Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Thursday, January 23, 2014

Memilih Es Batu Yang Sehat


 Bila udara sedang panas karena teriknya matahari, tentu orang menjadi sangat kehausan. Kebanyakan orang lantas memesan minuman dingin yang bercampur es batu. Tahukah bahwa tidak semua es batu aman bagi kesehatan kita? Hal ini dikarenakan tidak semua es batu terbuat dari air matang. Ternyata di dalam es batu yang terbuat dari air mentah tersebut terdapat bakteri yang dinamakan bakteri E-coli. 

E-coli (Escherichia coli) adalah sekelompok bakteri yang ditemukan dalam makanan dan air. E-coli menyebabkan penyakit bila bakteri ini melepaskan racun yang dinamakan shiga. Racun ini dapat menyebabkan penyakit perut dan usus, seperti muntah dan diare. 


Cara membedakan es batu yang terbuat dari air mentah dan yang terbuat dari air matang

Sekilas tampaknya es batu yang terbuat dari air mentah dan yang terbuat dari air matang itu sama saja, baik warna maupun rasanya. Namun dengan sedikit jeli saja akan nampak perbedaannya. Dengan mengetahui ciri-ciri dari es batu, maka dapat menghindarkan kita dari penyakit. 


Berikut adalah cara membedakan es batu:
Es batu yang terbuat dari air mentah:
  1. Kejernihan dan warna es, warna es batu adalah putih. Secara ilmiah, air bersuhu dingin akan menyebabkan udara terperangkap di dalamnya. Pada saat es membeku, gelembung udara tadi nampak berwarna putih seperti salju;
  2.  Gelembung dalam es, gelembung udara yang terdapat di dalam es sangat banyak.
Es batu yang terbuat dari air matang:
  1. Kejernihan dan warna es, es batu yang terbuat dari air matang nampak jernih dan bening. Udara sudah tidak ada lagi karena proses pemasakan air;
  2. Gelembung air, gelembung air dalam es batu sangat sedikit, karena gelembung udara sudah keluar saat pemasakan air. 
Tahukah bahwa di banyak tempat es batu dibuat secara tidak higienis dan terkadang memakai air sungai yang tercemar? Yang sering menggunakan cara ini adalah pembuatan es balok di pabrik-pabrik es. Jelas air yang digunakan tidak dimasak terlebih dahulu.

Kitapun patut mencurigai es batu dengan kemasan plastik yang dibuat oleh industri-industri rumahan. Memang tidak semua es batu dalam kemasan plastik tidak sehat, namun ada oknum-oknum yang melakukan kecurangan, dan kita perlu waspada. 

Sekarang sudah banyak beredar es batu yang higienis, yaitu es kristal. Es batu ini berbentuk pipa dengan lubang di tengahnya. Selain banyak dijumpai di rumah-rumah makan besar, sekarang sudah banyak dipakai juga oleh warung-warung makan kecil. Semakin lama orang semakin menyadari akan pentingnya kesehatan. 

Untuk lebih menjaga kesehatan, kitapun juga bisa membuat es batu sendiri di rumah.

Beruntunglah bahwa aku kurang begitu suka minuman dingin apalagi yang ada es batunya. Namun bila aku memesan minuman dengan es batu di dalamnya, maka aku akan lihat dulu jenis es batunya. Apabila es batunya berbentuk kristal aku akan memesan, namun bila bentuk es batunya berantakan alias tak beraturan, kuurungkan niatku memesan. Itulah caraku memilih es batu yang sehat. Kesehatan bagiku adalah hal yang sangat penting untuk dijaga. Itu adalah hal prinsip.

Tuesday, January 21, 2014

Memilih Pemimpin Sejati


Pemilu 2014 kian menjelang, maka Tema Natal 2013 bagi umat Katholik se-Indonesia adalah "Datanglah, ya Raja Damai" dengan sub tema "Bersama-sama mewujudkan damai yang berkeadilan dalam konteks kemajemukan, pemulihan lingkungan hidup dan demokrasi". Umat diajak untuk merenungkan pesan Nabi Yesaya yang terdapat dalam Yes 11:1-10 mengenai Pemimpin Sejati.

