Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Saturday, February 7, 2015

Nasehat Bob Sadino




Wejangan alm. Bob Sadino (1933-2015)
• Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi rendah hati, ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan.
• Obat dan vitamin bukan jaminan hidup sehat. Jaga ucapan, jaga hati, istirahat cukup, makan dengan gizi seimbang dan olahraga yang teratur, itulah kunci hidup sehat.
• Rumah mewah bukan jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan, itulah kunci keluarga bahagia.
• Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, berbagi, dan saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup.
• Kaya raya bukan jaminan hidup terhormat. Tapi jujur, sopan, murah hati, dan menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.
• Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak sahabat. Tapi setia kawan, bijaksana, mau menghargai, menerima teman apa adanya dan suka menolong, itulah kunci banyak sahabat.
• Kosmetik bukan jaminan kecantikan. Tapi semangat, kasih, ceria, ramah, dan senyuman, itulah kunci kecantikan.
• Satpam dan tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Hati yang damai, kasih dan tiada kebencian itulah kunci ketenangan dan rasa aman.
• Hidup kita itu sebaiknya ibarat “bulan & matahari”—dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar. Dihargai orang atau tidak, ia tetap menerangi. Diterimakasihi atau tidak, ia tetap “berbagi”.
• Jika Anda bilang Anda susah, banyak orang yang lebih susah dari Anda. Jika Anda bilang Anda kaya, banyak orang yang lebih kaya dari Anda. Di atas langit, masih ada langit. Suami, istri, anak, jabatan, harta adalah "titipan sementara". Itulah kehidupan.
• Nikmatilah hidup selama Anda masih memilikinya dan terus belajar untuk bersyukur dengan keadaanmu! Karena Anda tidak akan tahu kapan Sang Pemilik Raga akan datang dan mengatakan pada Anda, “Ini saatnya pulang!”—memaksa Anda meninggalkan apa pun yang Anda cintai, dan Anda banggakan, serta sombongkan.
Luar biasa!! Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

Wednesday, February 4, 2015

Rasaku Yang Kau Abaikan



Rasa itu kian lama kian hilang tak berbekas 
Rasa itu kubiarkan meruap begitu saja 
Tersapu oleh hembusan angin yang berlalu 
Entah ke mana angin akan membawa rasaku 

Rasaku padamu telah jenuh oleh keabaianmu 
Rasa yang tak kau beri arti itu telah begitu lelah 
Inilah arti penantian yang tak kunjung kau penuhi 
Jemu, lelah, marah, cemburu beradu jadi satu 

Sekian lama tlah kutambatkan rasaku hanya padamu 
Namun kau tak pernah paham, kau tak pernah peduli 
Jadi apalah arti rasaku ini bagimu? Memuakkankah? 
Kini aku undur diri dan membuang rasaku padamu

Thursday, January 22, 2015

Buku Ketrampilanku Segera Terbit dan Laris Manis

buku ketrampilanku segera terbit dan laris manis
Sandaran Kepala untuk di mobil

Pagi tadi aku membuka blogku dan mataku tertumbuk pada sebuah komentar yang tertulis paling atas bunyinya begini: “Apa saya bisa pesan secepatnya?”. Langsung aku buka postingan dimana terdapat komentar tersebut, ternyata judul postingannya adalah “Mengenal Tehnik Jahit Smock”. Oh! Bukunya kan belum terbit, masih aku simpan di rumah. 

Postingan “Mengenal Tehnik Jahit Smock” ini menempati urutan kedua dalam minggu ini, di blogku. Dan, itu sudah berlangsung beberapa minggu. Syukurlah, meskipun bukunya belum terbit tetapi pembaca sudah mengenal buku ini. Di mesin pencarian google pun sudah dengan mudah ditemukan dua gambar yang aku share di blog. Gunakan kata kunci “tehnik jahit smock” untuk menemukannya. 

Untuk memenuhi syarat tentang minimal jumlah halaman, maka aku harus menambahkan paling tidak lima kreasi produk lagi. Rencananya kelima kreasi itu meliputi: dompet kecil smock, dompet smock kombinasi, tas pesta smock, tas santai smock dan tas laptop smock. Ini baru rencana, dalam pelaksanaannya bisa berubah. 

