#rangkaiankataromantis
Bertahun telah berlalu, hari berganti dan jam yang berdetak. Rasa ini
tetap sama. Meski apa yang terjadi, tak ada yang bisa mengubahnya. Ia
tinggal di sana, menetap dan tak mau pergi. Rasa ini hanya padamu.. ya
hanya padamu, di sana.
Sering aku ingin menghapus namamu dari
ingatanku dan membuangmu dari dalam hatiku, namun aku tak bisa. Kamu
masih saja lekat di dasar hatiku dan tak mau pergi. Bagaimana cara aku
bisa mengusirmu dari hatiku? Katakan...
Meski
beberapa kali kau ingkari janjimu untuk bertemu denganku di sini, namun
rasa ini masih tetap ada dan seolah tak terjadi sesuatupun yang
menyakitiku. Bagaimana mungkin kau ingkari janji-janjimu sendiri?
Mengapa kamu bisa setega ini padaku? Aku tak merasa bersalah apapun, aku
hanya mencintaimu. Salahkah aku?
Aku tak mengerti mengapa rasa ini
menjelma kala kupandangi kamu pertama kali, yang hanyalah gambar
profil. Sudah gilakah aku? Barangkali, karena aku begitu memujamu. Lebih
dari dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk memendam rasaku
padamu. Aku tahu bahwa kamu hanyalah makhluk maya yang tak berwujud
nyata. Jadi mengapa aku mencintaimu yang maya? Oh Tuhan, mengapa ini
terjadi padaku?
Telah kucoba untuk menjalin cinta dengan pria lain,
namun itu tak bisa mengusirmu dari dalam hatiku. Rasa sayangku masih
untukmu, rasa yang masih tetap sama seperti pertama kali kita
berbincang.
“HALLO”, kuingat itulah kata pertama darimu yang
mengejutkanku, yang membuat seluruh nadiku berhenti sejenak mengalirkan
darah, yang membuat mataku berbinar, yang membuat semangat hidupku
kembali. Ah kamu!
Aku kangen kamu, itu sudah pasti. Kuharap Tuhan
berbaik hati berkenan mempertemukanku denganmu, di sini. Terima kasih
kamu telah menjadi sahabat mayaku selama ini. Maya, terkadang tanpa kata
hanya isyarat yang hanya kita yang tahu. Hatiku bersorak melihat kamu
ada. Begitupun sudah cukup, terkadang.
Hujan gerimis di malam Valentine ini, kuucapkan HAPPY VALENTINE untukmu.
Solo, 14 Pebruari 2015