilanku dibandingkan dengan penghasilanmu sekarang. Aku sedang berusaha mensejajarkan diriku dengan dirimu, bisakah?

Akupun merasa belum menjadi apa-apa selama ini. Terlalu banyak kendala dalam perjalanan hidupku. Haruskah aku selalu menyalahkan orang lain? Aku saja yang tak bisa tegas terhadap bujuk rayu orang lain terhadapku. Terlalu mudah bagiku merasa jatuh kasihan. Pada akhirnya akulah yang menjadi kerepotan dan sakit hati. Terlalu sering aku diperlakukan seperti ini. Aku gak tegas terhadap mereka yang hanya ingin memanfaatkanku semata. Kukira dengan menolong orang lain, maka aku akan mendapatkan saudara. Lho? Bukankah mereka sudah memiliki banyak saudara?

Terlalu banyak kekecewaan dalam hidupku. Apa lagi yang harus kuperbuat, semua telah lewat. Hanya rasa belas kasih mereka saja yang kuharapkan dan juga terutama kasih Tuhan. Aku yang selama ini banyak mengalah terhadap orang lain termasuk mantanku, merasa dimanfaatkan saja. Kewajibannya pun belum dilunasinya padahal aku sangat mengharapkan uang itu. Duh!

Lalu apa ya hubungannya dengan kedua postingan di atas? Yang pertama, aku merasa masih harus memperjuangkan hidupku. Gak cuma seperti ini sajalah hidupku, banyak cita-citaku yang belum kesampaian. Yang kedua, aku merasa dicampakkan begitu saja, diabaikan begitu saja, dilepaskan begitu saja. Mungkin saja karena aku belum menjadi siapa-siapa. Ah kasihannya diriku dan terutama hatiku.

Kenapa ya aku selalu mencintai seseorang secara total? Barangkali ini salahku semata. Tak mudah pindah ke lain hati adalah kelemahanku. Aku terlalu setia, itu saja. Bagaimana ya cara agar mudah jatuh cinta, mudah berganti-ganti pasangan? Barangkali dengan demikian maka aku akan lebih mudah menikmati hidup. Menganggap hidup ringan seringan angin yang berlalu. Kok bisa ya?

Terlalu lama menunggunya yang janji datang. Entah kapan ...
Bukankah hidup terlalu pendek untuk menunggu? Aku masih menunggunya. Gile bener ...

Puisi Sederhana Untukmu

Puisi Sederhana Untukmu

Aku mengerti siapa aku dan siapa kamu 
Tetapi mengapa kau beri harap yang terlalu jauh? 
Bila itu tak bisa kau laksanakan, mengapa kau beri? 
Sekecil apapun harap yang kau beri, itu bisa besarkan asaku 

Aku tak berharap lebih karena aku tahu siapa aku 
Cukup bila kita bisa berteman baik dan bisa bertemu 
Tak lagi kulambungkan anganku bersamamu 
Aku tak meminta apapun darimu, cukup sambut pertemanan ini 

Air mataku berlinang mengingat engkau 
Seolah separuh hatiku tlah kau bawa pergi 
Kembalikan separuh hatiku bersama engkau 
Datanglah ke sini karena aku adalah saudaramu