Naskah buku ini memang belum aku kirimkan ke penerbit mana pun karena aku sedang mengikuti sebuah pelatihan menulis non fiksi dimana dalam pelatihan tersebut dijanjikan sampai naskahnya diterbitkan. Jadi aku menunggu momen ini, mengingat pentingnya buku pertama yang diterbitkan. Laku tidaknya buku pertama yang diterbitkan sangat mempengaruhi naskah-naskah buku selanjutnya di mata penerbit. 

Untuk memenuhi keinginanku agar buku pertama laris manis, aku benar-benar mengerjakannya secara sempurna. Selain motif dan pola smock yang mencapai tiga puluh, juga aku lengkapi dengan sekitar lima belas kreasi produk smock beserta cara membuatnya. Jadi, lengkap sudah isinya. Polanya aku buat besar agar mudah difotokopi dan diperbesar untuk dipakai sebagai pola membuat smock. 

Aku sangat yakin buku “Mengenal Tehnik Jahit Smock” ini bakalan laris manis, karena setelah aku cek di TB Gramedia belum tersedia yang mengulas tentang smock. Acuanku memang TB Gramedia sebagai toko buku yang recomended. Setelah buku ini terbit, aku akan mengirimkan naskah-naskah buku selanjutnya. Tidak melulu buku ketrampilan yang notabene buku non fiksi, tetapi juga naskah-naskah buku fiksi seperti kumpulan puisi, kumpulan cerpen dan novel. Puisi-puisiku sudah terkumpul lumayan banyak., sementara membuat cerpen baru aku coba tahun lalu. Beberapa cerpen sudah aku sajikan di blog, beberapa lagi aku ikutkan di beberapa buku antologi kumpulan cerpen yang akan terbit di tahun ini, dalam waktu dekat. 

Aku sangat berharap bisa membuat naskah-naskah buku baik fiksi maupun non fiksi yang bermutu sehingga bisa diterbitkan secara mayor. Alangkah bagusnya bila buku-bukuku bisa dicetak ulang. Menjadi penulis yang baik dan terkenal adalah impianku, kini. 

Wednesday, January 21, 2015

Tentang Sebuah Pengakuan


Tentang Sebuah Pengakuan


Talk show televisi kemarin tentang seorang bocah SMP yang bunuh diri dengan gantung diri di dalam lemari. Barusan aku baca di facebook tentang seorang artis Korea Selatan yang bunuh diri dengan memotong tangannya sendiri. Begitu banyak kasus bunuh diri akhir-akhir ini, bahkan sejak dahulu. 

Banyak alasan yang dikemukan sebagai alasan orang bunuh diri, yaitu depresi, sakit tak kunjung sembuh, banyaknya pekerjaan, terjerat hutang, terkena narkoba, dsb. 

Ini tentang sebuah pengakuanku:

Akupun pernah mempunyai keinginan untuk bunuh diri sewaktu SMP. Aku menatap langit-langit rumah berpikir di mana ya sebaiknya aku gantung diri. Aku kesepian di rumah. Orangtua juga sering main paksa, seolah aku ini hanya barang. Aku juga tak boleh keluar rumah tanpa pengawalan dari orangtua. Ke tetangga pun lalu dipanggil pulang. Aku merasa hidup dalam penjara. Aku tak berteman. Bagaimana orang mau berteman denganku yang serba rumit? 

Orangtuaku sering membanding-bandingku dengan teman-teman atau remaja sebaya yang lain. Mereka tak berpikir bagaimana orangtua mereka mendidik sampai menghasilkan anak yang demikian. Bila aku hanya dipasung di rumah saja bagaimana mungkin aku menjadi seperti mereka. Kegiatanku hanyalah di rumah dan sekolah, sesekali gereja. 