Pengalaman menunjukkan bahwa kita sebagai yang hidup dalam kebersamaan membutuhkan adanya pemimpin sejati, yang kita harapkan mampu mempersatukan kita dan mengantar kita kepada kehidupan bersama yang semakin bersaudara dalam suasana damai. Dalam kerinduan akan munculnya si pemimpin sejati itu maka akan muncul pula gambaran tentang figur sipemimpin tersebut. Nabi Yesaya, yang tampil 8 abad sebelum Yesus, mengajak kita merenungkan figur Pemimpin Sejati (Yes 11:1-10).

Perikop Yes 11:1-10 merupakan permenungan Yesaya tentang seorangpemimpin yang muncul sebagai tunas yang punya ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Dikuasai Roh Allah yang meliputi : (a) Roh hikmat dan pengertian; (b) Roh nasehat dan keperkasaan; (c) Roh pengenalan dan takut akan Allah;
  2. Mewujudkan keadilan dan kebenaran;
  3. Menciptakan suasana damai;
  4. Berjiwa universal.
Kerinduan Yesaya akan datangnyapemimpin nampak pada Yes11:1 yang menyatakan :"Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai". Pada ayat selanjutnya Yesaya memberikan 4 ciri pokok seperti tersebut di atas. Berikut ini permenungan dari ke-4 ciri pokok Pemimpin Sejati, yakni : 


Dikuasai Roh Allah. 

Gagasan ini termuat pada ayat 2 :"Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasehat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan". Pada ciri pertama ini Yesaya masih memerinci menjadi 3 pasangan ciri, yakni
  • Roh Hikmat dan Pengertian. Cini ini menyangkut soal kebijaksanaan (hikmat) dan kelakuan moral (pengertian) si pemimpin. Dia adalah orang bijaksana yang nampak dalam kelakuan moralnya;
  • Roh Nasehat dan Keperkasaan. Ciri ini menyangkut soal kemampuan memimpin (memberi nasehat) dan daya juang yang tangguh (keperkasaan). Pemimpinsejati adalah orang yang bisa memimpin (mempersatukan kelompoknya) dan punya daya juang yang tangguh;
  • Roh Pengenalan dan Takut akan Tuhan. Ciri ini menyangkut kualitas religiusitas si pemimpin. Seorang pemimpin sejati adalah orang yang punya relasi kuat dengan Tuhan yang diimaninya.

 Mewujudkan keadilan dan kebenaran. 

Gagasan ini termuat dalam ayat 3-5. Dalam posisi sebagai pemimpin, si pemimpin tentu saja tidak lepas dari tindakan menghakimi dan membuat keputusan. Prinsip manakah yang seharusnya dipakai? Yesaya memberikan nasehat sebagai berikut: 
  • Mengenai menghakimi Yesaya menyatakan: "Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja .... tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan" Dengan demikian prinsippenghakiman yang seharusnya dipakai adalah prinsip keadlian. Keadlian berarti memperlakukan orang dengan tepat;
  • Mengenai membuat keputusan Yesaya berkata:" ....atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang ...... (tetapi) ..... akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang tertindas di negeri dengan kejujuran". Jadi dalam rangka mengambil keputusan, prinsip yang perlu dipakai adalah kejujuran. Kejujuran adalah sikap atau keberanian mengungkapkan apa adanya.
  • Selain berprinsip adil dan jujur si pemimpin sejati hendaknya merupakan orang yang cinta akan kebenaran. Kebenaran dalam ayat 5 disejajarkan dengan kesetiaan ("Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang"). Kebenaran dan kesetiaan menyangkut otentisitassi pemimpin. Pemimpin sejati bukanlah orang yang bersikap 'esuk dhele sore tempe" (pendapat dan sikapnya berubah-ubah). Pandangan atau sikap si pemimpin sejati hendaknya ada kesinambungannya. Itulah otentisitas pemimpin. Keadilan dan kejujuran, kebenaran dan kesetiaan merupakan suatu nilai yang sekarang ini di zaman kita terutama Bangsa Indonesia sulit dirasakan. Beranikah kita mewujudkannya? 

