Kini kudapati rasa itu lagi
Sebuah rasa yang merobek-robek hati
Ah, sepertinya aku tidak dapat menulis
Mataku buram oleh deraian air mata
Ku saksikan air mataku jatuh satu satu
Pilu, sedih, sepi, dan sendiri
Apakah kau dengar?
Bunyi air mataku yang jatuh
Kakiku basah oleh air mataku
Kenyataan ini mengoyak hatiku
Mencabik-cabik batinku
Teganya kamu memberiku harapan palsu
Kini kudapati rasa itu lagi
Mengapa ya ini terjadi lagi padaku?
Aku merasa tak rela dibohongi
Ketika kukatupkan mataku
Sepertinya memeras air mataku
Keluar lebih banyak lagi
Aku tak sanggup dengan rasa sakit ini
Seakan mengoyak luka-luka lama
Menaburi dengan garam-garam baru
Pedih, perih, sepi, dan sendiri
Pernahkah kau rasakan yang seperti ini?
Mengapa kau timpakan rasa ini padaku?