Sebenarnya banyak impianku saat itu tapi tak tercapai. Aku ingin ikut lomba sesuatu, tapi orangtua meragukan kemampuanku. Iya, aku memang tak bisa apa-apa. Iya mereka benar. 
Suatu hari aku merekam suaraku yang bernyanyi ketika di rumah sepi orang. Kemudian aku putar suaraku yang sedang bernyanyi. Pada saat itu bapak pulang dan bilang:"Ternyata bisa nyanyi to?" Langsung aku matikan tape recorder, aku diam saja. Aku memang tak bisa nyanyi, sekarangpun tak bisa nyanyi. Aku tak bisa apa-apa.
Dari dulu aku suka travelling sebenarnya, tapi ibu bilang: " Di tivi juga ada". Iya benar sekali di tivi ada pemandangan, ada gunung, ada laut. Tinggal melihat saja. Ya benar itu. Duh! 
Pacaran? Ha ha ha .... cukup bayangkan saja di pikiran. 
Temanku hanyalah seekor kucing kesayangan. Pada akhirnya kucing itu mati dan aku menangis meraung-raung, melebihi ditinggal kedua orangtuaku. Sungguh! 

Aku bermasalah dengan jiwaku. Aku terkadang nampak linglung, tak tahu apa yang harus kuperbuat. Masalah demi masalah kualami tanpa penyelesaian sedikit pun. Masalah yang semakin hari semakin menumpuk saja. Aku merasa lingkungan tak mau mengertiku. Aku pun selalu dipersalahkan bila terjadi sesuatu. Apakah aku ini anak sial? Saking jengkelnya aku melempar salib Yesus dengan sandal sampai salib terjatuh. Ibu diam saja, bapak diam saja. Mohon ampun Tuhan Yesus atas kenakalanku dulu yang menghinakan Engkau. 

Kekecewaan demi kekecewaan masih saja kualami. Aku merasa telah gagal membangun hidupku. Aku gagal di pekerjaan, gagal di usaha dan gagal di perkawinan. Aku tahu itu karena aku tak cukup percaya diri. Aku merasa tak pantas mempunyai pendapat. Pendapat merekalah yang benar, bukan begitu? Keinginan untuk segera maeninggalkan dunia ini masih sering terlintas, segera aku tepis. Aku tetap melanjutkan hidupku hingga kini. Bagaimana pun inilah jalan hidupku yang telah diberikan Tuhan yang harus aku jalani. Aku harus berpikir optimis, bahwa masa depan pastilah lebih baik. 

Aku berusaha berdamai dengan diriku. Kalau orang biasa mengatakan bahwa bila ada orang yang bermasalah itu karena salahnya sendiri. Itu sangat memojokkanku. Toh bukan semua karena salahku, ada andil juga dari orang lain. Tak semua terjadi begitu saja, tak instan. Aku berusaha memaafkan diriku sendiri yang telah banyak salah langkah dan salah mengambil keputusan. Aku berdamai dengan diriku dengan cara memaafkan diriku sendiri. 

Bila Tuhan belum memenuhi semua keinginanku saat ini pasti di surga sana aku akan menikmati kebahagiaan sejatiku. 

Tuesday, January 20, 2015

Menambah Resolusi di Tahun 2015

Menambah Resolusi di Tahun 2015

Di akhir tahun 2014 aku sudah menetapkan enam resolusi yang harus aku capai di tahun ini. Namun aku akan menambah satu resolusi lagi, yaitu beternak blog mini. Aku tertarik untuk menjalankan usaha ini berkat buku yang aku baca yaitu Blog Mini Penghasilan Maksimal karya Pakde Cholik, penggagas Blog Camp.

Bukankah manusia wajib berusaha dalam mendapatkan penghasilan? Mengenai hasilnya kita serahkan kepada Tuhan semata. Toh paling tidak kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh. Satu blog yang telah aku buat adalah Blog Irit Ala Mak Ros. Blog ini berisi tentang tips-tips hidup ngirit. Namun jangan diartikan bahwa irit sama artinya dengan pelit. Bukan sama sekali. IRIT BUKAN PELIT.

Beberapa blog lagi akan aku buat, tentu saja isinya tentang hal-hal yang aku mengerti. Semoga semua blogku bermanfaat dan dapat menghasilkan seperti yang kumau. Jadi mohon untuk hacker agar tidak mengganggu semua blogku. Aku serius tentang hal ini. Terima kasih.