Menciptakan Suasana Damai
  • Gagasan menciptakan suasana damai atau suasana baru (creation nova/penciptaan baru) termuat pada ayat 6-9. Penciptaan baru itu tampak dalam terwujudnya suasana damai. Kedamaian yang dimaksud adalah terjadinya hubungan serasi antara yang keras dan yang lembut. Hal itu digambarkan dengan amat bagus misalnya pada ayat 6 :"Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama dan seorang anak kecil akan menggiringnya".
  • Menciptakan suasana damai itulah tantangan bagi kita semua untuk mewujudkannya.Terlebih bagi kita Bangsa Indonesia yang terancam oleh perpecahan di berbagai tempat. Terketukkah hati kita untuk mewujudkan kedamaian di dunia ini mulai dari dalam keluarga kita masing-masing?

Berjiwa Universal

Gagasan bahwa seorang pemimpin hendaknya punya jiwa universal tampak pada ayat 10 yang menyatakan :" ..... pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa, dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia". Pemimpin sejati adalah orang yang dapat diterima oleh banyak orang.

Sekarang sudahkah kita menentukan pilihan dalam PEMILU 2014 mendatang? Kiranya pesan-pesan di atas dapat kita jadikan acuan dalam rangka Memilih Pemimpin Sejati.

Catatan:
Perikop, menurut Wikipedia Indonesia berarti  tulisan yang terdiri dari beberapa ayat yang dirangkai menjadi satu pokok pikiran yang utuh, yang cocok untuk dibacakan di hadapan banyak orang.



Masuk Neraka Siapa Takut?


Aku tertarik untuk mengikuti Give Away-nya Cak Cholik meskipun hanya diberi waktu selama dua hari untuk menuliskannya. Dan, besok pukul 20.00 WIB adalah deadline-nya. Aku harus menyelesaikannya malam ini juga sebagai deadline-ku sendiri.  

Topik yang kupilih adalah "Masuk Neraka Siapa Takut?". Meskipun artikel ini dibuat oleh Cak Cholik untuk mengikuti Fiesta Tali Asih dari Blognya Pak Hariyanto Wijoyo, namun inti ceritanya yang sederhana itu yang membuatku terkesan.

Bagaimana tidak, hanya ngerjain teman-temannya yang sedang tidur dengan mengolesi obat wahing (obat bersin) saja kok takut masuk neraka. Itu kan hal sangat sepele cak. Aku rasa itu sebuah ketakutan yang berlebihan.  Apalagi bila hal itu dibandingkan dengan kenekatan-kenekatan yang dilakukan oleh orang-orang di jaman sekarang. Injak sana injak sini, sikut sana sikut sini sudah dianggap hal yang lumrah. Meskipun dampak dari perbuatan ini sangat bisa jadi membuat orang-orang lain menderita, tetapi mereka terkesan dan mungkin juga disengaja untuk "tutup mata" dan "tutup telinga" juga "tutup hati". Satu kata yang pantas untuk melukiskannya adalah KEJAM. 

Hati nurani tak lagi ada, mati terlindas keinginan duniawi semata. Orang-orang tertawa sampai tergelak-gelak di atas penderitaan orang lain. Sungguh ironis. Apalagi bila hal itu dilakukan oleh orang-orang yang ahli agama, menyandang gelar-gelar keagamaan. Satu pertanyaanku : "Mengapa mereka tak takut masuk neraka?" Barangkali mereka sudah menganggap diri kebal, karena sudah terbiasa kebal hukum, kebal senjata, kebal malu dan sebagainya. 

Tidakkah mereka berpikir tentang dampak dari perbuatan, perkataan dan pemikiran mereka bagi orang-orang lain?
Apakah masih belum cukup sejahtera dan bahagia, sehingga segala cara dijalaninya? Yang merupakan hak orang lainpun dirampasnya, dengan cara tidak memberikan sebagaimana seharusnya. Bukankah hal-hal semacam ini dinamakan sebagai perbuatan zalim, zolim atau dlolim? Lalu sadarkah apa hukuman bagi orang-orang yang berbuat zalim? Tentu saja yang aku maksud adalah hukuman di akherat, hukuman sesudah di dunia ini.

Sepertinya mengingatkan kekeliruan mereka takkan digubrisnya, malah kita yang dimarahinya atau lebih ekstrim lagi, dimaki-makinya. Bila memang demikian adanya, cukup dibiarkan sajalah. Toh niat baik tak selalu diterima dengan baik. Bisa-bisa hubungan pertemanan ataupun persaudaraan malah menjadi putus dengan kenangan yang tidak baik. Jadi, ya sudahlah.

Monday, January 20, 2014

Gandrung Kesumat



Saben weruh sliramu aku mesti kudu ngguyu
Sliramu nganggo klambi sing padha koyo wingine lan wingine
Sliramu ngadeg wae, ora tau lungguh
Nanging esemu ...... muuuuuuach
Sakjane sliramu kuwi sopo yo?
Esuk, awan, sore lan bengi aku tansah kelingan sliramu
Aku ngerti yen sliramu dudu duwekku
Opo yo sliramu arep dadi duwekku?
Wah, pitakon sing angel tak jawab dhewe
Aku ora ngerti
Aku ora arep mikir sing maneka warno
Aku ora wani mikirke bab-bab sing mokal
Ananging kepriye yo?
Sliramu ono ing sakjroning atiku
Suwe ........ wis suwe
Aku nganti golek-golek sopo sing biso ngganteni sliramu  
Nanging durung utowo malah ora ono
Sliramu sing seneng banget manggon ing sakjroning atiku
Kuwi sing marahi sliramu ngerti kabeh kadadeyan lan penggayuhku
Wis ora opo-opo, kabeh mau dudu bab sing wadi
Aku ora duwe bab sing wadi kanggo sliramu, opo wae
Panjalukku, kancanono aku sebab aku kasepen
Kancanono aku sing lagi nandang susah 
Mangertenono aku
Aku ngerti sliramu durung nate lungguh ing sandingku
Sliramu lan aku durung nate mlaku bareng
Sanadyan mangkono, aku ngerti .......
nanging sakjane aku ora ngerti
Ono pitakon-pitakon sing aku ora ngerti bab sliramu lan aku
Ngopo yo? Ngopo?
Sak ngertiku kabeh kadadeyan ing ndonya wis dirancang dening Gusti Panguoso Jagat
Nanging iki jenenge dudu gandrung, percoyo'a
Sepisan meneh iki dudu gandrung
Opo maneh yen diarani gandrung kesumat
O ya dudu to yo

Serat Kagem Sedaya



Sugeng ndalu para sedherek sedaya
Kawulo namung badhe nyobi nyerat kanthi basa Jawi ingkang kawulo mangertosi 

Sampun kathah carios ingkang kawulo serat wonten ing blog Catatan Rose meniko. Upami salaminipun kawulo nyerat, wonten ukara utawi tentembungan ingkang mboten mranani ing penggalih, kawulo nyuwun pangapunten.

Sedaya meniko mboten sanes namung saking blakanipun anggenipun kawulo matur utawi nyerat.
Njih kados pundi malih, kahanan batos kawulo ingkang taksih kados mekaten meniko

Dumateng ibu morosepah, mbak, adik, mas lan panjenengan sedaya kawulo nyuwun agunging pangaksami

Mboten kesupen kawulo ugi nyuwun agunging pangaksami saking Gusti ingkang handarbeni jagad

Kawulo nyenyuwun dumateng Gusti supados kito sedaya pinaringan berkah pangestu, kasarasan lan lancaring menapa kemawon ingkang kito upayakaken

Cekap semanten kemawon atur kawulo
Menawi wonten kalepatan anggenipun kawulo matur, kawulo nyuwun pangapunten

Nuwun